Bab 2

33 5 0
                                    


Kawasan gangnam masih sama dari dulu hingga kini. Selalu padat dan selalu penuh dengan orang berlalu lalang. Tidak terkecuali di salah satu bowling center yang letaknya tak jauh dari pusat wilayah gangnam. Diantara pengunjung, terdapat 3 pemuda tampan yang menjadi pusat perhatian karena ketampanannya.

Ketiganya memiliki perawakan tinggi, berotot, dan memiliki kharisma yang berbeda antara satu sama lain.

"strike" teriak salah satu diantara mereka saat berhasil merobohkan poin poin bowling dengan bola kerasnya.

Satu yang lain yang semula duduk dibangku ikut berdiri untuk menyambut keberhasilan temannya mencetak angka. "jungkook-a, sekarang giliranmu" lanjut pemuda itu sambil menyenggol jungkook yang sedari tadi serius dengan ponselnya.

"mingyu ya, gyeom-a, kurasa aku harus pergi. Mungkin kita akan bermain lain kali" pemuda dengan perawakan kekar bernama jungkook itu pamit kepada 2 temannya.

"yah, kita baru saja dapat lapangan, masa harus pergi" salah satu dari teman jungkook yang bernama yugyeom mengungkapkan kekecewaan. sewa arena bowling memang bersistem antri. Karena jumlah konsumen yang penuh, mereka telah menunggu selama 1 jam hingga mereka mendapat arena untuk mereka.

"kalau begitu kalian bermainlah berdua. Lagian pasti aku masih akan tetap menang dari kalian meski kalian berkelompok" ejek jungkook sebelum pergi. "maafkan aku. Aku pergi dulu" dan jungkook pun ngacir pergi.

"kita seperti sedang nge date" celetuk mingyu saat mereka berdua terduduk termenung di bangku arena setelah jungkook pergi.

"eits. Aku masih normal tau" yugyeom bersiap memasang kuda-kuda kepada mingy. Segerombolan gadis berjalan melalui mereka seperti mencari arena yang kosong. "bagaimana kalau kita mengajak mereka bergabung di arena kita" lanjut yugyeom disertai tatapan nakal.

"Aju nice!!'

***

Jungkook tampak berjalan terburu-buru menyusuri jalanan gangnam yang tidak teratur menuju sebuah kafe yang letaknya tak terlalu jauh dari pusat arena bowling yang baru saja ia tinggalkan. Semula dia memang memilih arena bowling itu agar bisa dekat dengan cafe yang akan dia tuju itu. Dia ingin mengesankan bahwa dia terlambat, padahal dia sudah siap di lokasi bejam-jam sebelumnya.

Pertemuan di cafe itu menjadi amat penting baginya, karena di pertemuan itu, kakak dari kekasihnya akan hadir. Sejak terjadi kasus penculikan pada kekasihnya beberapa waktu lalu, dia tidak dapat menemui kekasihnya lagi karena kakaknya melarangnya. Dalam kesempatan ini, ia ingin meluruskan masalah diantara mereka dan meminta izin untuk bertemu dengan kekasihnya lagi. Karena takut bisa memperkeruh suasana, jungkook bermaksud membuat kakak kekasihnya itu datang lebih dahulu daripada dia. Jadi dia bisa memperhatikan gelagatnya sebelum masuk ke pertemuan.

WINGs CAFE. Nama cafe tempat pertemuan kawan lama itu dilakukan. Ingatannya kembali hadir saat mereka berada di panggung yang sama dan menghibur para hadirin yang datang. Sekarang hanya tinggal jungkook yang meneruskan pekerjaannya sebagai penyanyi. Member yang lain mencari penghidupan yang lain.

Plang cafe pun mulai terlihat. Kaki jungkook tiba-tiba berat untuk digerakkan. Rasa khawatir menyergapnya tiba-tiba. Tapi dia paksakan untuk terus berjalan hingga akhirnya dia sampai juga di pintu cafe itu. Dari pintu itu terlihat kakak kekasihnya, min yoongi, sedang bercanda gurau dengan yang lain. Tapi senyuman diwajahnya langsung menghilang saat menyadari kehadiran jungkook.

"jungkook-a" panggil jimin sambil memeluknya lalu menariknya untuk duduk di sebelahnya. "lama sekali kau datang. Kupikir kau tidak datang" lanjut jimin setelah kembali duduk di kursinya.

"aku" jungkook melirik ke arah yoongi. "pasti akan datang" kembali memberi senyuman ke arah jimin. Yoongi nampak mengabaikannya.

"Baiklah kita mulai sekarang pertemuan kita" seokjin membuka pertemuan mereka.

J, secret you never want to knowWhere stories live. Discover now