Bab 3

35 5 0
                                    

Malam sudah semakin larut. Pertemuan dengan teman-teman lama bukannya menghiburnya dari penat pekerjaan, tapi justru menambah beban pikiran. Sebuah telepon dari sang komandan membuat jimin harus kembali lagi ke kantor menyelesaikan dokumennya. Dia memang baru saja diangkat menjadi polisi wilayah seoul setelah waktu magangnya selama 2 tahun terakhir.

Tumpukan kertas dokumen memenuhi mejanya untuk dipilah-pilah. Sudah jadi kebiasaan polisi baru akan mendapatkan tugas merapikan dokumen diawal mereka bertugas. Masalahnya kondisi itu bisa berlanjut hingga waktu yang tidak ditentukan. Saat pertama kali diangkat, jimin dengan semangat menyelesaikan tugasnya. Seiring berjalannya waktu ia mulai bosan dengan pekerjaannya. Bukan itu yang dia inginkan sebagai seorang polisi. Dia ingin mengungkap semua tindakan criminal yang ada di sekitarnya. Tapi yang dia hadapi sekarang justru bertumpuk-tumpuk kertas yang memuakkan.

Beruntung dengan bantuan segelas kopi yang ia sempat minum saat di café, dia tidak disering kantuk meski jam sudah menunjukkan pukul 2 pagi. Kondisi kantornya sudah sepi. Sebagian polisi memang sudah pulang, dan sebagian lagi sedang menjalankan tugasnya mengintai mangsa masing-masing.

Semakin lama ia melihat dokumen, ia semakin bosan. Tinggal beberapa dokumen lagi yang tersisa, tapi dia sudah tidak ada keinginan untuk merapikannya. Hingga sebuah kertas perkamen bertuliskan J diantara tumpukan dokumennya membuatnya sedikit bersemangat. Rupanya diantara dokumen-dokumen yang ia rapikan, ada dokumen mengenai kasus J. Jimin merasa aneh, karena sebelum ini tidak ada yang mau memberitahunya tentang kasus J di kantor polisi. Informasi yang ia dapatkan hanyalah dari hasil mencuri dengar. Seperti ada rahasia besar yang disembunyikan dikalangan polisi lama, dan polisi baru hanya bisa menikmati kabar yang simpang siur belaka.

Jimin mulai membersihkan mejanya dari dokumen-dokumen yang tersisa, kemudian mejabarkan dokumen-dokumen yang ada di map tempat ia menemukan perkamen J tadi. Ia mulai mengeluarkan satu per satu kertas perkamen yang menjadi tanda khas J ketika berulah. Semua kertas nya sama. Tulisan J dalam kertas itupun sama. Bukti ini sering dikatakan sebagai bukti ambigu. Karena bisa saja ada orang yang meniru J untuk melakukan tindakan kriminal. Dengan begitu J bisa berarti banyak orang.

Kemudian ia mulai menata foto demi foto korban J yang berhasil ditemukan. Semuanya ditemukan dalam kondisi tewas mengenaskan. Semua korban dirobek mulutnya hingga membuat penampilan seperti Joker dalam film batman. Ada 13 luka tusukan di seluruh tubuh korban. Lokasinya tidak pasti. Tapi jumlahnya tetap sama, yaitu 13. Lokasi di temukan korban pun tidak beraturan.

Jimin menarik papan besar bergambar peta korea dan mulai memberi titik-titik lokasi tempat ditemukannya korban dari J. hingga saat ini sudah ada 10 korban yang ditemukan, korban hilang mencapai 19 orang. Jika dijumlahkan bersama adik yoongi, berarti sudah 30 orang yang sempat diculik oleh J. Semua korban masih di temukan di daerah seoul. Meski memang sangat beragam.

"informasi ini masih terlalu minim, aku masih tidak bisa menebak apa yang akan dilakukannya setelah ini." Kata jimin pada diri sendiri. "lebih baik aku mulai menanyai adik yoongi hyung untuk melengkapi informasiku." Lanjutnya sambil mulai membereskan dokumen yang sempat ia cecerkan di mejanya.

Krrringgg, telepon di mejanya tiba-tiba berdering.

Jimin melihat ke arah jam dinding. Jam masih menunjukkan pukul 4 pagi, dan seseorang menelepon kantor polisi, apakah ini berarti kasus? Pikirnya

Dengan ragu jimin mulai mengangkat teleponnya.

"halo, kantor kepolisian daerah Gangnam disini" kata jimin.

KKrrrzzzzz, hanya terdengar seperti televise yang sedang kehilangan siaran dari telepon jimin.

"halo, bicaralah. Disini kantor kepolisian daerah Gangnam, ada yang bisa saya bantu?" jimin mengulangi.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 22, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

J, secret you never want to knowWhere stories live. Discover now