"Maaf ya,"
Suara Titan itu menggema begitu serak dan basah. Sembari membelaikan tangan raksasanya padaku, kemudian dia berlari meninggalkan kami.
Kulihatnya dari sela-sela jari, bayangannya menggelincir pergi kemudian digantikan oleh cahaya.
Dan aku, berteriak memanggil namanya.
Sinar membias masuk dari kaca jendela, dan kulihat tangan ini seolah hendak menggapai sesuatu ke arah langit-langit kamar, kulirik matahari pagi yang sedang menertawakanku.
"Mimpi ya," aku menggelung kesamping menarik selimutku, menitikkan air yang jatuh dari mataku, kemudian menangis, meneriakkan namanya lagi, dan semakin menjadi-jadi seperti orang bodoh.[ ]
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost or Love (Yumikuri Shingeki no Kyojin)
FanfictionTerlelap dan terbangun dengan meneteskan air mata, tidakkah itu perkara yang aneh? Itulah yang dirasakan Historia saat matahari pagi membawa sinar dan udara segar ke kamarnya. Namun, kehangatan itu tidak sampai ke hati gadis itu. Apakah seorang yang...