The Begining

68 2 0
                                    


Sementara itu di bangsa Inggaruneso, seorang letnan kolonel muda dari Persatuan Militer Inggarunes yang namanya sangat tidak asing bagi kebanyakan masyarakat yang ada disana. Ia bernama Narnan Yusulion. Letnal muda ini pintar dalam segala bidang, salah satu bidang yang ia kuasai yaitu kimia. Hanya beberapa orang terdekatnya saja yang mengetahui bahwa ia memiliki kemampuan dalam bidang tersebut. Ia juga dikenal sebagai satu-satunya Letnan yang ramah dimasyarakat, sehingga membuat Narnan sangat disegani oleh masyarakat Inggaruneso. Satu lagi ciri khas dari Narnan yang selalu di ingat oleh masyarakat Inggaruneso, yaitu serigala lucunya yang selalu ia bawa kemana-kemana saat ia sedang bertugas. Namun, yang namanya kehidupan.. tidak selalu berjalan mulus.. Dibalik dari semua kebaikannya ternyata ada juga orang – orang yang tidak senang dengan kehadiran sosoknya.

Disaat matahari sedang memancarkan kecerahannya, Narnan yang sedang meneguk secangkir kopinya di balik meja kerjanya, secara tiba-tiba mendapatkan sebuah besitan firasat bahwa akan terjadi perang besar-besaran antar bangsa bangsa. Sangat jelas sekali tergambarkan di dalam pikirannya, sehingga membuatnya kaget dan langsung bangun dari posisi duduknya yang nyaman. Entah apa yang sedang ada dipikirannya, Narnan bergegas lari mengambil secarik kertas yang cukup lebar ukurannya, sampai-sampai menutupi semua sudut meja kerjanya.Ia terlihat seperti sedang membuat sebuah rencana. Setelah dilihat lebih dalam dan lebih detail, ternyata ia ingin membuat sebuah rencana kematian palsu atas dirinya sendiri.
Ada apa sebenarnya yang terjadi dengan otaknya? Sehingga membuatnya berpikir bahwa ia harus mati.

Narnan merancang sebuah kematian palsunya dengan sangat rapih, cerdik, terselubung dan penuh dengan teka-teki. Ia merencanakan akan mati bersama serigala peliharaannya saat latihan simulasi perang udara, dan bodohnya.. rencana yang Narnan buat berhasil sesuai keinginannya. Lebih bodohnya lagi, seluruh masyarakat Inggaruneso pun percaya bahwa Narnan benar-benar telah mati. Banyak ekspresi yang menyelimuti bangsa Inggaruneso saat itu, ada sebagian orang yang rela meluncurkan air mata karena merasa kehilangan sosoknya, dan ada juga yang bersorak sorai gembira atas kematiannya. Perencanaan kematian yang telah dibuat oleh Narnan itu bukan seolah olah ia ingin menghilang karna takut. Namun, ia memiliki rencana lain dibalik semua peristiwa kematian palsunya.

Setelah berita kematian Narnan berlalu. Tepatnya pada tahun 2483 perang yang dikhawatirkan Letnan berserigala itu pun terjadi. Bangsa Inggaruneso telah menjadi surga jajahan untuk bangsa Amoture. Kota-kota besar di Inggaruneso pun telah hancur dan hampir semuanya telah terlindas oleh penjajah. Kota-kota besar yang telah digenggam oleh bangsa Amoture diantaranya kota Sunobace, Dalajir, Reakaon, dan Jakarasa. Namun, Ingat! Hanya 'hampir' semua ditaklukan, berarti masih ada kota yang masih berdiri. Satu-satunya kota yang masih belum terkena cengkraman jajahan Amoture yaitu kota Salampunde. Kota Salampunde terletak di sebelah barat daerah bangsa Inggaruneso. Kota Salampunde memang belum seperti kota kota pada umunya, di kota ini bukan terdiri dari banyak gedung-gedung, melainkan masih hutan-hutan lah yang masih banyak bertebaran dan sangat memukau, kesegaran udaranya yang masih terjaga dan bisa dibilang sangat mempesona untuk sebuah tempat berlibur. Di Kota Salampunde lah sebagian masyarakat Inggaruneso di ungsikan untuk sementara waktu oleh pemerintah. Miris menyayat hati melihat keadaan masyarakat Inggaruneso dan pasukan perangnya, banyak warga sipil yang mati karena ingin membela bangsanya, mereka rela merenggangkan nyawa hanya demi melihat bangsanya berdiri kembali. Tentara-tentara perang pun begitu juga nasibnya, banyak para tentara yang mati di medan perang dan ada juga yang ditahan di penjara bawah tanah milik penjajah. Para tentara yang mati bertebaran layaknya 'ikan teri yang sedang diasin kan'. Perang terus berkelanjutan, pemerintah bangsa Inggaruneso semakin kebingungan, bangsa Inggaruneso semakin dekat dengan kehancuran.

AmuntTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang