This is Tombus?

37 1 0
                                    

2Tahun sebelum perang terjadi, kala itu Narnan sedang melakukan percobaan. Ia ingin menciptakan suatu ramuan yang dapat mengubah hewan layaknya seorang manusia. Ia melakukan percobaan yang tidak biasa, karena melakukan sebuah proses mutasi buatan, hal itu tidak lah mudah, apalagi mutasi spesial seperti yang di inginkan oleh Narnan itu lebih rumit. Ia menyiapkan segala bahan yang ia butuhkan, dari mulai zat yang bersifat asam hingga basa, dan zat zat terlarang pun juga ikut dipilih sebagai bahan olehnya. Bahan yang ia cari juga tak mudah untuk didapatkan, namun semua itu tidak menyurutkan kegigihan dari seorang yang berpangkat Letnan Kolonel. Narnan mencari bahan bahan tersebut sampai harus memasuki hutan, menyelam di lautan dan menjelajahi rawa.  Ia mencari bahan bahan tidaklah sendirian, ada Tombus yang selalu setia menemani Narnan kemana pun ia pergi. Setelah Narnan telah berhasil menemukan semua bahan yang ia perlukan, ia langsung melakukan experiment nya di lab tempat ia tinggal. Narnan menyiapkan alat -alat yang ia ingin gunakan seperti gelas reaksi, tabung reaksi, kaki tiga, spirtus, dan tabung reaksi beserta selang selang reaksi. Ia menyampurkan beberapa zat dengan penuh perhitungan agar tidak terjadi kesalahan yang dapat menyebabkan ledakan. Sedikit mengalami kebingungan, tapi itu bukan menjadi masalah yang serius untuk Narnan. Agak memerlukan waktu cukup lama untuk membuat suatu ramuan mustahil yang diinginkan Narnan, walaupun dibilang mustahil tapi kemustahilan itulah yang membuat Narnan berusaha lebih keras lagi karena baginya "Tidak ada hal yang tidak mungkin di dunia ini, selama masih ingin berusaha". Setelah berexperiment hingga larut malam bahkan sampai berhari-hari, akhirnya suatu ramuan pun tercipta. "Woaaah, cukup lelah sekali.. akhirnya tercipta juga ini ramuan, tapi aku harus menguji coba ramuan ini dulu sebelum aku nyatakan berhasil." Seru Narnan sambil menguap terkantuk kantuk karena hampir 2malam ia belum tidur. Narnan mencari 'kelinci percobaan' untuk uji coba ramuannya, ia menemukan seekor Kumbang Badak di dekat pintu masuk labnya. Kumbang Badak yang memiliki nama ilmiah Rhinoceros beetle itu pun di bawa oleh Narnan ke meja uji coba di lab. Kumbang tersebut akan dijadikan kelinci percobaan. Narnan meletakan kumbang itu di meja dan meneteskan ramuan yang telah ia buat ke atas badan kumbang. *Cessss* tetesan ramuan turun dari pipet yang di pegang oleh narnan. Setelah itu, Narnan mengamati setiap detik detik krusial yang terjadi, ia mengamati.. mengamati.. namun belum terjadi reaksi apapun. Setelah 1jam berlalu kumbang itu pun tidak menunjukan perubahan. Akhirnya Narnan melepaskan kumbang itu keluar. Mengetahui bahwa ramuannya belum berhasil, ia langsung kembali ber experiment. Ia merubah struktur susunan zat yang ia gunakan, ia merobak kembali zat zat yang ia gunakan. Ia kembali tidak tidur karna harus menyelesaikan segera ramuannya sebelum perang yang ia prediksi terjadi. Namun, sampai saat Kota Jakarasa di bom atom, serta perang sudah bergerilya pun ramuan yang di inginkannya belum berhasil tercipta. Kota Jakarasa hancur terkena bom atom dan sekarang menjadi kota mati, namun walaupun kota jakarasa telah dibom hancur seketika, tempat tinggal mereka di lab rahasia itu tak ikut musnah malahan tempat mereka tinggal masih berdiri kokoh di bawah tanah. Sudah hampir 8 kelinci percobaannya sampai saat perang itu terjadi gagal mengalami perubahan yang di inginkan oleh Narnan. Pada saat itu narnan sudah hampir menguras semua isi otaknya. Narnan terus mencoba, ia tak menyerah, ia mencoba berexperiment untuk yang ke9 kalinya.. isi otaknya sudah di peras habis untuk menghasilkan suatu ramuan yang sangat ia inginkan. Akhirnya ramuan yang ke9 kalinya itu pun selesai dibuatnya, ia membutuhkan kelinci percobaan untuk yang ke9 kalinya juga, agar dapat mengetahui ramuanya berhasil atau belum, namun karena tempat ia berpijak sudah tidak ada tanda tanda kehidupan lagi, ia memutuskan untuk memakai Tombus sebagai kelinci percobaannya. Awalnya ia tak tega, karena ia telah berteman lama dengan Tombus ketika ia masih berumur 9tahun dan hewan itu merupakan hadiah ulangtahun dari ayahnya, ia sudah melalui hari hari yang beraneka ragam bersama Tombus, Ia tak mau melihat Tombus kenapa-kenapa karna percobaan gila-nya ini, Ia sedikit bingung, pikirannya mulai bercabang, perasaannya mulai rapuh, tapi ia harus putuskan untuk mengetahui ramuan itu berhasil atau belum. Setelah ketegangan yang terjadi dalam pikirnya, akhirnya Tombus yang memiliki tinggi 90cm jika diukur dari bahu, dan memiliki panjang tubuh 150cm diukuran dari ujung hidung hingga ekor itu dipilih oleh Narnan sebagai kelinci percobaannya yang ke9. Ia menggendong Tombus dan meletakkannya di atas meja uji coba, dan meneteskan air ramuan yang telah ia buat untuk ke9 kalinya. *Cessss* air ramuan diteteskan, bukan hanya air ramuan saja yang tertetes namun air mata Narnan pun ikut menetes seiring tetesan ramuan. Setelah itu, ia mulai mengamati lagi detik detik krusial, ia melihat gerak gerik tombus di meja uji. Ketika 5menit pertama, Tombus masih sadarkan diri dan baik baik saja.. namun setelah 15 menit berikutnya, gerak mulutnya Tombus seakan melemas, kaki kakinya tak dapat di gerakan, warna bulu tombus yang tadinya berwarna abu abu mulai berubah menjadi hitam bercampurkan warna putih pucat, Tubuh Tombus juga terlihat tak berdaya. "TOMBUSSSSS!!!" teriak Narnan sangat keras, "Mbus, bangun mbus.. jangan tinggalkan aku sendirian mbus" Narnan mulai menitihkan air matanya sambil menggerak gerakan badan Tombus yang seakan tak berdaya.. "Arggghhh! mbus bangun mbus! aku tak ingin kehilangan kau!" jiwanya narnan mulai tak stabil, pikiran narnan mulai kacau, ia membanting benda benda labnya, narnan berjalan menuju sudut ruangan dan terduduk sambil menitihkan air matanya, "Maafkan aku mbus, ini kesalahan ku, maafkan aku mbus, seharusnya aku tidak melakukan ini kepadamu mbus" bercucuran deras air mata Narnan, ia merasa sangat kehilangan sekali. Namun, setelah 30menit Narnan masih terlarut dalam kesedihan, suara lolongan Tombus terdengar sangat keras "Aaaaaauuuuuu guk guk Auuuuuu" Lolongan tombus sampai membuat barang barang yang terbuat dari kaca pecah semua, Tombus terjatuh dari meja uji, cakarnya menyengkram lantai dengan erat tubuh Tombus mulai berubah, bulunya berubah menjadi warna hitam bercampur putih segar, bentuk cakarnya terlihat semakin kuat dan panjang, Tombus mulai bisa berdiri tegak layaknya seorang manusia, Otot Otot lengan serta kakinya mulai terlihat membesar, rahang serta giginya pun ikut menyesuaikan bentuk tubuhnya, kelopak matanya berubah menjadi warna biru, Tinggi tombus pun berubah, sekarang ia memiliki tinggi 183cm dengan berat 120kg dengan tubuh besar serta berotot. Ternyata ramuan itu pun bekerja, tetapi narnan masih terlarut dalam kesedihan belum sadar akan perubahan Tombus... Tombus pun masih terus melolong, tapi lolongan keras Tombus masih belum memasuki telinga Narnan.. sampai akhirnya lolongan Tombus membuat cermin yang ada di dinding dekat Narnan itu jatuh, suara pecahan kaca itu membuat Narnan kembali membuka mata serta telingannya. Lolongan tombus berakhir, Tombus mulai berjalan dengan langkah besarnya menghampiri Narnan. Sedangkan narnan yang baru  membuka matanya kembali kaget melihat semua barang pecah termasuk lampu, keadaan ruangan menjadi padam dan ia kaget juga ada sosok besar yang menghampirinya, Narnan mulai berdiri ketika sosok besar itu tiba dihadapannya, lalu narnan menyalakan korek api yang ia dapatkan di saku celananya, *Kreeek* korek api menyala, lalu tangan Tombus mengambil tangan Narnan untuk dijabat olehnya.. "Senang bisa hidup bersama denganmu nan" Kata pertama yang terucap dari bibir Tombus, "Mbus, senang juga bisa mendengar suaramu" kata Narnan sambil mencucurkan air mata haru.. Tombus memeluk Narnan dengan erat, begitu juga sebaliknya.. rasa haru menyelimuti keadaan dalam ruangan, tangis kebahagiaan menyelimuti juga.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 07, 2014 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AmuntTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang