2

217 19 2
                                    

Wanita yang berdiri diambang pintu berjalan menghampiri gadis bernama Naru itu. Diambilnya segelas air putih yang berada di meja kecil didekat futon itu. Gadis bernama Naru itu menerima segelas air putih itu dengan senang hati dan menenggaknya dalam sekali tenggak bahkan di sampai tersedak.

"Pelan-pelan Naru. Kita masih punya air jadi tak perlu khawatir jika kau kehabisan air. Ini minumlah tapi pelan-pelan." sembur wanita itu sambil memberi Naru air lagi namun ditambah nasehat diakhirnya.

"Hah-ah aku seperti habis berlari marathon saja. Tenggorakkanku rasanya sangat kering." kata naruto.

"Terserahmu gaki. Jadi mimpi burukkah?" tanya laki-laki berambut biru pudar itu

"Seperti yang kau katakan ero tou-san." perkataan naruto sukses membuat perempatan tercetak di pelipis jiraiya.

"Aku ayahmu baka! Dan lagi aku tidak mesum tapi super mesum hahahahahaha..."

Duagh

"Diamlah, awas saja jika kau mengatakan hal menjijikan seperti itu lagi. " laki-laki  itu hanya bisa menelan ludah gugup saat melihat sang istri mengatakan kalimat itu dengan senyum serta nada yang lembut. Sungguh itu lebih menyeramkan daripada ular.

" Ha-ah sudah malam, saatnya kembali tidur maaf sudah membuat kalian semua terbangun terutama kau shion maaf ya. " senyum canggung terbit smdi wajahnya kala mendapati gadis kecil disampingnya saat ini tengah duduk sambil mengucek kedua matanya.

'kawaii~' batin ketiga orang yang ada di ruangan itu.

" Baiklah kembalilah tidur lagi, besok masih banyak misteri yang akan kita ungkap. Dan masih ada bajak laut yang harus kita tangkap. Benarkan Shion? " satu-satunya wanita dewasa itu menasehati shion sambil mengelus kepalanya lembut. Dibaringkan shion ke atas futon lalu menyelimutiny sampai sebatas dada dan dikecupnya kening shion. Tak berselang lama shionpun kembali tidur.

Hening melanda ketiganya setelah shion tertidur. Kedua orang dewasa itu menatap Naru dengan pandangan bertanya namun seseorang pasti tau bahwa ada kilatan rasa sedih di mata itu.

"Mau bercerita tentang mimpimu? Apakah itu mimpi yang sama dengan mimpi yang lalu? " wanita dewasa itu bertanya dengan lembut. Berbeda dengan nada yang digunakannya beberapa menit lalu saat berbicara dengan suaminya, Jiraiya.

" Maaf kaa-san aku belum siap. Dan itu tetaplah mimpi lalu yang menyeramkan. Maafkan aku. " Naru berujar sambil memeluk lututnya yang masih terbungkus selimut.

" Tak apa, kaa-san tau itu berat. Tapi percayalah kaa-san selalu mendukungmu. " wanita dewasa itu mengelus kepala yang berwarna senada dengannya namun lebih gelap.

"Tak masalah kembalilah tidur, bukankah besok kau ada rapat?" laki-laki berambut biru itu mengingatkan

"Astaga kau benar tou-san. Baiklah, oyasumi kaa-san, tou-san. " setelah itu dia berbaring sambil menarik selimut sebatas dada. Dua orang dewasa itu juga segera pergi keluar kamar tak lupa mematikan lampu gantung tradisional khas negara sakura yang tepat berada di tengah ruangan dan membiarkan anak-anak nakal itu tertidur.

" Apakah dia belum bisa mempercayai kita? " wanita dewasa itu berkata lemah setelah keluar dari kamar.

" Bukan, dia hanya masih belum bisa berdamai dengan masa lalunya. Entah bagaimana masa lalunya yang mana kita harus tetap menjadi keluarganya. Percayalah suatu hari dia akan bercerita tanpa kita minta. " laki-laki berambut biru pudar itu mengusap lembut punggung sang istri dan pergi menjauh dari kamar itu.

'Maaf, aku belum siap menceritaknnya. Sungguh itu sama saja seperti aku membuka luka lama. Tapi aku berjanji akan menceritakannya secepat mungkin. Percayalah' batin Naru mendengar percakapan kedua orang tuanya. Jujur dia mendengar keseluruhan percakapan kedua orang tuanya.

Setelah itu mata sewarna birunya laut itu tertutup. Mencoba menenangkan dirinya dan membayangkan hal yang menyenangkan.

o0o

Takdir itu seperti papan catur. Kita sebagai bidak dan papannya sebagai jalur. Serta tuhan sebagai pengatur jalannya permainan.

------

Hehehe halo apa kabar? Ada yang nungguin? Makasih banget bagi readers yang mau nungguin MA update.

Maaf banget sylan baru bisa update. Alasannya? Karena belum nemu feel yang cocok, tapi doain aja lah ya biar sylan dapet feel terus. Biar cepet update gitu heheheh....

Oh ya bagi yang mau krisar silahkan aja, sylan nggak nglarang asalakan krisarnya nggk matahin semangat dan sopan gitu aja.

Gitu aja sih, pokoknya makasih banget deh yang udah mau nungguin cerita sylan.

Akhir kata selamat menunggu chapter berikutnya....

Meet AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang