Broken Heart

196 25 11
                                    

JUNGKOOK POV

Sebelum aku berangkat untuk menggantikan appaku rapat aku dipanggil olehnya di ruang kerjanya. Saat kulihat bukan hanya appaku saja yang berada disana, tetapi ada eommaku juga dan seorang pria dan wanita paruh baya yang sedang berbincang-bincang.

Kuketuk pintu sedikit keras untuk mengalihkan perhatian mereka. Dan ya berhasil, mereka semua menatapku dengan tajam, lalu berubah menjadi lembut. Setelah itu aku diberikan isyarat oleh appaku untuk duduk. Aku pun menurut dan langsung duduk.

Appaku memulai pembicaraan. Dan kulihat sebuah senyum manis bertengger di bibir eommaku dan wanita paruh baya yang tidak ku kenal.

"Ok, sebelumnya perkenalkan ini adalah anakku Jungkook" Ucap appaku seraya memperkenalkanku kepada pria dan wanita paruh baya itu.

"Ah Jungkook, kau makin tampan ya. Tadi ahjumma melihat album fotomu saat masih kecil" APA?! Ucapan wanita paruh baya itu membuatku shock.

Bagaimana tidak shock, orang yang tidak ia kenal dengan sangat mudah dapat membuka album foto keluarganya. Jungkook sempat berfikir sejenak, ia berfikir apakah orang tuanya sedang dihipnotis?

"Jungkook appa dan eomma tidak sedang dihipnotis" seolah membaca pikirannya eomma Jungkook akhirnya berbicara yang membuat Jungkook malu setengah mati.

Kenapa situasinya menjadi canggung begini? Ah apakah aku berbuat salah. Emm apa yang harus aku katakan, aku sangat ingin keluar dari sini.

"Jeon Jungkook, kau akan ditunangkan" Singkat, padat, dan jelas.

Ucapan appa Jungkook sukses hampir membuat Jungkook tersedak dan menyapa salam dari sang pencipta.

"Uhuk... ap..a yang... uhuk... appa.... ka... uhuk... takan" Ucap Jungkook disela batuknya.

Tentu saja Jungkook shock berat, pertama dengan mudahnya orang tuanya menyerahkan album foto keluarga yang selalu dijaga Jungkook dari dulu, dan sekarang WHAT THE F(lower) dia di jodohkan, JODOHKAN!!!

Oh Tuhan saat ini Jungkook benar-benar ingin bunuh diri dengan terjun dari lantai atas ke daratan dengan kepala yang lebih dulu terjatuh.

Pikirkan saja, Jungkook bahkan belum menempuh genap umur 17 tahun, dan dia sudah dijodohkan. Apakah orang tuaku gila? Tanya Jungkook dalam hati.

"Ahahaha, tidak usah terkejut nak. Dia adalah anak yang baik, dan eomma mempercayainya untuk menjagamu" Ucap eomma Jungkook yang dapat membuat Jungkook kejang-kejang.

"Sudah-sudah, sekarang kau harus ke kantor. Calon mu akan menunggu disana" Perintah appa Jungkook dengan nada antusias dalam suaranya.

Oh tentu saja, setelah appanya mengatakan itu Jungkook langsung menyesali telah menerima rapat tersebut tempo hari. Astaga, appa apa yang ada dalam pikiranmu, eomma tolong aku. Dengan memberikan isyarat pada ibunya menggunakan puppy eyes nya, tapi itu semua tidak berlaku padanya lagi karena eommanya menghiraukannya.

"Ayolah cepat Jungkook, kau tidak ingin tunanganmu menunggu lama kan, oh iya dia akan memimpin rapat ini" Jungkook seperti sudah tinggal raga sekarang.

Jungkook segera berdiri dari sofa dan pamit kepada orang tua dan juga pada tamunya. Ia segera melangkahkan kaki dengan gontai kearah parkiran dan menduduki mobilnya. Jungkook menyalakan mesin dan melesat secepat kilat dari rumahnya kearah kantor Choi's Cooperation.

.

.

.

.

ANGEL AND DEMONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang