Canopus.

3.3K 332 23
                                    











Jung Hoseok tidak pernah merasakan apa itu jatuh cinta.

Umurnya belasan tahun, masih suka berkeliaran bebas kesana-kemari. Termasuk dalam jajaran murid berpengaruh di sekolah, dan menjadi bintang kelas yang dikagumi semua orang.

Ia memiliki sinarnya sendiri.
Dan memiliki pesonanya sendiri.

Seperti Canopus.

Namun, semua hidup santainya seketika seakan berubahㅡketika sang kakak memberikannya selebaran menarik.

Selebaran tentang info audisi yang diadakan seminggu lagi, berasal dari agensi tidak terkenal. Sama sekali. Bahkan Hoseok sedikit mengernyit melihat namanya.

Hit? Bighit?

Pukulan besar?

"Coba saja, hitung-hitung mengasah kemampuan menarimu."

Saat itu, diumurnya yang ke-15 tahun, pertama kalinya mau mendengarkan titah sang kakak. Bahkan dengan berani menentang sang ayah.

Seolah tidak takut dan percaya, bahwa ia akan terus bersinar, seterusnya.



.
.
.

Taehyung, merupakan seorang remaja yang memiliki cita-cita sederhana.
Menjadi petani dan membantu sang nenek, bukankah terdengar lucu dan polos?

Bahkan sang mamaㅡwanita menawan yang membawa seorang Kim Taehyung ke dunia, reflek tertawa begitu mendengar Taehyung berkata seperti itu saat dirinya sekedar senggang untuk bertanya.

"Kenapa mama tertawa? Itu cita-cita yang kupikirkan untuk saat ini."

Taehyung merengut sambil mengambil sebuah strawberry dari keranjang yang dibawa mamanya, menggigitnya dan langsung mengernyit, asam sial, tidak manis.

"Bagaimana kalau mencoba ini?"

Remaja berumur 14 tahun itu baru saja sadar sedikitㅡbahwa ia memiliki paras tampan dan sifat terlalu lugu hingga menuruti kata-kata sang mama untuk pergi sendiri ke kota metropolitan, Seoul.

Tidak terpikirkan sama sekali, bahwa sinar yang lebih terang menunggunya, dan siap untuk bersatu menerangi langit dalam kegelapan.




.
.
.

"Oh, kau Kim Taehyung?"

Taehyung dengan mantel tebal mahalnya sedikit berdehem, lalu mengangguk. Ia terlihat sedikit gugup begitu seseorang dengan perawakan tinggi dan kurus menghampiri dirinya.

"Asalmu?"

"EumㅡDaegu?"

"Wow, suaramu berat juga."

Orang itu tertawa, cerah sekali, senyumnya bagaikan matahari. Taehyung serasa menghangat dan reflek ikut tertawa kecil,

"Jung Hoseok. Umurku 16 tahun, asal Gwangju!"

Dengan aura kakak yang baik, Taehyung mendapatkan rangkulan khas sahabat yang membuatnya tertawa untuk pertama kali semenjak dirinya menjejakkan kaki di tanah Seoul.

Rasa gugupnya seakan menguap, dan bahkan saat itu ia lolosㅡdengan suara berat yang khas, petinggi agensi kecil itu menepuk tangannya dengan puas.

Memberikannya apresiasi yang terdengar baru untuk telinga anak desa sepertinya; walaupun selalu menerima pujian bagai disembah dari para penggemar wanita disekolahnya.

Hei, Taehyung itu tampan. Bertalenta. Etiket baik, bahkan terkenal tidak tahu malu yang membawa senyum terhadap semua orang.

Ia mampu bersinar.

Dan dirinya begitu percaya, bahwa Jung Hoseok memiliki cahaya yang lebih terangㅡdan mampu membantunya untuk memantulkan sinarnya sendiri.

Seperti Capella.










ㅡTo Be Continue?






P.s; cerita formal yang saya buat untuk pertama kalinya sebagai cerita bersambung, entah diminati atau tidak? :)

Dan tidak lepas dari ciri saya sebagai seorang teyoshi kata homojeon dan lhyoae,

Ini semiㅡcanon story, sayang.



Lanjut?
Hehe, mau menampilkan Hoseok untuk tokoh utama sebagai spoiler, soalnya saya sedang jatuh cinta sama mataharinya bangtan.

Asik.

Pengenalan karakter sih ini, pairing tetap taekook, ada slight yang lumayan. Tapi sedikit.
Wkwkwkwkwkwk
Plot twist maybe .ga

Astéria ㅡv•k / h•kTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang