"Akh!".
"Ah maaf Tora, aku sampai lupa mengobati lukamu, tunggu sebentar ya!".
Mei buru-buru mengambil kotak obat, dan mengobati luka Tora, walau ia beberapa kali meringis kesakitan karena Mei menekan perban lukanya agak kuat.
"Gomen, aku akan sedikit lembut.".
"Kau tidak begitu suka menunjukkan sifat lembutmu pada orang lain ya?".
"Hm... Tidak juga. Aslinya menurut orang sekitarku, aku ini bisa spontan ingin menarik perhatian orang lain, tapi dengan sedikit malu-malu.".
Begitu selesai mengobati lukanya Tora, tiba-tiba Tora berbalik dan langsung memeluk Mei. Mei hanya diam karena masih terkejut dengan perlakuan Tora.
"Mulai sekarang, jangan bersikap seperti itu lagi. Aku tidak mau, gadis yang ku usahakan untuk mendapat cintanya malah di perhatikan lalu di ambil pria lain.".
Mei tak sanggup menjawab, wajahnya pun mulai merona tipis, mendengar kata-kata Tora. 😚
"T-Tora, bolehkah aku bertanya sesuatu?".
"Tentu, kau bisa bertanya sebanyak yang kau mau.".
"Kenapa kau bisa suka padaku? Dan, apakah cintamu ini bisa ku percaya? Maaf kalau aku bertanya seperti ini, aku hanya tidak mau merasakan sakit hati lagi.". 😣
"Aku suka padamu, karena kau berbeda dengan semua gadis yang mendatangiku. Mereka selalu menampilkan kecantikan dan barang-barang mewah yang mereka miliki. Dan aku yakin, mereka belum tentu bisa mengurus rumah dan keluarganya dengan baik suatu saat.".
"Begitu kah?".
"Lalu, untuk menyakinkanmu kalau cintaku ini jujur & tulus, kita bisa memberitahu orang tuaku dan orang tuamu untuk mengadakan pertemuan yang akan membahas rencana ibuku ini. Tentunya setelah kau selesai berlibur, atau sekarang juga tidak masalah.".
"Jangan! Aku baru menikmati separuh liburanku, aku tidak mau di ganggu sebelum waktu liburanku habis.".
"Baiklah. Oh, iya kau mau sesuatu?".
"Apa?".
Tora merogoh sakunya untuk mengambil barang ia siapkan, tapi ternyata barang itu tidak ada di kantong celananya. Ia berdiri dan mulai mencari kesana kemari.
"Tora, apa yang kau cari?".
"Mei, tunggu disini sebentar, aku akan segera kembali begitu aku menemukannya.".
Tora segera berlari keluar dan mencari barang itu di kamarnya. Sementara Mei hanya bisa diam membisu karena tidak tau apa yang mau di tunjukkan oleh Tora padanya. Mei memutuskan untuk memandang bulan dan langit malam, sambil menyandungkan lagu tidur yang biasa dinyanyikan ibunya, saat dia kecil. Perlahan-lahan Mei mulai memejamkan mata dan tertidur di pinggir tempat tidur. Begitu Tora masuk dan ingin menunjukkan barang yang ia maksud, ia sedikit kecewa karena Mei sudah tidur. Ia memutuskan untuk menunjukkan barang itu lain waktu, ia lalu membetulkan posisi tidur Mei. Sebelum pergi, ia memastikan kuncian jendela Mei terlebih dulu, ia tidak mau hal seperti tadi terulang lagi. Setelah itu ia merapikan poni Mei sedikit, lalu mencium keningnya.
"Selamat malam, my princess. I love you.".
☜☆☞
¤D¤R¤E¤A¤M¤"Tora! Tora, kau dimana?".
"Hei, tuan putri, aku disini!".
Ujar Tora sambil melambaikan tangannya dari bawah pohon. Mei langsung tersenyum dan berniat menghampirinya, tapi tiba-tiba ada sosok hitam yang menghampiri Tora dan mengobrol akrab dengannya. Mungkin bukan akrab lagi, tapi mesra, karena sosok hitam itu seakan sedang menggandeng tangan Tora dan bermanja-manja dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Strange Girl (On hold)
RomanceMei sedang berlibur dari semua tugas perusahaan orang tuanya, karena baru-baru ini perusahaan orang tuanya mengalami kenaikan yang cukup pesat, orang tuanya menghadiahkannya liburan selama 2 minggu di pulau pribadi yang di miliki keluarganya. Mei te...