dua.

16 2 2
                                    

Keep vomment guys!!

Tidak butuh waktu berjam jam, rizka Dan daniell sudah sampai pada RS. Budi Utama dalam waktu 45 menit.

Rizka dan daniell langsung berlari mencari keberadaan alisya-bunda daniel-

"Sus pasien alisya rahmawan dikamar Mana ya?" Tanya daniell

"Pasien yang baru masuk beberapa jam yang lalu?"

"Iya"

"Di ruang mawar kamar nomer 365"

"Makasih sus"

Mereka berdua langsung berlari mencari kamar alisya, rizka benar benar tidak Tau apa yang terjadi, diperjalanan tadi daniell tidak membuka suara sama sekali

Walaupun daniell tidak terlalu dekat dengan alisya, tapi ia masih menyadari bahwa alisya masih berstatus ibu kandung yang mengandung selama 9 bulan Dan melahirkannya susah payah-ko jadi receh-

"Bunda gue Mana?!" Tanya daniell panik, ia tidak bisa berbohong, ia benar benar sangat panik sekarang, ia tidak tau harus marah kepada siapa sekarang

"Sabar dulu iell"

"Bunda gue Mana rek?" Datar. Ia berkata sangat datar kepada reka, walaupun seharusnya ia berterimakasig karna sudah membawa bundanya kerumah sakit secepatnya.

"Di--didalem" ucap reka menunjuk kamar dimana alisya berada. Daniell pun langsung masuk kedalam kamar rawat inap bundanya itu, ia melihat alisya terbaring kaku di ruangan putih berbau khas.

"Bunda? Bunda kenapa? Bangun dong, ga kangen sama iell?"

Sementara gadis yg semula berada disatu ruangan bersama alisya Dan daniell keluar kamar, tidak Mau menjadi pengganggu diantara Dua manusia ibu Dan anak itu.

"Reka?" Yang dipanggil menoleh melihat rizka dengan tatapan bertanya.

"Oh aku rizka, sahabat daniell." Ucap rizka yang mengetahui perubahan pada muka reka. Dan saat itu reka menegang. Jadi dia yang disayang daniell lebih dari apapun? Batinnya berkata Dan setelah itu tersenyum sendu

"Kamu uda nelfon keluarga bunda?"

"Bunda??"

"Eh.. maksud aku daniell, kamu udah nelfon keluarga tante alisya?" Terdapat raut kekecewaan dari wajah reka, Dan sepersekian detik berubah menjadi rileks.

"Belum, gue gapunya nomer keluarga daniell"

"Ohhh" rizka mengangguk mengerti lalu berjalan menjauh untuk menelfon keluarga daniell Dan Keluarga rizka.

"Halo ayah? Iya ini ika. Ayah lagi kerja ya? Itu.. anu.. bunda kecelakaan. Di rs deket rumah iell yah. Ika gatau kenapa bisa. Iya ayah jangan ngebut ngebut" setelah menelfon arga-ayah daniell- rizka pun menelfon adik kembar daniell-vanesha Dan vanilla-

"Halo ca, kamu dimana? Ke rs deket rumah ca. Bunda kecelakaan. Udah kamu kesini dulu ajak vanilla. ka ika gatau kenapa bisa"

"Maa, Mama gasibuk Kan? Bunda alisya kecelakaan. Ika gatau kenapa bisa, bunda bisa kesini Kan? Rs deket rumah iell. Ok, hati hati ma"

Rizka benar benar tidak peka dengan lingkungan sekitar, sampai sampai Ada yang membatin. Bahkan gue gakenal keluarganya daniell.

"Reka? Gamasuk?"

"Engga riz, gaenak sama daniell, yang Ada gue diusir sama dia hehe"

"Ya ampun iell masih sering dingin sama kamu?"

"Masih?" Tanya reka bingung.

"Iya iell dulu sering banget cerita tentang kamu waktu status kalian masih pacaran, trus tiba tiba aku denger kalian putus, pas aku nanya iell, dia malah marah ke aku"

"Kalian Ada masalah apa sih?" Lanjut rizka kepo.

Dia sayang sama lo riz. Pikir reka, Dan tanpa ia sadari kata kata yang ia pikirkan terdengar oleh rizka. Bukan. Bukan rizka memiliki kemampuan membaca pikiran, tapi memang reka tadi keceplosan mengatakan apa yang ia pikirkan.

"Dia sayang sama aku sebagai sahabat, adik, keluarga" ucap rizka yang langsung mendapat pelototan dari reka.

"Emang gue ngomong apaan?"

"Ehmm riz, gue ke kantin dulu ya. Laper" ucap reka mengalihkan pembicaraan.

Gue bahkan ga kenal keluarga daniell, bahkan daniell masang status "r" yang ternyata bukan "reka" melainkan "rizka". Gue bahkan sadar bahwa rizka yang tadi berhadapan dengan gue, dia yang bikin gue putus. Daniell bahkan bener bener ga sayang gue, dia cuma kasian ngeliat pengorbanan gue, 1 tahun dia mendem itu, apa gacape? Apa rizka Tau daniell suka sama dia? Apa rizka Tau bahwa daniell cuma menjadikan gue bahan taruhan doang?.

Kalimat itu tiba tiba memenuhi isi kepala reka. Dulu ia berfikir ingin menyakit wanita kesayangan daniell yang bernama rizka, tapi setelah bertemu, melihat mata rizka pun reka tidak sanggup

"Reka?" Panggilan itu membuat reka tersadar dalam lamunannya.

"Eh riz?"

"Ehmm boleh duduk disini Kan?"

"Duduk aja" jawab reka pelan

"Rek ceritain tentang kamu sama iell dong, siapa Tau aku bisa Bantu" ucap rizka semangat 45.

"Hmm, cerita apa?"

"Apa aja"

"Hmm, lu tau atas dasar apa gue jadian sama daniell?" Tanya reka sambil menghela napas

"Ya karna kalian saling sayang lah?"

"It's just your opinion Right?"

"Maybe"

"Gue gatau ini waktu yang tepat apa bukan buat ceritain ke lo, but i think i must talk with you" reka menghela napas lagi, Kali in lebih dalam, sementara rizka melihat reka dengan tatapan menyuruh reka melanjutkan ceritanya.

"Daniell gasayang sama gue" reka melihat raut wajah rizka berubah kaget.

"Yapp, gue cuma dijadiin bahan taruhan sama temen temen dia yg jerk, jadi mereka punya perjanjian setiap awal tahun harus nembak cewe, Mau mereka suka atau engga, itu udah jadi peraturan genk mereka. I think ini bener bener ga masuk akal. Dari dulu gue ngejar daniell, sampe akhirnya yang daniell selalu ngabaikan gue tiba tiba nembak gue dengan cara kelewatan manis, gue gaberfikir lebih jauh, jadi gue main terima aja, gimana sih? Kyk cowo yang lu suka, bahkan udah sayang, tiba tiba nembak lo dengan cara manis, I think walau lo polos, pasti lo suka diperlakukan manis. Am I right?"

"Tapi kalian jadian uda setahun. Mana mungkin daniell sanggup mempertahanin padahal dia ga sayang kamu?"

"Itu yang Ada diotak gue saat gue mutusin daniell. Tapi satu Hal yang harus lo Tau riz." Ucap reka menggantung.

"What?"

"Daniell itu suka-"

"Ayo kekamar bunda" reka mematung mendengar suara dingin daniell, yang menarik tangan rizka.

"Gue peringatin lo sekali lagi, rek" ucap daniell, dingin, pedas, menusuk. kalian bisa sebut reka lebay. Tapi bagaimana tidak? Reka sudah terlanjur sayang sama daniell, Dan daniell sekarang begitu dingin kepada reka.

===

"Iell, kamu apaansih?" Ucap rizka cemberut

"Kamu yang apaan? Udah aku sering bilang, jangan deket deket reka! Aku gamau berurusan lagi sama dia."

"Ya Kan kamu yang gamau berurusan sama dia kenapa ngajak ngajak aku?"

"Sekali aja jangan bersikap egois ,ka"

"Kamu yang egois! Macarin anak orang cuma buat taruhan, gatau sakit ap-" ucapan rizka terpotong karna menyadari yang sekarang ia ucapkan tidak benar, ia melihat perubahan wajah daniell, dingin.

"Maaf iell, ika ga sengaja" ucap rizka sambil menunduk

"Don't apologize. Mending lo masuk, mama papa sama rizki didalam" rizka tahu betul daniell marah, dengan perubahan panggilan dari aku-kamu menjadi lo-gue sangat terlihat jelas bahwa daniell marah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 18, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Little Do You Know;?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang