Bonchap

743 58 9
                                    

Setelah kejadian itu,kini sehun selalu mendengarkan apa kata jiyeon.
Namun dia masih mempertimbangkan apakah dia akan mampu mencintai Jiyeon atau tetap sebagai sahabatnya sampai mati.

Dering ponsel membuyarkan lamunannya.
Dia mengankat sambungan itu dan kemudian menjauhkannya dari telinga.
"Apa kau tidak bisa bicara pelan saja?Kau merusak pendengaranku bodoh!"Sehun mengungkapkan kekesalannya.

"Cepatlah keluar aku berada di depan rumahmu."Seorang yang berteriak yang tak lain adalah Jiyeon memutuskan sambungannya secara sepihak.

"Aisshhh...Anak itu.Tidak bisakah menelpon dulu jika akan ke rumah?"Gerutu sehun langsung turun dari kasur king sizenya dan berjalan menuju lantai bawah.

"Kenapa lama sekali membukanya?"Jiyeon mempoutkan bibirnya.

Bukannya merasa bersalah,sehun malah memutar bola matanya malas."Jangan lakukan itu.Itu sangat menjijikan."

"Hoel!!Begitukah?"Jiyeon kesal dengan penuturan sehun.

Dia mendekat ke arah sehun.dan sehun hanya bisa mematung dengan detak jantung yang tak beraturan.

Entah mengapa tidak seperti biasanya.Dia tidak akan merasa seperti ini jika berhadapan dengan Jiyeon sedekat apapun mereka.
"I--iya."Jawabnya gugup.

Lagi lagi,Jiyeon terus mendekatkan tubuhnya pada sehun.Sehun semakin gugup dibuatnya.
"Minggir!!Biarkan aku masuk."
Seketika sehun kesal dengan tingkah laku jiyeon.

"Dasar Gadis tidak tau sopan santun."Umpatnya.

"Hun...Dimana Chanyeol oppa?"
Entah mengapa dada sehun merasa sesak dengan pertanyaan yang Jiyeon lontarkan.

"Ahh..hyung ada di kamarnya.mungkin dia sedang tidur.Ada apa kau menanyakan dia?"

"Ahh...hanya merindukannya."

'Apa maksudnya merindukannya? Bahkan dia tidak merindukanku sama sekali.'Sehun membatin.

"Duduklah biar ku panggilkan."
Sehun meninggalkan Jiyeon dan menuju kamar Hyungnya.

"Hai..Jiyi...Apa kabar?"Dia datang diikuti sehun dari belakang.

"Aku baik oppa."Jawabnya sambil tersenyum.

"Ahhh....kau menggemaskan sekali."Candanya sambil megusap kepala Jiyeon.

"Ahh...oppa kau membuat rambutku berantakan."

Sehun yang melihat tingkah laku keduanya hanya bisa menggerutu dalam hati'ahh...kau sangat menggemaskan...ahh oppa kau merusak rambutku..Apa apaan mereka?'

"Ekhem...Ku kira aku hanya jadi nyamuk disini."Dia menghancurkan  kesenangan Jiyeon dan Chanyeol.
"Aku pergi..."
Sebelum dia benar benar pergi,Jiyeon menahannya."Kau mau kemana?"

"Tidak penting..Urus saja urusanmu itu..Kau beserta hyungku."Katanya sambil melengos pergi ke dalam kamarnya.

"Kita berhasil Ji.."Chanyeol tertawa.

"Apa itu tidak keterlaluan oppa?"
Tanyanya Gusar.

"Tidak..dia memang seperti itu.Sekarang kau coba samperin dia ke kamarnya,dan minta penjelasannya secara langsung.Aku yakin kalau dia juga menyukaimu.Namun dia masih bingung dengan perasaannya karena perihal Yoona kemarin."
Ucapnya Jelas.

"Baiklah oppa."Jiyeon meninggalkan Chanyeol sendirian.

"Sehuunn..apa kau di dalam?"Teriak Jiyeon.

"Pergi !!Urus saja urusanmu dengan hyungku."Jawabnya sewot.

Jiyeon membuka pintu yang ternyata tidak dikunci.
Dia melihat Sehun yang meringkuk dikasur dengan selimut tebal menutupi seluruh badannya.

Jiyeon menghampirinya dan mengusap pelan surai milik sehun.
"Hentikan itu membuatku geli bodoh!"Katanya kesal.

"Sebenarnya ada apa denganmu?"

"Tidak ada..Sudah sana pergi.!"Dia mengusir Jiyeon.

Jiyeon memiliki ide bagaimana caranya agar sehun menjelaskannya.
"Kau yakin mengusirku?"
Tanyanya sedih namun menyeringai.

"Sudah sana pergi!"Lagi lagi sehun mengusirnya.

"Baiklah jika memang itu maumu.Jangan cari aku lagi.Jika kau membutuhkan teman Cari saja yang baru.Jangan cari aku."Jiyeon memutar tubuhnya hendak pergi namun sehun menahan tangannya.
Sama seperti dugaan Jiyeon kalau ini akan terjadi.
Dia terkekeh melihat reaksi sehun yang menurutnya kekanakan.
"Jangan pergi..Aku tadi hanya bercanda."Katanya merengek.

"Baiklah..aku tidak akan pergi asal kau menjelaskan semuanya padaku."

"Baiklah..Aku tidak suka melihatmu tersenyum dengan tulus pada hyungku."Jiyeon tersenyum ternyata benar apa yang dikatakan Chanyeol oppa.

"Memang apa urusannya denganmu?"Tanyanya berpura pura.

"Kau bilang kau merindukannya dan aku tidak suka kau merindukan siapapun selain aku.bahkan kau tidak mengatakan kalau kau merindukanku."Rengeknya.

"Kenapa begitu??Bukannya kau tidak menyukaiku??Jadi terserah apa mauku."Tanyanya menguji sehun.

"Kenapa kau bicara seperti itu?"Dia menangis namun tetap tenang.
"Apa jangan jangan kau berkencan dengannya?"

"Tentu....."

"Sudah kuduga kalian pasti berkencan."Sehun memotong ucapan Jiyeon.

"Apa maksudmu?"

"Kau berkencankan?"

"Tentu saja..."

"Sudahlah jangan temui aku dulu."
Dia menelusupkan kepalanya kedalam bantal.

"Dengarkan aku dulu..!Tentu saja aku dan Chanyeol oppa tidak berkencan."Sehun kembali mengangkat kepalanya ke permukaan.

"Tapi sikap hyungku tidak pernah seperti itu terhadap wanita.Kecuali terhadap kekasihnya."

Jiyeon menjelaskan semua rencananya dengan Chanyeol.Dan sehun tersenyum melihatnya.
"Jadi bagaimana sekarang?"Tanya Jiyeon.

"Apa??"

"Apa kau tetap akan mengusirku?"

Chup~~~

Sehun menempelkan bibirnya pada bibir Jiyeon dan berkata"Jangan pernah tinggalkan aku.Kau adalah temanku teman hidupku.."Dia memeluk jiyeon dan Jiyeon membalas pelukannya.

"Aku mencintaimu Nona.Park."
Katanya tersenyum.

"Aku Juga memcintaimu.Dan akan selalu mencintaimu Tn.Oh."

Mereka terus berpelukan sampai Chanyeol mengganggu aktivitas mereka.
"Jadi bagaimana ji?Apa rencanaku berhasil?"Dia terkekeh.

"Oppa kau jahat..aku malu."Dia hendak mengejar Chanyeol namun sehun menahannya."Sudah biarkan saja."Dia memeluk Jiyeon Kembali
Dan Chanyeol hanya bisa tersenyum melihat keduanya.

"Jadilah Bulan dan bintang yang selalu menerangi setiap malamku."Ucap Chanyeol pada mereka.

"Baiklah kami mengerti."

Chup~~

Sehun tiba tiba mencium Jiyeon kembali.
Dengan keras dia memukul bahu sehun.
"SEHUUNNN...."

#
Babai sampai ketemu di Ff baruku ya...

Always Love You (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang