SERI AQIDAH

79 0 0
                                    

*SERI AQIDAH*

♻ *PEMBAGIAN TAUHID MENJADI TIGA BUKANLAH PERKARA BARU (LANJUTAN)*

*PERKATAAN PARA ULAMA TERDAHULU*

✅ 5) Al-Imam Al-Mufassir Ibnu Jarir Ath-Thabari rahimahullah (w. 310 H) berkata,

نخلص له العبادة، ونوحد له *الربوبية*، فلا نشرك به شيئا، ولا نتخذ دونه ربا

"Kami memurnikan ibadah hanya kepada-Nya, dan kami mengesakan bagi-Nya *rububiyyah,* maka kami tidak menyekutukan-Nya dengan apapun juga (dalam ibadah), dan kami tidak menjadikan selain-Nya sebagai Rabb."[8]

✅ 6) Al-Imam Ibnu Batthoh Al-'Akbari rahimahullah (w. 387 H) berkata:

أنَّ أصل الإيمان بالله الذي يجب على الخلق اعتقاده في إثبات الإيمان به ثلاثة أشياء:

أحدها: أن يعتقد العبد ربانيته ليكون بذلك مبايناً لمذهب أهل التعطيل الذين لا يثبتون صانعاً.

والثاني: أن يعتقد وحدانيته ليكون مبايناً بذلك مذاهب أهل الشرك الذين أقروا بالصانع وأشركوا معه في العبادة غيره.

والثالث: أن يعتقده موصوفاً بالصفات التي لا يجوز إلا أن يكون موصوفاً بها من العلم والقدرة والحكمة وسائر ما وصف به نفسه في كتابه.

"Bahwasannya pokok keimanan kepada Allah ta'ala yang diwajibkan atas hamba untuk diyakini dalam penetapan iman kepada-Nya ada tiga macam:

*Pertama:* Hendaklah seorang hamba meyakini rabbaniyah Allah ta'ala, agar dengan itu keyakinan seorang mukmin berbeda dengan para pengingkar yang tidak meyakini adanya pencipta.

*Kedua:* Hendaklah seorang hamba meyakini wahdaniyah Allah ta'ala, agar dengan itu keyakinannya berbeda dengan ajaran-ajaran para pelaku syirik yang mengimani adanya pencipta namun menyekutukan-Nya dalam ibadah dengan selain-Nya.

*Ketiga:* Hendaklah seorang hamba meyakini bahwa Allah ta'ala disifati dengan sifat-sifat yang tidak boleh disifatkan kecuali hanya bagi-Nya, diantaranya sifat ilmu, qudroh, hikmah dan semua sifat yang Dia sifatkan untuk diri-Nya dalam kitab-Nya."[9]

▫Pembaca yang budiman, lihat kembali makna tiga macam tauhid pada artikel sebelumnya, dan bandingkan dengan ucapan Al-Imam Ibnu Batthoh rahimahullah yang hidup pada abad ke-3 H, di abad-abad generasi terbaik umat ini. Jelas sekali beliau membagi keimanan kepada Allah ta'ala menjadi tiga bagian:

Pertama: Hendaklah menyelisihi orang-orang yang tidak mengimani adanya pencipta, ini merupakan bagian dari *tauhid rububiyah*.

Kedua: Hendaklah menyelisihi orang-orang yang menyekutukan Allah ta'ala dalam ibadah, ini adalah hakikat *tauhid uluhiyah.*

Ketiga: Hendaklah tidak menyamakan sifat Allah ta'ala dengan sifat makhluk, ini adalah hakikat *tauhid asma' was shifat.*

✅ 7) Al-Imam Al-Qurthubi rahimahullah (w. 671 H) berkata,

فالله اسم للموجود الحق الجامع لصفات الإلهية ، المنعوت بنعوت *الربوبية* ، المنفرد بالوجود الحقيقي ، لا إله إلا هو سبحانه

"Maka Allah adalah suatu nama bagi zat yang berwujud lagi benar, serta mengumpulkan semua sifat ilahiyah, yang disifati dengan sifat-sifat *rububiyah,* yang esa dalam wujud yang hakiki, tidak ada yang berhak disembah selain Dia."[10]

✅ 8) Al-Imam An-Nawawi Asy-Syafi'i rahimahullah (w. 676 H) berkata,

*الربوبية* انما حقيقتها لله تعالى لأن الرب هو المالك أو القائم بالشئ ولا يوجد حقيقة هذا إلا في الله تعالى

BIMBINGAN MAR'AH SOLEHAH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang