4 - mesterius

185 21 0
                                    

"kak Chen ayo mandi." Kataku sambil membawa baskom,handuk,dan air hangat.

"Kak kak Chen hari ini ada cuci darah kan?"

"Iya."

" Kalo begitu kak Chen harus wangi kakak bau banget cuma mandi pake air hangat. Ew. Heheh."

"Mck, kamu kalo sakit kayak kakak kamu pasti juga bau kayak kakak."

"Hahahaha.."

..

Saat kita asik bicara ada yang mengetuk pintu..

Tok tok tok

"Iya silakan masuk." Kataku





Ada sosok laki-laki tinggi yng memakai jaket,masker,bertopi dan berkacamata tak lupa dengan sarung tangan yang serba hitam ini masuk kedalam.

"Kau kan yang bernama Dio?" Katanya sambil menunjuk aku.

" Iya. Anda siapa?"

" Aku? Kau tidak perlu tau siapa aku. Kau merebutnya dari ku kau menciumnya dia milikku!!!" Kata orang misteri.

"Oh maaf tuan anda siapa bicaralah baik-baik tidak usah pakai emosi." Kata kak Chen.

" DIAM KAU,TIDAK USAH MENCAMPURI URUSANKU!!" Betak orang ini membuat merinding.

"Maaf kami itu bicara baik-baik malah kau membalasnya dengan kasar. Apa tujuanmu kemari? Dan unuk apa kau mencariku?" Pungkasku.

" Aku ingin kau MATI SEKARANG JUGA!!."

Bugh.. bugh. Bugh..

Aku terjatuh dari kursi roda dan tersungkur kebawah baskom yang ke pegang juga ikut terjatuh tumpah dilantai setelah aku di pukul oleh orang ini di bagian wajahku.

"TOLONG JANGAN ANIAYA ADIKKU TOLONG!! HEU..HEU...HEU.. DIOOO!!" aku mendengar kata kakakku itu ia ingin sekali membantukku aku melihat ia menangis saat aku di pukuli oleh orang misterius ini.

Bugh.. bugh.. bugh..

"Tolong maafkan aku.. tolong.." kataku sambil berusaha bangkit aku juga melihat banyak darah yang ku keluarkan dimulutku.

Bugh.. bugh. Bugh bugh..
Aku melihat orang itu mengeluarkan pisau disakunya setelah memukulku

Aku sudah tidak berdaya lagi. Tapi aku masih mendengar kakakku memohon pada orang itu.

"RASAKAN INIII!!!"

Jleb.. jleb.. jleb..

Aku merasakan tusukan di punggung dan di dada.. aku sudah tidak berdaya lagi lalu aku diangkat olehnya dan ia menunjukkan pisau kehadapanku lalu ia berkata. "Good bye boy."

JLEB..

Lalu aku membalasnya "kalau itu maumu bunuh saja aku agar kau merasa puas tapi aku minta kau jangan sakiti kakakku... ahh duu."

JLEB...

Aku merasakan pisau ini menusuk perutku. Tiba-tiba pandanganku kabur lalu aku terjatuh tak berdaya dengan pisau yang masih menancap diperutku dengan bersama darah yang mengalir dan seketika pandanganku mulai gelap...

Chen POV

"DIIOOO!!!"

Aku melihat adikku sudah tergeletak di lantai aku segera turun meskipun kakikku masih sakit. Aku segera memeluk Dio yang sudah tergeletak di lantai darah memenuhi ruangan ini. Orang itu sudah kabur saat menusuk Dio. Aku lalu memangkukan kepala Dio.  "DIO BANGUN DIO ,DIOO JANGAN TINGGALKAN KAKAK DIO DIO HIKS HIKS HIKS."

MY Brother ChenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang