Tak ada yang kuharap dari Ardan selain ia menjadi milikku. Entah sesungguhnya masih waraskah aku untuk menempuh semua ini. Ardan hanya pemuda kampung yang tak juga berparas sejuk. Biasa. Namun, entah mengapa hati selalu ingin berdebat jika ia ada tak jauh dariku.
STOP!!
Ini semua keji. Untuk apa berfikir pada hal yang sesungguhnya bukan juga hak ku untuk memikirkannya. Wanita super sepertiku, tak boleh memilih hanya pada sosok biasa. Ah, apalah kata orang nantinya.Disisi lain, masih ada Bika dengan gaya macho nya. selalu tampil perfect, dan mampu memikat hati wanita yang dilewatinya. Oh, ini berlebihan. Tapi entah mengapa hati ini juga tak terusik.
STOP STOOOOPP!!!!
ini juga tak penting Dea!!Ah, sudahlah. aku tak ingin berfikir lebih lanjut. Waktu masih terlalu panjang untuk menata segalanya. Termasuk urusan cintrong.
Dea. ya, begitulah namaku sering disebut. Sebagian orang beranggapan bahwa aku wanita super, entah seperti apa maknya nya. Ada juga yang berpendapat bahwa aku multitalent. Hingga tak jarang entah aku menganggap itu pujian atau hinaan, datang padaku. Sudah kebal. Saat ini aku masih duduk dibangku SMA. Tapi disamping itu, tuntutan job ku serasa tak kalah dengan orang kantoran. Haha ini lebay. Aku memang tak pernah lelah mengurus segala hal, termasuk kebutuhan Rumah Tangga ataupun pekerjaan.
Tak ada waktu bagiku untuk mengurus urusan cinta seperti remaja pada umumnya. Dalam otakku hanya ada prestasi dan prestasi. Hidup tak bergantung, dan mulus hingga sukses. Tapi, mampukah aku???
KAMU SEDANG MEMBACA
Tak kan Ada Gugur Tanpa Arti
Ficção GeralBiarkan ia pergi. Meski tak selamanya. Sampai kapanpun jika ia milikku, tak kan lagi ada penghalang antara kita. Namun, hingga saat ini aku masih tak dapat jabarkan apa sebab ku inginkanmu. Dapatkah kelak aku memilikimu???