"Aku pergi" ucap sihyun malas, ia sudah saja akan pergi ketika tangannya tidak ditahan oleh pria berwajah tenang tersebut.
"Apa?" mau tak mau tentunya sihyun harus menoleh, memperhatikan wajah pria yang sama sekali tidak memiliki ekspresi tersebut
"Kau tega meninggalkanku?" kini pria berwajah tenang ini mulai angkat bicara
"Kenapa tidak?" sihyun terkekeh, ia memutuskan untuk kembali duduk pada tempatnya semula
"Jangan pergi. Jangan tinggalkan aku sendirian"
.
Sihyun membuka matanya. Benar saja, mimpi sial itu lagi
Sihyun mengacak rambutnya kesal, bibirnya secara otomatis maju beberapa senti, ia kesal. benar benar kesal, lelah lebih tepatnya. Pikir saja, siapa yang tidak lelah jika ada pria yang bahkan identitas aslinya tidak kita ketahui dengan enaknya masuk ke mimpi kita? Mengganggu. Begitu pikir Sihyun
Baru saja ia akan tidur dari tempat tidurnya, sahabat baiknya kini berada disampingnya, bersandar pada dinding dan tersenyum penuh arti sambil memperhatikannya"Kau mengagetkanku bodoh" cibir si pria manis ini
"Mimpi indah lagi?" Joo Haknyeon masih terus saja tersenyum seperti itu, aneh kalau kata Sihyun
"Indah apanya, kau gila"
"Berbicara tentang gila, aku lebih yakin kalau kau yang tidak waras"
"Melihatmu tersenyum saat tertidur seperti tadi membuatku semakin yakin" tambahnya, lalu ia meninggalkan sahabatnya yang belum sepenuhnya bangun itu
"YA! JOO HAKNYEON KEMARI KAU!"
ㅡ
Sebenarnya hari ini hari minggu, hari dimana semua orang ingin ber-istirahat dengan tenang dirumah setelah penat menjalani aktivitas mereka selama 6 hari, sekedar bersantai didepan tv ataupun tidur seharian dibawah selimut. Jujur saja, semua orang menyukainya, begitupun Joo Haknyeon. Pria malang ini harus rela hari liburnya terbuang dan berpanas-panasan dibawah teriknya matahari. Ia sedang menemani sahabatnya yang konyol ini pergi ke toko buku, ingatkan Haknyeon untuk meminta Sihyun pergi lebih malam sedikit, cuaca diluar benar-benar terik. Haknyeon hanya menatap sahabatnya malas
"Ayolah Joo, aku pasti akan mentraktirmu. Lagipula kau sudah berjanji menemaniku hari ini." Sihyun memajukan bibirnya sambil menatap Haknyeon dengan mata berbinar. Oh ayolah, Haknyeon tidak munafik, sahabatnya ini memang sangat menggemaskan apalagi kalau sudah meminta sesuatu seperti ini, wajar saja Haknyeon sangat sulit untuk menolak permintaan sahabatnya, permintaan yang aneh sekalipun. Haknyeon menyerah, toh juga ia sudah sampai disini, tidak mungkin kan ia pulang?
"Injeolmi bingsoo, dengan porsi jumbo."
"Call!" Sihyun tersenyum penuh kemenangan
ㅡ
"Kau yakin komik yang kau cari ada di rak ini?" tanya Haknyeon memastikan, sahabatnya itu kini tengah panik setengah mati saat tidak menemukan komik yang dicarinya
"Iya benar! kemarin lusa aku baru saja melihatnya. Masa sudah terjual sih" sudah bisa dipastikan si manis ini sangat mencintai komik yang dicarinya, bisa dilihat kini ia terdiam dan matanya berkaca-kaca seakan mau menangis
"Aku akan mencari disebelah sana. Kau terus mencari dirak ini, ok? siapa tau terselip." kalau sudah begini, tentu saja Haknyeon harus turun tangan. Karena demi apapun sekali sahabatnya menangis, akan sulit untuk dihentikan. Terakhir Haknyeon melihat Sihyun menangis 3 hari berturut-turut karena kucing kesayangannya mati. Benar saja, Sihyun sampai mogok makan pada saat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream
Fanfiction[Discontinued] "Aku gak percaya sama kata kata mimpi bisa jadi kenyataan" - Kim Sihyun