3

292 88 16
                                    

"Kau mengenalnya?" Yongguk membuka pembicaraan, keenam sahabatnya menoleh

"Siapa Yongguk-ah?" Kenta menjawab, mata Yongguk masih tertuju pada meja seberang, yang dihuni oleh Euiwoong, Haknyeon, dan Sihyun tentu saja

"Siswa yang duduk dimeja yang kuhampiri tadi. kalian kenal?"

"Euiwoong maksudmu? kau mengenalnya bodoh" Yongguk menghela nafas, 

"Bukan dia, yang lainnya" 

"Haknyeon? Joo Haknyeon? serius man kau tak mengenalnya? dia cukup populer kurasa" Taehyun angkat bicara

"Aku berbicara tentang pria berwajah pucat didepannya." keenam sahabatnya terdiam, tak ada satu dari mereka yang mengerti namanya

"Ck, kalian tak asik. Aku pergi" Yongguk sekali lagi menghela nafas berat sebelum akhirnya pergi meninggalkan keenam sahabatnya yang kini memperhatikan punggung lebar sahabatnya yang perlahan menghilang dari penglihatan mereka

"Serius itu teman kita? Kim Yongguk?" ucap Kenta tak percaya

"Kalian yakin itu bukan setan?" Taedong bertanya asal

"Tidak lucu bodoh" 

"Maksudku, sejak kapan Yongguk peduli terhadap makhluk hidup lainnya?" perkataan Hyunbin barusan mendapat anggukan dari kelima sahabatnya 

  ㅡ

"Kau yakin tak berniat mencarinya di Perpustakaan sekolah saja? siapa tau ada." 

"Kalau tidak ada bagaimana?"

"Ya setidaknya sudah berusaha. Cepat sana cari dulu." 

"Kau licik Joo Haknyeon, bilang saja kau ingin berpacaran dengan Euiwoong. Cih, aku tercampakkan" ucap Sihyun sinis, yang ditatap tajam pun hanya terkekeh

"Kau memang sahabat terbaikku, Kim." ucapnya sambil merangkul pinggang ramping pacarnya, ingatkan mereka bahwa ini masih di area sekolah

"Kau menjijikan, Joo" Sihyun bukan siswa yang kasar, bukan berandalan juga. Namun ia akan berubah seperti macan ketika sudah emosi, terlebih terhadap sahabatnya

.

"Untuk apa juga aku ke perpustakaan? benar benar bukan duniaku." kakinya terasa sangat berat untuk melangkah ke ruang perpustakaan. Sihyun memang tidak suka berada lama lama diperpustakaan, namun bukan berarti ia membencinya. Tidak, dia juga suka mencari komik komik baru, atau sekedar menikmati sejuknya ruangan tersebut.

Berakhirlah dia disini seperti beberapa hari yang lalu, mengobrak-abrik rak buku yang tidak berdosa dengan kejamnya.

"Dimana lagi aku harus mencarinya astaga," Sihyun mengacak rambutnya kesal. Yang benar saja, masa satu kota tidak ada yang menjual komik itu?

Sihyun menyerah, lebih baik ia gagal menemukan komik yang dicarinya kan daripada harus membolos pelajaran? walaupun ia bukan siswa teladan, namun setidaknya ia masih mau selamat dan tidak mau melanggar peraturan sekolah, lebih baik tidak mendapat masalah. Begitu pikirnya

Saat akan berjalan keluar dari ruang perpustakaan, ia melihat pria yang sangat familiar di matanya, murid emas para guru di seantero Hanlim, Kim Yongguk kelas dua belas-satu yang selalu hadir dalam mimpinya.  Yang kini tengah duduk dan membaca buku dengan serius

DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang