Awal dari Mimpi Buruk

9 2 0
                                    

Yang kutahu , aku tidak lahir seperti ini . Sebelum aku berumur 16 tahun -- duniaku sama seperti dunia anak remaja lai . Semua berakhir pada saat liburan musim panas . Ayah mendapat cuti dan membawa kami berlibur ke rumah kakek selama lima hari . Aku terus menerus bertanya kepada ibu yang sedang menyiapkan perbekalan untuk lima hari disana . Apakah kita akan pergi ke danau dekat rumah kakek seperti dulu ? Apa kita akan pergi kekebun kakek untuk memanen buah ? Apa cuma kita yang akan pergi kesana , maksudku apa sepupu - sepupu ku juga akan berlibur disana ?

Ibu hanya menjawab dengan sabar ketika aku banyak bertanya kepadanya . Aku juga tidak bisa diam saat ayah dan ibu meletakan barang - barang kami di bagasi mobil . Aku juga tidak diam saat kami berangkat . Aku terus bertanya sampai akhirnya aku capek bertanya .

Ibu membuka mulutnya , sudah hampir menjawab , tapi ada sebuah mobil melaju kencang dari arah berlawanan dan tiba - tiba mengarah ke arah mobil kami . Ayah memutar setirnya tetapi kecelakaan tidak bisa terhindari. Yang keluar dari mulut ibu bukan lagi jawaban , tetapi jeritan .

kemudian gelap...

Begitu terbangun , aku langsung tahu , kalau aku berada di rumah sakit . Warnanya putih , dan baunya tidak enak . Anehnya ketika itu , rumah sakit tidak berwarna putih , melainkan berwarna hitam , hitam legam . Malah tidak ada apapun yang terlihat . Mungkin orang - orang lupa untuk menghidupkan lampu ? Atau ada pemadaman lampu ? .

"Apa yang terjadi ? Kenapa aku ada di rumah sakit ? Aku mau ke rumah kakek," kataku kepada orang yang berbicara padaku .

"kamu baru saja mengalami kecelakaan, sayang" katanya lembut . "Orangtuamu baik - baik saja , mereka berada di kamar lain , belum sadar tapi sebentar lagi..." . "kenapa tidak menghidupkan lampu ? Apa kalian sengaja tidak menghidupkanya ?" tanyaku . Seperti biasa, tidak pernah peduli dengan jawaban dari pertanyaanku . Yang paling penting adalah terus bertanya karena jawaban mereka sulit untuk kumengerti .

Tapi saat itu, wanita yang duduk disampingku itu tidak langsung menjawab. Dia menggenggam tanganku dan mengusapnya lembut . Dia mengucapkan kata panjang dengan suara yang sangat sedih dan penuh penyesalan . Dan banyak sekali yang dia katakan, tetapi aku sulit untuk memahami maksud dari perkataanya . Tapi ada satu kalimat yang aku paham benar maksudnya, "Kamu tidak bisa melihat lagi". Barulah aku paham kenapa kepalaku sakit, sangat sakit.

***

Halo... :)

Semoga kalian suka :D

Jangan lupa kasih like , favorit , dan bagikan ya karena saya butuh dukungan dari kalian :*

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 11, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

 Mimpi di Dalam MimpiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang