C

97 10 4
                                    

Kyungsoo POV

"Yaksok halge jal halgeoya Gidaemankeum na yeoksi haengbokhage... "🎵🎵🎵
(Aku berjanji, akan selalu baik padamu
Seperti dalam doaku, semuanya akan berlalu bahagia
Langkah awal...🎵🎵🎵 EXO-BABY)

Hari ini adalah jadwalku, Jongin, dan Sehun yang memasak, tapi entah aku yang terlalu cepat bangun atau memang kedua maknae itu belum sadar juga dari mimpi mereka.

"Ya Tuhan...😒 Lagi-lagi seperti ini, kenapa aku harus dijadwalkan bersama mereka." Aku sedikit mengeluh. Di sini kami menentukan jadwal menjadi tiga. Yaitu memasak, membersihkan rumah, dan membersihkan halaman dan kami semua dibagi atas 3 kelompok. Kelompok pertama ada Xiumin, Suho, dan Lay hyung. Kelompok kedua ada Baekhyun, Chen, dan Chanyeol hyung. Dan tak usah ku beritahu lagi siapa kelompok ketiga. Ya, itu aku, Jongin, dan Sehun.

"Yak... Jonginn ppalli kau harus bangun, bantu aku memasak!" Aku sudah berada di kamarku dan berteriak sekeras mungkin tapi si kkamjong ini tidak bangun juga. Tiba-tiba aku teringat sesuatu😏. Si kkamjong ini tidak akan bangun bahkan jika dunia kiamat sekalipun. Cara satu-satunya membangunkannya adalah dengan mengambil ponselnya di bawah bantal. Aku memulai aksiku menelusupkan tanganku kebawah bantal Jongin dan meraba-raba untuk mencari ponselnya. Tak berapa lama sepertinya aku menyentuh sesuatu, akhhh... tidak salah lagi ini pasti ponsel milik Jongin. Aku langung menarik tanganku beserta ponselnya Jongin dari bantal itu dan bersamaan dengan itu Jongin langsung bangun.

"Woaahhh😱... Daebak jongin, daritadi aku berteriak membangunkanmu tapi kau tidak bangun juga, tapi hanya dengan mengambil ponselmu kau bisa langsung bangun??" Kataku sinis kepadanya walaupun aku sudah berusaha lebih baik padanya, tapi aku tidak suka jika dia tidak disiplin.
"Ahhh...😩 Hyung~ kembalikan ponselku jeballl...."
"Tidak... Sekarang kau bangun dan bangunkan sahabatmu si sehun itu. Sekarang sudah hampir jam setengah 7." Aku memasukkan ponselnya Jongin ke saku celanaku.
"Mwo..? Masih setengah 7? Hyung yang benar saja kau membangunkanku sepagi ini😩."
"Apa kau lupa jongin-ah hari ini jadwal kita memasak, dan xiumin juga suho hyung akan pergi ke kantor jam 8. Aku akan menyiapkan bahan makanannya dan kau pergi bangunkan sehun." Aku berjalan menuju pintu dan akan pergi kedapur untuk mempersiakan bahan makanan.
"Ahh... Nnee hyung. Ahh... Hyung satu lagi..." Aku mengehentikan langkahku.
"Apa lagi?"
"Gomawo hyung karna kau sudah baik kepadaku."
"A..a..ni😳 aku kan sudah berjanji akan baik padamu, baiklah aku duluan." Apa-apaan ini, kenapa aku jadi gugup? Kumohon jangan aku tidak ingin terlalu larut dalam perasaan ini...

Jongin POV

Hari ini aku sangat bahagia...😄😄
Kalian tahu kenapa? Karena akhirnya Kyungsoo hyung sangat baik padaku...
Aku benar-benar bahagia hari ini, tapi ya tetap bukan Kyungsoo hyung namanya jika dia tidak membuat orang kesal sedikit. Pagi ini Kyungsoo hyung membangunkanku dengan cara mengambil ponselku yang kuletakkan dibawah bantal. Dan kalian tahu ponselku sekarang ditahan oleh Kyungsoo hyung. Aku harus membangunkan Sehun dulu untuk memasak. Akhirnya aku sampai di depan kamar Sehun.

Tok... Tok... Tok...

"Sehunn..."
"..."
"Sehun bangun... Kita harus memasak, hari ini adalah jadwal kita."
"..."
"Yak sehunn... Jika kau masih tidak bangun aku akan masuk tanpa seijinmu."
"..."
Sepertinya anak ini benar-benar masih tidur. Jadi aku memutuskan untuk masuk. Tapi saat aku masuk aku tidak melihatnya dimanapun.
"Aish... jinja dimana anak itu? Pagi-pagi begini sudah menghilang. Lebih baik aku beritahu Kyungsoo hyung"

. . .

"Hyung, sehun tidak ada dikamarnya." Aku mengadu pada Kyungsoo hyung.
"Hmm..." Reaksi macam apa itu??
"Hyung kenapa kau begitu tenang, eoh?"
"Yehet..." Sehun tiba-tiba masuk dan membawa beberapa sayuran.
"Yak sehun kau dari mana eoh?" Aku bingung.
"Jadi tadi aku buang air dan saat keluar aku melihat d.o hyung datang ke dapur dan aku bertanya padanya setelah itu aku baru ingat bahwa hari ini tugas kita untuk memasak." Dia menjelaskan
"Kalian sudah selesai dengan acara jelas-menjelaskannya? Jika sudah ayo kita memasak, kita tidak punya banyak waktu. Sehun letakkan di sini sayurannya." Kyungsoo hyung menunjuk tempat disebelahnya.
"Baiklahh jadi apa yang harus kita masak?"

. . .

Sekarang kami semua sedang bersiap-siap untuk aktivitas kami masing-masing. Xiumin dan Suho hyung sudah terlebih dulu berangkat ke kantor, aku sedang bersiap-siap ke kampus. Hari ini aku ada kelas akting dan kami memiliki penampilan kelompok yang harus ditampilkan hari ini.

Setelah yakin dengan penampilanku, aku pun keluar menuju ruang tamu.

"D.O hyung aku menunggumu di ruang tamu, cepatlah." Aku meninggalkan kamar.
Aku memang akan berangkat dengan Kyungsoo hyung, hanya sampai ujung jalan dari kost-an ini menuju jalan besar, setelah itu kami akan bepisah di persimpangan.

Belum ada orang di ruang tamu, jadi aku memutuskan untuk menghapal dialogku agar nanti nilai kami bagus.

"Aishh... Jinja... Yakkk! Siapa kau"

Aku berbalik dan menurunkan sedikit kacamata hitam yang kupakai.

Aku berbalik dan menurunkan sedikit kacamata hitam yang kupakai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini aku, sehun😒"
"A... a... pa yang kau lakukan eoh? Ada apa dengan penampilanmu hari ini?"
"Hari ini aku akan menampilkan penampilan kelompok di kelas akting sehun-ah dan aku berperan sebagai bad boy dengan penampilan seperti ini." Aku menjelaskan.
"Ohh😮 Tapi hyung kau sangat aneh, dan rambut mu itu? Itukan seringkali dihubungkan dengan rasis. Apa kau tidak takut banyak yang akan mengejekmu?"
"Aku kan hanya bersikap profesional sehun-ah. Tapi aku tetap berharap semuanya akan menyukainya."
"Jongin ayo kita berangkat... Jo.. jo.. jongin kenapa kau berpenampilan seperti itu eoh?" Kyungsoo hyung juga sama herannya.
"Jadi begini hyung hari ini aku akan menampilkan penampilan kelompok di kelas akting dan aku berperan sebagai bad boy dengan penampilan seperti ini." Aku kembali menjelaskan.
"Tapi hyung kau tau kan tatanan rambut jongin itu seringkali  dihubungkan dengan rasis." Sehun mengatakan kecemasannya.
"Ya, aku tau sehun-ah tapi kami sebagai mahasiswa seni harus melakukan sesuai dengan profesionalitas, kami harus menyerahkan yang terbaik. Dan aku percaya bahwa jongin dapat mengatasinya dengan baik. Betulkan jongin?"
"Eoh... Ahh... Iya hyung." Aku sedikit lega karena Kyungsoo hyung mempercayaiku.
"Baiklah ayo kita pergi. Sehun kau juga harus melakukan yang terbaik di sekolah musik mu. Dan jangan lupa mengunci pintu saat pergi. Kajja jongin." Aku mengikuti langkah Kyungsoo hyung.

Sesampainya di depan pintu.
"Hyung..."
"Hmmm"
"Gomawo karena sudah mendukung dan mempercayaiku."
"Gwenchana... Aku akan selalu mendukungmu. Kajja kita berangkat. Fighting untuk nanti jongin-ah."
"Nnee hyung... Aku akan melakukan yang terbaik. I Promise You."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 11, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

They never KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang