2

7 2 2
                                    

Hari ini hari pertama Elena menjalankan tugas nya, ah lebih tepatnya permainan yang diberi Fiki. Dia akan pergi ke restoran Jundi sebagai ahli gizi.

 
                            ***

"Apakah kamu siap? " tiba tiba ucap seseorang dari belakang yang tidak lain ialah Fiki. "ya, aku siap" ucap Elena dengan menghembuskan nafas. "ingat kamu dikota sekarang, hilangkan kebiasan mu saat di dunia mu"Elena  hanya menganggukan kepala.

Elena pergi ke restoran di ujung jalan,restoran itu cukup besar dan ramai,Elena pun masuk kedalam restoran. "hey pelayan" ucap Elena memanggil pelayan. "ada yang bisa saya bantu? " tanya pelayan dengan ramah.benar benra menakjubkan restoran ini sangat sempurna,semua struktur restoran ini sangat dipertimbangkan dengan sangat baik. Batin Elena.

"Bisakah saya bertemu atasan anda?" pinta Elena pada salah satu pelayan restoran tersebut. "bisa, ayo saya antar ke ruangan beliau" Elena langsung mengikuti arah pelayan itu berjalan.akhirnya Elena pun sampai didepan ruangan kepala atasan. "disini ruangan nya mba, saya tinggal ya, permisi"ucap pelayan yan perlahan meninggalkan Elena.

Elena pun memberanikan diri untuk mengetuk pintu ruangan tersebut.terpapang jelas di pintu tertulis nama sang direktur utama "Jundi Ubaidillah Rohim" karena sudah cukup mengumpulkan keberanian akhirnya Elena mengetuk pintu nya sekali lagi."masuk" ucap seseorang didalam ruangan.Elena pun masuk kedalam. "halo permisi" ucap Elena. "kamu siapa? Ada keperluan apa dengan saya" Elena oun berfikir sejenak, dia tidak akan menggunakan nama asli nya untuk menjalankan permainan ini. "ah.. Saya Nanda, saya seorang Ahli Gizi" ucap Elena dengan sedikit keraguan.

"oh silahkan duduk,mari kita mulai mulai penelitian nya" Elena pun langsung duduk dan mencoba tenang. "nah kita mulai dari lasagna, kamu bisa menyicipi dahulu" Elena pun menyicipinya dan benar benar hebat, rasanya sangat enak dan ini adalah makanan ter enak yang Elena rasakan. "siapa yang memasaknya? " tanya Elena. "hari ini makanan yang kamu cicipi adalah masakan ku semua,karena kamu ada Ahli gizi, sangat penting bagi ku sebagai direktur sekaligus pemilik restoran ini untuk mempertanggung jawabkan makanan atas restoran ku"ucap Jundi.

Elena sangat kagum dengan Jundi sosok nya yang sangat karismarik tetapi dia termasuk lelaki dingin dan sedikit perhatian, dia berfikir apakah dia bisa menjalankan permainan dari Fiki?."ini rasanya sangat enak dan tidak terlalu berlemak,makanan ini lulus"ucap Elena. "ah  bagus,terimakasih" ucap Jundi singkat.

"yauda saya permisi pulang dulu ya" ucap Elena."mari saya antar,saya juga ingin keluar" ajak jundi kepada Nanda.

Dimobil hening,tidak ada percakapan sama sekali, akhir nya Jundi melepaskan keheningan. "nanda,saya tau semuanya" ucap Jundi."tau apa maksudmu?.. "jawab Elena."saya tau kamu korban kaka ku kan? " elena pun terdiam, dan melanjutkan perkataanya. "ngomong apa kamu? Saya tidak mengerti dengan ucapan mu. "kaka ku adalah seorang yang ambisius, dulu kami bersama dan akrab bahkan kami mempunyai kekuatan yang sama,tetapi ia menggunakan kekuatan itu dengan salah"ucap jundi menjelaskan semuanya.

Elena bingung, dia harus jujur atau tetap dengan sandiwaranya, tetapi sepertinya walaupun sepintar apa dia berbohong sepertinya Jundi bakal bisa menebak nya.

"sini handphone lo"ucap jundi dengan bahasa yang berbeda. Tanpa basa basi, Elena kasih handphone nya kepada Jundi. "ini nomor gua,kalo lo ada apa apa apa lo telpon gua aja" Elena hanya menganggukan kepalanya. "satu lagi, jangan terlalu formal sama gua, dan jangan terlalu percaya sama kaka gua" lanjut Jundi.
"bagai.. Mana kamu tau semuanya? " ucap Elena.

"Nanda, itu bukan urusan lo, sekarang gua lebih mentingin keselamatan lo, terserah lo mau jujur atau tetep sandiwara, yang pasti posisi lo sekarang ga aman"ucap jundi."yauda aku pulang dulu ya terimakasih sudah perhatian sama aku"ucap elena dengan masib bingung harus mengambil tindakan gimana, karena aku tidak tau cerita Fiki atau Jundi yang benar.

Sekarang Jundi mendekatkan muka nya ke Elena. " jangan khawatir,gua bakal ngejagain lo" menjauhkan mukanya. " sekarang lo pulang dan bilang hari ini berhasil,dia gabisa baca pikiran kaya gue" Elena hanya bisa terdiam dan keluar dari mobil Jundi. "terimakasih jundi" Elena diam sejenak dan berkata. " aku percaya kamu akan menolong ku" .

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 13, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

miss direction Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang