Awalnya pertemanan, menjadi kekasih, dan akhirnya berakhir menjadi mantan. Tp takdir berkata lain. Sepertinya memang mereka di takdirkan untuk bersama.
"Terlalu sulit melupakanmu? Iya! Itu sangat sulit! Melupakanmu adalah hal terburuk untukku! Tp ka...
"Upss! Okey! Kamu inget ya! Tinggal 5 hari lg! Awas aja kalo sampek telat yg bayar utang! Nyawa mama dan kakak km dalam bahaya!" Terangnya dan langsung pergi meninggalkan ku.
"Kenapa sih gue bego banget! Knp gue mau pacaran sama orang yg egois kaya dia! Gue harus nemuin prilly sekarang! Kalo nggak, habis gue!" Gumam ku dengan emosi sambil mengacak acak rambutku.
#di taman #prilly pov
"Waduh, parah banget ni! Gilak udaranya seger banget! Apalagi ada danau nya!" Ucap ku sembari duduk di bangku taman. Tp ada seseorang mengagetkanku yg terdengar tak asing untukku.
"Woy!" Ucapnya membuatku terkejut.
"Hih ali, knp sih setiap gue pergi lo selalu nongol! Kalo gue butuhin aja ngilang lo!" Ucap ku kesal.
"Ya sorry! Calm bro!" Ucapnya santai.
"Ngapain lo ke sini?" Ucap ku to the point.
"Emmm, jadi kapan gue boleh ngutang sama lo? Tinggal 5 hari nih!" Ucapnya membuat ku teringat saat hari itu dia ingin mengutang kepadaku.
"Emangnya knp? Gmn kalo jawabannya gue ngga mau ngutangin lo! Lo mau apa?" Tanyaku yg membuat dia terdiam membisu.
"Woyy! Lo budeg ya?" Ucap ku sedikit berteriak.
"Kalo lo emang ngga mau,,ngga papa kok! Gue mau cari utangan yg lain!" Terangnya halus yg membuatku heran. Ali akhirnya pergi meninggalkan ku sendiri.
"Ali kesambet apa ya? Kok ngomongnya bisa lembut kaya gt sih? Jangan2 dia kesambet setan penunggu danau kalik ya? Ngeri jg sih! Tp kan gue niatnya bercanda! Knp di anggep serius sih?Gue jadi merasa bersalah kan!?" Ucap ku lirih. Tiba2 ada seseorang yg lagi2 mengagetkanku. Tetapi berbeda, yg membuat lamunan ku buyar.
"Eh pril, lo ngapain bengong ha?" Ucap seseorang yg tak asing untukku. Dia sahabatku Nadya Arina.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Hish nadya apaan sih lo!" Ucap ku kesal.
"Cie ngambek! Sahabat gue ambekan ya!?" Ucap nya menggodaku.
"Hih, ngga lucu tauk! Lagian nih ya! Lo tu ngapain sih sukanya ngagetin gue! Kaya ali tau nggak?!" Ucap ku tak sengaja keceplosan dan langsung menutup mulutku dengan secepat mungkin dengan salah satu tanganku.
"Ali? Ali siapa? Atau jangan2 Aliando Mahendra Syarief?" Tanya nya tanpa jeda.
"Ihhh, bukan ali siapa2!" Ucap ku jengkel.
"Yakinnn?" Tanya nya lg yg membuatku menahan tawa.
"Tauk!" Ucap ku sebel.
"Oh, atau lo jangan2..." ucapnya sengaja menggantung.
"Jangan2 apa?" Ucap Ku kepo.
"Jangan2 lo suka lg sama dia?" Ucap nya langsung lari agar tidak terkena emosi ku.
