menyesal

124 2 9
                                    

"Gue ngga nyangka pril! Lo itu emang amnesia, tapi ngga seharusnya ucapan lo kaya ngga pernah di sekolahin! Gue sayang sama lo pril! Jadi, gue mohon sama lo! Please, ucapan dan kelakuan lo dirubah!" Terang ali mengungkapkan perasaannya. Ali melakukan hal yg sama dengan kakaknya. Ia meninggalkan prilly sendiri di ruang rawatnya.

Kali ini perkataan ali memanglah benar adanya. Prilly terus menatap punggung ali yg kian lama kian menghilang dari tangkapan matanya.

"Gue tau gue salah! Gue ngga bermaksud buat lo kaya gini! Menyesal karena ucapan gue, atau bahkan tingkah gue yg bener2 ngga bisa di didik! Sorry! Maafin gue!" Lirih prilly sembari menatap nanar pintu keluar ruangannya yg ada di hadapan mata.

Air matanya yg sedari tadi ia bendung, kini lolos begitu saja dari pelupuk matanya.

Pagi hari...

Prilly telah sarapan dan meminum obat. Kini ia telah duduk bersandar di ranjang rumah sakit. Ia menunggu seseorang yg tak segera datang. Sungguh, prilly sangat merindukan sosok laki2 itu. Yg ingin dia lakukan hanyalah meminta maaf. Tak lama, ada suara decitan pintu dan keluarlah seseorang yg ia tunggu. Senyum prilly mengembang sempurna.

"Pril!" Panggil laki2 itu lirih. Tak ada senyuman tulus yg tergambar dari wajah sesosok lelaki itu.

"Mmm, gue mau ngomong sama lo!" Ucap prilly serius namun tetap tersenyum ramah.

"Apa?" Tanya laki2 itu.

"Li, gue tau kok kalo gue itu pacar lo!" Penjelasan Prilly membuat mata ali membulat sempurna.

"Lo udah inget?" Tanya Ali yg hanya di balas gelengan kecil dari prilly.

"Trus?"

"Gue cuman pura2 amnesia!" Kali ini penjelasan prilly membuat mulut ali terbuka sempurna sembari menggelengkan kepalanya tak percaya.

"Pril, lo?"

"Iya li, jadi gini..."

#flashback on

Waktu itu prilly sedang tak sadarkan diri di ranjang rumah sakit. Ia tak 100% benar2 pingsan. Ia hanya pingsan sekitar 60%. Di situlah prilly sedikit mendengar samar2 bahwa dokter menakutkan prilly amnesia. Prilly mulai memiliki ide untuk mengerjai kekasihnya sendiri. Ia hanya ingin tau seberapa besar cinta Ali kepadanya. Dari ali menangis tersedu sedu karena prilly terbaring lemah di ranjang rumah sakit sampai akhirnya prilly berubah sikap yg membuat ali sudah menyerah dan pasrah akan kehendak Tuhan. Itu semua sudah cukup bukti untuk prilly bahwa ali memanglah lelaki impiannya.

#flashback off

"Gitu deh ceritanya! Gue cuman mau minta maaf aja li!" Kini wajah prilly mulai pucat kembali. Sepertinya akan terjadi sesuatu pada prilly. Tapi ali tetap berusaha setenang mungkin.

Ali mengusap dagunya dengan tangan kanan lalu menompangnya dengan lengan kiri.

"Gue ngga nyangka lo bakal setega ini sama gue!" Ucap ali lalu membalikan badan dan berencana meninggalkan prilly. Prilly yg melihat respon ali pun langsung bertindak. Ia turun dari ranjang walau badannya belum pulih benar. Tubuhnya masih sangatlah lemah.

"Ali!... Ali!..." suara teriakan serak prilly itu pun tak di hiraukan ali. Ali mulai melangkah perlahan keluar dari ruangan prilly. Sesungguhnya ali sangat sakit hati atas perlakuan prilly kepadanya. Namun ia juga tak tega meninggalkan prilly yg masih lemah.

Air mata prilly sedari tadi meluncur di permukaan pipi chubby prilly. Tubuh prilly mulai melemas tak berdaya dengan posisi yg masih berada di lantai samping ranjang. Ia tak bisa berjalan sama sekali. Bahkan untuk bangkit ia sangat kesulitan. Mata prilly semakin lama semakin buram.

SEMOGA DIA TAKDIRKU # Slow UpdateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang