[Alur maju] 2006, sudut pandang orang pertama12 tahun sudah waktu berlalu, kehidupan malam sangat kejam.
Saat kalian memandang hina seorang pekerja sex komersial, tak heran karena disaat kami bekerja bertaruh raga dan nyawa, kalian sedang tertidur lelap.
Kamilah yang kalian sebut Kupu-Kupu Malam..Menyantap angin malam pada tengah pagi buta.
Disaat kalian terlelap aku mendapat panggilan.
Disaat aku ingin menjalankan ibadah, Aku merasa risih dengan diri ini.Hati menangis bibir tetap tersenyum, batin ku sangat tertekan.
Terlebih saat aku mendapatkan seorang pelanggan yg kasar dan bahkan dalam keadaan mabuk, aku harus melepaskan sepatu nya dan melayaninya.
Mengenaskan jika dipikir..
Ketika di lain sisi istri nya tertidur pulas dirumah, aku lah yang merawat nya.
Bibir ku tak pernah berhenti tersenyum walau hati ku menangis makin deras.
Aku tidak pernah mencari kaum lelaki, para lelaki itu lah yang datang ke aku.
Seandainya saja para lelaki itu tak datang maka aku tidak akan ada yang memakai.
Tapi tidak se-sederhana itu.
Jika tidak ada yang pakai, tidak akan ada yang membayar ku.Para wanita seperti aku mungkin banyak yang bekerja jual diri/menjadi kupu-kupu malam demi sekedar memenuhi keinginan berbelanja atau memanjakan diri dengan barang mewah semata.
Tapi tak sedikit juga mereka yang menjadi seperti ini karena memang tidak tau agama, tidak sekolah sehingga karena ekonomi yang miskin/kere jalan inilah yang terpikir dan tersedia untuk mereka.
Bahkan banyak diantara temanku yang menjadi kupu-kupu malam karena berawal dari diperkosa, di rayu dan hamil di luar nikah hingga akhir nya terjun ke dunia seperti ini.
'Ibu menyayangi anak nya bahkan sebelum anaknya dilahirkan"
Daripada bayi yang mereka kandung di gugurkan, melakukan dosa dengan membunuh janin yg tidak berdosa, sudah dosa besar di tambah lagi dosa, maka lebih baik jadi kupu-kupu malam demi mencukupi kehidupan anak nya. Agar kehidupan anaknya jauh lebih baik dan jauh dari dunia yang sedang ibunya jalani ini.Saat malam datang, hujan lebat sekalipun kami harus pergi mencari rupiah menjual diri dan itu lah yang aku jalani sejak tahun 1993 sampai 2005.
Anehnya, jika ditanya apa yang para lelaki itu cari? ada beberapa pelanggan ku yang sudah beristri cantik, sholehah, seksi, tetapi tetap saja mencari wanita seperti aku.
Aku tetap saja seorang perempuan, aku tetap tidak tega dengan istri mereka yang mungkin tidak mengetahui perlakuan suaminya. Mereka tidur dengan tenang dirumah tanpa tahu maksiat apa yang sedang dilakukan suami nya. Dan akulah yang menjadi media maksiat para lelaki macam itu, miris..
Saat ini memang aku sudah berhenti, Aku sudah punya usaha yg halal. Tetapi tahu kah? rasa jijik dan bersalah pada diri sendiri itu masih ada.
Sampai saat ini aku masih sendiri dan belum bersuami.
Mungkin karena sudah belasan tahun bergelut di dunia malam, sudah tau jalan pemikiran laki-laki, pahit kenyataan di kehidupan, trauma dan banyak faktor lain yang membuat aku takut untuk menjalin hubungan ke arah yang lebih serius.Semoga tulisan ini dapat membuka mata hati kalian bahwa banyak wanita seperti ku yang ingin berubah ke arah yg lebih baik, tetapi keadaan lah yang memaksa kami untuk menjadi seperti ini.
Dan semoga untuk kalian yang "Karena keadaan" terpaksa menjadi seperti ku dahulu, kalian tetap kuat dan jangan putus harapan. Aku yakin suatu saat kalian dapat keluar dari kehidupan seperti itu dan menjalani kehidupan yang lebih baik.
-Nyiur, 30 Tahun.
Aku jadi teringat bagaimana awalku bisa masuk ke dunia ini. Ketika aku berumur 18 Tahun keadaan ekonomi ku sulit. Saat itu ibuku masih ada. Kami terlilit hutang piutang hingga sebuah tawaran datang padaku...
KAMU SEDANG MEMBACA
Kupu Kupu Malam
Teen FictionNyiur, seorang gadis yang merupakan anak tunggal. ia berjuang menyambung hidup untuk dia dan ibunya. "Terpaksa karena keadaan"... Mengungkap pahit hidup dan realita kupu-kupu malam Terbit tiap Selasa