prolog

25 2 1
                                    

Arash menatap sendu piring berisi nasi putih dan telor ceplok dihadapannya. Nafsu makannya langsung menghilang setelah mendapat telepon dari Sesha beberapa menit yang lalu. "Aku nggak bisa nerusin hubungan kayak gini. Kita putus aja ya, Rash?" Kalimat itu terus berputar di kepala Arash. Padahal, sejak 1 minggu yang lalu Arash sudah mulai menabung untuk menemui Sesha di Perth.

🌵🌵🌵

Lantai kamar Inggrid kini dipenuhi gumpalan-gumpalan tisu yang sengaja dibuang asal. Sudah hampir setengah kotak tisu habis, tapi belum ada tanda-tanda ia akan menghentikan tangisannya. Air matanya justru semakin deras keluar saat ia teringat bagaimana Arian menyentuh kepalanya dan mengacak rambutnya, bagaimana Arian tertawa saat melihat cara makannya yang berantakan, bagaimana Arian mencintainya. Semua baik-baik saja sebelum ia tak sengaja melihat Arian mencium Risha, sahabatnya sendiri.

HealerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang