4

68 7 0
                                    

''Bukan 'sedang' tapi 'akan',''
(Send)

Tunggu,APA?! bodoh mengapa aku mengirimnya. Dia pasti akan bertanya macam-macam padaku. Bagaimana ini.

''Apa maksudnya ''akan''?''

''Bukan apa-apa, sampai bertemu nanti malam dan jangan terlambat''

Kim Seokjin POV

Ada apa ini? Mengapa perasaanku tidak enak. Bukan sedang tapi akan, apa maksudnya itu?
Itu artinya dia akan merindukanku. Apa dia akan pergi? Semoga saja apa yng ku pikirkan salah.

''Hyung!''

''Jimin, kau mengagetkanku!''

''Maaf hyung, habis kau terlihat sangat serius seperti memikirkan sesuatu. Apa ada masalah hyung?''

''Tidak, bukan apa-apa''

''kalo begitu ayo kita latihan lagi. Jam makan siang sudah habis''

''Baiklah ayo''

Kim Seokjin POV end

18.05 KST

Jin masih memiliki waktu lebih dari 30 menit untuk sekedar mandi dan bersiap2. Namun sekarang ia telah rapi dengan kemeja biru, jeans, dan sepatu conversnya. Terlihat sederhana namun bisa membuat siapa saja yang melihat jatuh hati padanya. Ia sangat bersemangat karna akan pergi berkencan dengan Maeri.*ralat* Maeri mengajaknya untuk bertemu.

''Mengapa aku gugup? Aish.. suara jantungku bahkan lebih keras dari pada teriakan jhope '' *abaikan

18.40 KST

Jin duduk sambil sesekali bersenandung kecil sembari menunggu kedatangan Maeri.
Setelah menunggu 15 menit, Seokjin akhirnya melihat sosok  gadis yang ditunggunya memasuki cafe dengan menggunakan dress mini yang menambah kesan imut padanya.Ia mengedarkan pandangannya untuk mencari keberadaan namja yang ditaksirnya

Ia mengedarkan pandangannya untuk mencari keberadaan namja yang ditaksirnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Maeri mengetahui keberadaan Jin. Ia menghampiri Jin dan duduk di hadapan namja itu.

''Apa kau menunggu lama?''

''Memangnya kau siapa sampai aku rela menunggumu lama''

'Ya benar,memang aku siapa?'batin Maeri

''Aku kan hanya bertanya. Mungkin kau sangat antusias ketika aku mengajakmu bertemu lalu kau datang lebih awal karna tak sabar untuk bertemu denganku''

Tepat sasaran!

''Ya itu mungkin tapi hanya di khayalanmu saja'' jawab Seokjin tak mau kalah.

Walaupun hanya sebuah candaan tapi perkataan Seokjin seperti menusuk hati Maeri sangat dalam, hingga bulir2 air mulai bermunculan di ujung mata gadis rupawan itu. Maeri berusaha agar bulir2 itu tidak terlihat oleh namja yang ada di hadapannya sekarang

'' memang apa salahnya aku menebak''

Tak mau terus berdebat dengan Maeri, Jin memilih mengalah pada gadis itu. Karna ia sangat paham jika ia selalu menjawab, mereka tak akan berhenti sampai cafe itu kembali buka esok hari.

''Kau bilang ingin membicarakan sesuatu''

Senyum Maeri mendadak pudar. Ia tak sanggup untuk mengatakan bahwa dia akan pergi.
'Dia pasti merasa tidak masalah dengan itu' batin Maeri meyakinkan dirinya

''Aku, akan pulang ke Indonesia''

Mata Jin seketika terbuka saat mendengar pernyataan Maeri.

''Aku akan masuk kuliah'' lanjut Maeri

Jin masih terdiam mencerna setiap kata-kata Maeri. Ia merasa sedih karna gadis yang ia sayangi akan pergi meninggalkannya. Ia takut jika harus kehilangan gadis bulgoginya. Ia menatap Maeri dengan tatapan yang sulit diartikan.

''Jadi kau mau meninggalkanku''ucap Jin dengan wajah datar

''Aku bu-''

''Kapan kau berangkat?''

''Minggu depan'' Maeri hanya bisa menunduk karna tak sanggup menatap namja yang ada di depannya.

''Hmm, kalau begitu aku tidak bisa mengantarmu aku ada jadwal''

''Tidak apa, aku juga tidak ingin merepotkanmu''

''Baiklah semoga kau selamat sampai tujuan. Aku ingin pulang ini sudah malam sebaiknya kau juga pulang'' tutur Jin

Jin pergi meninggalkan cafe. Ia tak menyadari bahwa sepasang mata yang ia tinggalkan sedang  menangisi kepergiannya.

Jin bukannya tidak bisa mengantar Maeri ke bandara tapi ia tak sanggup jika harus berpisah dengan gadis itu.

''Sepertinya aku memang tak berarti bagimu'' gumam Maeri saat keluar dari cafe.

Malam ini adalah malam yang buruk bagi keduanya. Banyak bintang bersinar di langit gelap malam ini. Tapi bagi kedua insang yang sedang terluka itu, ini adalah malam tergelap di hidup mereka. Hanya bisa menatap langit dan tak bisa berkata2.

Hingga saat terlihatnya kilauan cahaya bergerak yang masyarakat sebut dengan 'bintang jatuh', mereka memejamkan mata dan mengucapkan satu kalimat terpendam.

''Kau pasti baik-baik saja tanpaku Seokjin''

''Cepatlah kembali Maeri aku menunggumu''

Hai readers...
Gimana chapter kali ini,seru kan?
Jangan lupa vote ya chingu💕
And jangan jadi reader yang pendiam
Wkwkwk..

SEOKJIN'S BULGOGI GIRL [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang