7

51 7 0
                                    

Maeri POV

''Sayang sekali aku tidak punya banyak waktu. Padahal aku masih ingin mengobrol denganmu''

Dia masih bisa bicara santai seperti itu sementara aku harus berusaha mengontrol jangtungku dengan susah payah. Dia tak pernah berubah, selalu percaya diri.

''O-oppa sepertinya a-aku harus pulang''

''Tunggu,''

Dia mengambil kertas dia atas meja rias dan menuliskan sesuatu menggunakan pensil alis disana. Entah apa yang akan terjadi pada make up artistnya karena melihat pensil alisnya remuk.

'Apa yang ditulisnya?'batinku

''Aku tinggal di apartemen sekarang, jika kau mencariku datanglah kesana. Ini alamat dan juga password apartemenku. Aku harus segera pergi atau namjoon akan meninggalkanku''

Aku hanya terdiam menggenggam kertas yang diberikannya. Aku langsung memasukkan kertas itu ke dalam dompetku lalu bergegas pulang.

Kini sudah sebulan sejak aku bertemu dengan Jin oppa. Ia tak mengirimiku pesan, apa dia sesibuk itu. Mungkin nomor telfonnya ganti.

'Kau tau kalau setiap member dilarang memiliki hubungan seperti itu kan'

Kalimat manager BTS itu terus berputar2 di kepalaku. Aku selalu ingin menemuinya atau sekedar menghubunginya. Namun kalimat itu yang selalu mencegahku.

Aku tidak akan pernah bisa bersamanya. Bahkan untuk tetap menjadi sahabatnya saja sepertinya akan sangat sulit.

Maeri POV end

Maeri masih berperang dengan alam lamunannya sampai ia tersadar karna ponselnya berdering menandakan ada panggilan masuk

08********** is calling

'Siapa ini? Nomornya tidak diketahui'

''Yeoboseyo?''

''Apa aku berbicara dengan Baek Maeri?''

''Ya benar, ini siapa?''

''ini aku namjoon, aku mendapatkan nomor telfonmu dari ponsel Jin-hyung''

'Jadi dia masih menyimpan nomorku, tapi mengapa tak pernah menghubungiku?'batin Maeri

''Halo Maeri, apa kau masih disana?''

''I-iya namjoon-ssi, ada apa kau menelfonku?''

''Aku hanya ingin memberitahumu kalau Jin-hyung sedang sakit. Dia demam tinggi tapi kami harus menghadiri fanmeeting. Bisakah kau pergi ke apartemennya untuk sekedar memastikan ia baik-baik saja? Kau tau apartemen Jin-hyung kan?''

''A-aku? Kenapa?''

''Biar kuberi kau satu rahasia nona Baek. Seorang Kim Seokjin bisa jatuh sakit seperti sekarang karna ia selalu tidur larut malam hanya untuk menunggu kabar darimu.''

''Be-benarkah?''

''Datanglah ke apartemennya, aku mengandalkanmu Maeri-ssi. Dan aku tidak menerima penolakan''

Tuut tuut

Telfonnya terputus. Maeri masih tak percaya dengan apa yang dikatakan namjoon.

'Jadi ia menunggu ku? Dia sampai jatuh sakit karna menungguku?! Itu artinya dia jatuh sakit karnaku' batin Maeri

Setelah bergulat dengan pikirannya, Maeri memutuskan untuk pergi ke apartemen Seokjin.

''Sepertinya aku meletakkan kertas itu di dalam sini, ah ini dia ketemu''

Maeri bergegas menuju apartemen Jin

Maeri POV
At jin's apartement

Aku masuk perlahan. Aku mencari Jin oppa tapi aku tidak menemukan keberadannya. Aku mencarinya ke ruang tamu,tidak ada. Di dapur, tidak ada. Satu-satunya tempat yang belum kujelajahi(?) adalah satu ruangan dengan pintu berwarna coklat yang tertutup.

 Satu-satunya tempat yang belum kujelajahi(?) adalah satu ruangan dengan pintu berwarna coklat yang tertutup

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

''Itu pasti kamar tidurnya. Seorang yang sedang sakit pastinya akan istirahat di kamarnya kan? Bodoh, mengapa tak terpikirkan olehku''

Saat akan mendekati pintu itu aku dikagetkan dengan suara anjing. Anjing kecil yang lucu dan menggemaskan duduk di atas bantal.

Sejak kapan ia memelihara anjing?

''Ssstt, jangan berisik nanti pemilikmu akan terganggu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


''Ssstt, jangan berisik nanti pemilikmu akan terganggu. Kau tau kan kalau dia sedang sakit''Tak kusangka anjing itu menurut, dia kembali duduk dengan manisnya.

Aku masuk ke dalam kamarnya. Benar saja ia sedang terbaring dikasurnya dengan keringat pada dahinya. Aku hanya meletakkan tasku dan beralih menuju dapur

''Masih sama seperti dulu, ia selalu menyediakan bahan2 yang terbilang sangat lengkap... Aku bahkan tak pernah menyediakan bahan makanan selengkap ini di dapurku''

Aku memakai celemek dan memasak bubur dan sup yang biasa di masakkan ibu saat aku sedang sakit.

Ah, aku jadi merindukan ibuku.

Setelah selesai memasak aku membawanya kekamar. Dia masih terlelap disana.
Aku mengambil tissue dan mencoba mengeringkan keringat pada dahinya.

Kim Seokjin POV

Aku benci sakit. Saat dimana aku hanya bisa terbaring di tempat tidur dan menjadi malas untuk sekedar membuka mata. Aku mendengar seseorang membuka pintu kamarku

'Mungkin saja namjoon'

Annyeong chingu yaaa..
Maaf baru bisa update
Maklum udah kelas 12 wkwk
Jangan lupa vote chingu💕

SEOKJIN'S BULGOGI GIRL [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang