Peter Pan and Tinker Bell

6 0 0
                                    

"supp, where are you?"

"baru sampe nih gue"

"mau gabung?"

"dimane?"

"tempat biasa coy"

"oke!"

Sean berjalan sambil sibuk memainkan hpnya dengan satu tangan memegang erat tas backpacknya. Sisa kopernya dibawakan oleh porter di sampingnya. Si penjemputnya langsung membungkuk hormat setelah melihatnya, dia mengantar Sean menuju mobilnya.

Sebelum sopirnya dapat berkata sesuatu, Sean berkata cepat, "bawa barang-barangku, bilang mama aku balik besok ya, mau maen dulu"

Dengan itu Sean berlari kabur menuju taksi terdekat. Dia tertawa riang menuju kebebasannya, dan honestly dia juga merindukan kampung halamannya ini. Sean menuju coffee shop langganan gangnya dimana ketiga temannya sudah menunggu, Kandra, Langit, dan Erick.

Welcome to my heaven!

Peter Pan – Sean Walter 20 tahun

*****




"urgh!" Amber melenguh saat sesuatu mendesak bagian atas perutnya.

"mama mama mama" suara-suara gnomenya mendesaknya untuk bangun dari tidurnya yang berharga.

"what what what honey?"

"tutu tutu" Jollie mulai menungganginya dan ingin meraih payudara Amber untuk mendapatkan 'tutu'nya.

"a a, no no!" kata Amber sambil menggoyang-goyangkan jari telunjuknya menunjukkan ketidaksetujuannya. "minum dari botolmu sayang"

Amber menarik Jolie ke dalam gendongannya sebelum menempatkan wajahnya di perut Jolie sambil membunyikan suara-suara kentut dari mulutnya. Jolie sangat menyukainya dan tertawa-tawa gembira.

"pagi!" sapa Amber ke penghuni lain apartemen mereka, saudara kembarnya Aiden.

"sudah siang mber!"

"oh really?" Aiden hanya memutar matanya lalu melanjutkan kesibukannya dengan file-file kantornya. Aiden adalah seorang pengusaha roti, bukan roti keliling ya. Dia telah memiliki outlet di lima kota besar di Indonesia dan sedang membuka outlet baru di Malaysia dan Singapura.

"dimana Jack?"

"masih tidur" sahut Aiden "hello princess, how are you, come to uncle" Aiden mengangsurkan kedua tangannya untuk Jollie tapi si kecil menggeleng. "tutu"

"sini sama paman biar mamamu bikin tutu ya" Jollie berfikir sejenak sebelum menyambut uluran tangan pamannya. Jollie berakhir dengan duduk di pangkuan Aiden sambil memeluk badan Aiden saat si paman kembali sibuk dengan file-filenya. Saat Amber kembali dengan susunya Jollie sudah tertidur nyenyak di pangkuan pelukan pamannya.

Amber menghela nafas sedikit jengkel, dia susah payah membuat 'tutu' hanya untuk ditinggal tidur. Aiden hanya tersenyum mengejek ke adiknya. "not funny Aid".

Baru saja Amber mendudukkan dirinya di kursi suara tangis terdengar dari seberang. "argh!" Amber setengah berlari ke dalam kamar untuk mendapati Jack, gnome satunya terisak, pasti karena tidak menemukan saudaranya "ma ... ma... Jollie ... hilang...." tuh kan!

"nggak sayang, Jollie lagi tidur sama paman Aid"

Amber meraih putranya dan menggendongnya keluar sambil meredakan tangisnya. "haah!" Amber menghela nafas berat.

Welcome to my hell!

Thinker Bel – Amber Zaelandri (29 tahun)

THE SHADES OF OUR STORYWhere stories live. Discover now