yang ditanya hanya mengangguk, menyimpan tenaganya untuk nanti
"bisa naikin ma? aku aja yang naikin."
ong menggendong niki masuk ke dalam mobilnya
"sabar ya yang. ayo kuat buat aku, buat anak kita." ong mengecup tangan niki sebelum ia harus berpindah ke depan
"nggak usah bang, biar guanlin aja yang nyetir."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
guanlin tau ong dengan keadaan cemas, bisa-bisa bahaya kalau ong yang menyetir
selama perjalanan ong hanya menggenggam erat tangan niki
sedangkan mama niki duduk di kursi depan sebelah guanlin
"ayo cepetan dikit lin." kata mama, "iya ma, bentar ini mobil depan belon jalan jalan." jawab guanlin saat mobil di depannya belum jalan meskipun sudah lampu hijau
dengan cekatan guanlin menaikkan kecepatannya tanpa mengurangi keselamatan mereka
hingga akhirnya rumah sakit bersalin sudah di depan mata
"sini aku bantuin, nik." ong yang sudah turun dari mobil sudah siap untuk memegang niki
niki masih terlihat kuat meskipun ini sudah pembukaan yang ke 6,
awalnya dokter hanya menyuruhnya untuk pemanasan sekedar berjalan kaki
ong sudah gelisah tak tahan melihatnya
akhirnya dokter menyuruhnya untuk masuk ke ruang persalinan
"biar ong yang masuk ma?"
"iya yasudah, kamu aja yang masuk ya.. bantuin niki, ong."
"pasti ma.."
ong ikut memasuki ruang persalinan, dan melihat dokter yang sudah bersiap siap melakukan kegiatan tersebut dengan alat alat yang telah disiapkan
ong hanya berdoa kepada tuhan agar
orang yang paling ia sayangi dan buah hatinya itu selamat.