Di mulmed ada cast-nya Pandu, suami Clara. Gantengnya bikin melting 😍
⚫
⚫
"Kemal ...? Kè ...? Kemaaaaal ...?!"
Vian terkejut dan segera terbangun dari tidurnya setelah mengalami mimpi buruk.
Dalam mimpinya, dia merasa jika sedang melihat Kemal berlari ke arah lepas pantai seraya memanggil-manggil namanya. Namun tiba-tiba, sebuah ombak besar datang menerjang tubuh Kemal dan membuatnya terseret ombak ke tengah laut.
Vian berteriak memanggil nama Kemal, namun laki-laki itu sama sekali tak mendengarnya. Ombak besar tadi telah membuat Kemal hilang dari pandangannya. Vian ketakutan dan menjerit kencang hingga membuatnya terbangun dari tidurnya.
Keringat dingin sudah memenuhi keningnya. Vian merabanya seraya memandang ke sekeliling kamarnya yang terlihat bersinar karena cahaya matahari. Dia lalu mengusap wajahnya yang masih terlihat syok karena mimpinya barusan, kemudian melangkah menuju jendela dan membukai tirainya.
Tersadar jika sudah tidur terlalu lama, Vian pun berjalan ke arah nakas untuk mengambil ponselnya yang semalam dia letakkan begitu saja dan langsung beranjak tidur tanpa mengaktifkannya terlebih dulu.
Vian sempat merutuki kebodohannya karena lupa mengaktifkan kembali ponselnya setelah sempat dia matikan saat bersama Dito di kantornya.
Semalam, sepulangnya dari Kemang, Vian sampai di apartemennya pukul delapan malam. Usai makan malam berdua dengan Dito, dia langsung tertidur pulas karena kelelahan dan tak lagi memeriksa ponselnya untuk menanyakan kabar Kemal yang ada di Bengkulu. Vian juga yakin jika Kemal pastilah khawatir karena dia tidak bisa dihubungi selama seharian kemarin.
Dan benar saja. Ketika ponselnya sudah dalam mode siaga, ada banyak pemberitahuan yang masuk ke dalam ponselnya. Terutama dari Kemal dan Robin. Yang paling banyak, berasal dari Kemal. Hampir semua akun media sosial yang dia miliki dipenuhi pesan dari laki-laki itu.
Saat baru saja hendak membalas pesan dari Kemal, Vian dikejutkan dengan dering ponselnya yang hampir membuatnya melemparkan iPhone miliknya itu karena saking kagetnya. Ada panggilan masuk dari Robin, yang membuatnya refleks menggigit bibir bawahnya dengan perasaan was-was.
"Iya, Bang--"
"Lu ke mana aja sih? Hape nggak aktif seharian? Gue ke apartemen lu, mencet bel sampe tangan gue pegel juga nggak dibukain pintu. Lu tahu nggak? Gue sama Kemal khawatir banget. Apalagi Kemal. Seharian dia udah kayak orang kesetanan nyariin elu!" potong Robin yang langsung nyerocos begitu Vian menerima panggilannya.
"A-aku--"
"Lu tahu nggak, kalau Bengkulu semalem kena gempa? Hotel tempat Kemal nginep ikut kena juga," potong Robin lagi.
"Ge-gempa?" tanya Vian panik dan langsung keluar kamar, kemudian menyalakan televisi untuk mencari berita mengenai kejadian gempa di Bengkulu, seperti yang Robin katakan padanya barusan.
"Iya!" jawab Robin sedikit membentak. Kemungkinan dia kesal karena Vian tak bisa dihubungi sejak semalam.
Tiba-tiba, mimpi buruk Vian semalam membuat laki-laki itu semakin ketakutan. Apalagi saat melihat berita yang ditayangkan oleh salah satu stasiun televisi swasta tersebut, bahwa semalam Bengkulu diguncang gempa yang cukup kuat dengan magnitudo 6.7 skala richter.
Dan hingga pagi ini pun di Bengkulu masih terjadi belasan gempa susulan. Meski belum diketahui berapa korban jiwa akibat gempa tersebut, Vian tetap saja khawatir.

KAMU SEDANG MEMBACA
Between You and Us
Aktuelle Literatur[SELESAI] __________________________ Altavian Danish, tak pernah membayangkan jika ia akan dipertemukan lagi pada satu kesempatan dengan sosok laki-laki tampan yang dicintainya itu setelah sekian tahun. Anindito Mahawira, cin...