Part 5

105 42 9
                                    

"If my dreams could come true, I'm so grateful."

■■■

Yang mencinta Fortune cookieMasa depan tidak akan seburuk itu
Hey ! Hey ! Hey !
Mengembangkan senyuman
Kan membawa keberuntungan
Fortune cookie berbentuk hati
Nasib lebih baiklah dari hari ini
Hey ! Hey ! Hey !
Hey ! Hey ! Hey !
Janganlah menyerah dalam menjalani hidup
Akan datang keajaiban yang tak terduga
Ku punya firasat tuk bisa saling mencinta
Denganmu

Arnea terlihat sedang asyik mendengarkan lagu kesukaannya di handphonenya dengan menggunakan headset di kedua telinganya.

Arnea masih dalam perjalanan pulang ke rumah sejak dari pulang sekolah dan menunggu Nio yang mampir ke toko buku. Dia menunggu Nio di mobil cukup lama dan membuatnya bosan. Jadi, dia menghilangkan rasa bosannya dengan mendengarkan lagu-lagu idol group kesukaannya sambil mengkhayalkan sesuatu.

Arnea juga bernyanyi-nyanyi mengikuti lagu yang dia dengarkan dengan suara yang sedikit keras.

"Diam! Berisik banget sih lo." Celetuk Nio yang merasa risih mendengarkan suara Arnea yang katanya seperti suara anak kecil.

Mendengar perkataan kakaknya yang begitu keras, Arnea malah lebih mengeraskan suaranya dengan tetap fokus bernyanyi.

"Kampret. Lo mau gue keluarin dari mobil?" Nio mengancam Arnea namun kali ini gagal.

"Turunin aja. Gue emang mau turun dari mobil kok. Tuh, bentar lagi sampai." Ujar Arnea sambil menunjuk depan komplek rumahnya. Artinya, rumah mereka sudah dekat.

Arnea terkekeh melihat wajah Nio yang terlihat kesal karena ancamannya tidak berhasil.

"Shit." Gumamnya kesal.

Arnea lanjut bernyanyi dengan suaranya yang lucu, tetapi membuat Nio tidak suka mendengarkan suaranya itu.

Sekarang, Arnea sudah sampai di depan rumahnya. Dia segera turun dari mobil yang masih bernyanyi-nyanyi. Ketika dia membuka pintu rumah yang tidak dikunci, dia masuk ke dalam rumahnya yang terlihat sepi. Arnea langsung menuju ke kamarnya. Dia membuka pintu kamarnya dengan cepat dan langsung menemukan seorang perempuan yang sedang tertidur nyenyak di tempat tidur dengan memeluk guling milik Arnea. Sebenarnya Arnea tidak begitu terkejut dengan seorang perempuan yang sebaya dengannya itu berada di kamarnya. Arnea hanya terkejut karena melihat sahabatnya itu berada di kamarnya yang sedang tertidur.

"Chika," Arnea membangunkannya dengan menggerak-gerakkan tubuh Chika.

"Chika, bangun!" Chika masih belum bangun.

"CHIKAAA." Arnea berteriak di telinga Chika yang berhasil membuat Chika terbangun dari tidurnya.

"Apa? Eh, apa? Apa? Apa?" Chika langsung mengangkat tubuhnya yang masih terbaring dikasur dengan ekspresi terkejutnya. Arnea hanya tertawa melihat ekspresi Chika yang sangat lucu menurutnya. Chika melihat ke samping kanannya yang sudah ada Arnea di situ.

"ARNEAAAAA." Teriak Chika yang tidak kalah keras dengan teriakan Arnea. Untung saja Arnea sedang menggunakan headset ditelinganya yang masih mendengarkan lagu dengan volume full. Arnea lupa mengecilkan volumenya setelah keluar dari mobil tadi.

"Lo ngagetin gue aja sih Ar," ujar Chika dengan sedikit cemberut.

"Habisnya lo nggak bangun-bangun sih, enak banget kayaknya tidur di kamar gue, ya?" Arnea terkekeh, kemudian dia duduk disamping Chika yang masih di tempat tidur.

Beside You #WYSCDCFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang