_7

249 40 13
                                    

Nomor tidak dikenal
Apa begitu banyak orang yang mengirim pesan padamu sampai kau tidak mengenaliku?
15.35 PM

"Bagaimana caranya aku mengenalimu? Melihat wajahmu saja tidak," oceh Eunbyul yang tentunya tidak diketahui oleh pemilik nomor yang tidak dikenal.

Siapa kau?
15.37 PM

Dari mana dapat nomorku?
15.37 PM

Apa ada hal penting sampai kau mengirim pesan tidak penting begitu?
15.37 PM

Apa tidak ada hal lain yang kau kerjakan?
15.37 PM

Dan,, apa kau mengenaliku?
15.38 PM

Kau ini siapa? Teman sekelasku?
15.38 PM

Wow, tenang,, tenang,,. Aku tidak punya niatan buruk. Aku hanya butuh sedikit bantuanmu dan.. Apa aku harus jawab semua pertanyaan mu itu?
8.39 PM

Nama.
8.40 PM

Siapa namamu?
8.41 PM

Cukup itu supaya aku bisa membantu.
8.42 PM

mungkin..
8.42 PM

Datanglah ke rooftop besok jika kau ingin tau siapa aku, tempat pertama kali aku melihatmu.
15.44 PM

Istirahat pertama. Aku tunggu kehadiran mu manis. Bye,, see you <3
15.45 PM

"Tempat pertama dia melihatku itu di rooftop. Di sana juga aku baru sekali datang dan, apa mungkin, Sunbae yang bersama Park Jimin sialan itu? Mau apa dia membutuhkan bantuanku? Apa itu sangat penting? Ah, kenapa aku jadi penasaran seperti ini?" Eunbyul mengacak rambutnya sendiri.

"Eonni, cepatlah mandi. Aku sudah selesai dari tadi dan kau masih asik-asikan di sini?" Eunbi muncul dari balik pintu dorong yang tidak ditutup.

"Asik-asikan katamu? Iya aku mandi sekarang," ucap Eunbyul seraya pergi meninggalkan Eunbi yang kebingungan.

"Selalu saja. Kapan kalimat Eunbyul bisa mudah dimengerti? Ini karena ucapannya yang salah atau aku yang... Oke, mungkin otakku penyebabnya," Eunbi berbicara sendiri masih di pintu balkon.

Selesai Eunbyul mandi, mereka menyiapkan seragam untuk besok dan setelahnya menyiapkan makan malam dan makan, setelah itu belajar dan pergi tidur. Mereka pergi les hanya pada hari jumat dan sabtu.

Esok paginya mereka bangun-sarapan-berangkat sekolah tanpa ada masalah. Eunbyul yang masih kebingungan dengan pesan kemarin curiga kepada Yoona sebagai pelakunya.

Sampai di dalam ruangan dia tidak mendapati ciri-ciri Yoona, akhirnya dia bertanya pada leader kelas. Yah, semacam ketua kelas, tugas keduanya tidak jauh berbeda.

Dia menepuk punggung atletis leader tersebut. "Ya, apa Yoona berangkat hari ini?"

 "Ya, apa Yoona berangkat hari ini?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Catchy TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang