Siapa?

166 12 3
                                    

"Eemmm, ha-halo gaesss"

Midorima menyapa mereka bertiga duluan.
Apaahhh? Midorima? serius? kesambet apaan tuh bocah ijo sampe bisa sksd gitu. Efek angkringan 85 bisa mengalahkan tsundere Midorima.

"hmmm mhh hmmm nyam nyam"

Wadepakk, Midorima dicuekin. Kise ngakak gila ngeliat ekspresi si ijo yang kayak brokoli layu. Akashi nahan tawa sampe kentut-kentut.

preetttt....preepet..prett..

"Selamat siang pak" Kuroko njawab dengan sopan. Ia tidak tega melihat pelanggan baru itu dicuekin plus diketawain teman-temannya.

"Mari bapak duduk sini" Kuroko mempersilahkan sambil menepuk-nepuk bangku disampingnya yang basah. Eh, tehnya bochor sampe kursi ternyata.

Panggilan 'bapak' itu membuat Kise ngakak ala mak lampir. Akashi hanya dapat memegangi bokongnya yang tak henti-hentinya mengeluarkan gas.

Broot.. brrut..broo..oo...t

Oh, Midorima malah tambah eneg dipanggil 'pak'. Setua itukah dia?

Oke akirnya pasukan merah kuning ijo otw duduk. Tapii tapiii...

Pas Akashi mau duduk di kursi panjang samping si Murasakibara...

sreettt

"nyam nyamm hmmm" si ungu malah langsung memblokade tempat duduk yang mau dipake si Akashi. Akashi langsung pindah posisi, ke tempat yang dipake Murasakibara tadi.

seeerrrr
diblokade lagi

"Heh, lu minggir ngapain gih!" Akashi emosi.

"Nyamm nyamm, nggak muat kalo lu nyempil" kata Murasakibara sambil nyomot mendoan Kuroko yang tergeletak dengan pose menggoda. Kuroko mlirik-mlirik ilpil.

"Gue yang bakal bayarin makan lo, bung!" kata Akashi dengan cool.

Bruuk

Murasakibara ambles ke lesehan di bawah.

"Huohuohoho, i'm mr.absolute"

Mari kita tinggalkan Akashi yang sedang berbangga diri. Kita beralih ke aksi Kise untuk menaklukkan Aomine.

"Heyy meenn, gimana kabarnya-ssu?" kata kise nggebuk nggebuk kepala Aomine sok akrab.

"Sakit brrooo" aomine mlirik mlirik tajem.
"Aominecchi kan nama lu. Lu kondang lho pas kepala lu nyangkut di ring basket pas tanding di alun-alun kemarin" Kise ngomong asal jeplak, nggak tau kalau Aomine eneg banget sama kejadian itu.

"Trus Aominecchi juga keseleo kan, trus jerit-jerit" Kise masih mbongkar aib.

"Salahnya siih, sok-sokan maen basket pake sepatu pdh, kesandung juga kan, tuhh sampe dagunya item item gitu" kata kise sambil menunjuk dagu hitam aomine yang sebenarnya nggak terlalu kelihatan berhubung sudah berkamuflase dengan kulit seksinya.

Aomine geram, Aomine marah, Aomine tak kuat lagi.

braakkk

"aku udahan" Aomine berdiri, hendak keluar dari angkringan.

"Hehh, lu yang eksotis! duitnya mana!" tagih Riko tiba-tiba.

"Eh" Aomine bloon, dia baru nyadar kalo duitnya habis. Aomine menengok Riko dengan hati-hati plus di slow motion. Ia sedang mencari timing yang pas untuk kabur.

"Anuu mbak, biar saya yang mbayar" kata Akashi berdiri, gayanya kayak butler pas ngomong gini.

Akashi nyengir bangga.
'Oho, kekayaan bapakku bisa gue pamerin disini' batin Akashi nista.

"Dan kalian semua, gue bayarin!" Akashi menengadahkan tangannya sambil memandang keatas. Menikmati pemandangan lampu teplok yang telah jebot.

Aomine mewek terharu menyaksikan hal tersebut.

Yang lain? bukannya makasih malah langsung mborong semua makanan disitu.

Akashi metentheng. Putra tunggal juragan gas ini dengan bangga memperlihatkan dompet merk lepis nya lalu menarik isi didalamnya.

srettt

"eh" Akashi mengernyit
"duit gua mana ya? kok cuman ada ini."

Riko geram parah saat menyaksikan realita bahwa isi dompet Akashi hanyalah bungkus permen duren.

Pasukan pelangi mrinding, ngelihat pemilik angkringan yang dari awal anteng-anteng aja berubah jadi medusa.

Kompak mereka langsung jongkok membentuk lingkaran untuk berdiskusi.

"Ssstt gimana ni, uang gue ketinggalan broo" kata Akashi.

"Gimana sih Akashi cchi, tadi udah pamer-pamer juga" Kise mbales.

"Gua nggak punya uang lho. Yang punya duit mana nih" Aomine ngupil.

"Nggak tau. Si ungu makannya banyak sih, bikin ribet aja" kata Akashi.

"lha Akachin yang nawarin mau mbayar kok" Muraskibara pasang watados.

"Jangan nyebut-nyebut nama gue dengan nggak keren!" Akashi ngeluarin guntingnya.
Huaaah, sisi keren Akashi muncul juga.

"Gunting lu karatan" omong Midorima.

"ehe, iya"

"aku pengen boker, duitnya buat bayar toilet umum" Kuroko angkat bicara.

"Jangan pake punyaku ssu, mau buat beli boxer baru ssu. Yang aku pakek sekarang aja bolong ssu"

"Aku punya uang nodayo"

Kompak semua mlirik ke arah Midorima.
"Apa?" Midorima nurunin kacamata.

Sementara itu si Riko menonton adegan gaje itu sambil berguman layaknya mengendang masa mudanya.
'Keren juga tuh warna warni lagi jongkok gitu' Riko ambil hape.

Cekrek

Riko langsung mengunggah foto hasil jepretannya itu ke medsos andalannya dengan caption:

"Kiseki no Sedai: Pelaris Angkringan"

TBC?
v

oment? 😶

Mendoan StreetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang