Compas dan Kitab Agung

13 0 0
                                    

Heidelberg, Deutschland 97
Kota yang menyuguhkan keindahan bangunan kastil tua yang terletak di tepi sungai Neckar dengan lembah sempit nan terjal. Heidelberger Schloss menjadi tempat yang diidamkan bagi seluru para pelajar dari penjuru dunia. Hopss Koblod yang mengalir pada darah mereka menjadi ticket masuk khususnya. Hopss Koblod adalah darah dari keturunan asli seorang Koblod atau yang dikenal sebagai peri khusus dengan kekuatan supranatural. Hal ini bisa terjadi apabila seorang Koblod menikah dengan makhluk Scult (Manusia). Atau Koblod dengan Koblod itu sendiri. Para Koblod harus merahasiakan identitas mereka dari Scult. Jika mereka tertangkap membocorkan identitas, Schulleiter tidak segan memberikan hukuman berat untuk mereka.

Sepucuk surat menghampiri sebuah rumah minimalist dengan dinding putih. Disana telah tertera tanda seorang pengirim dari st. Heidelberger Schloss. Aku sudah mengerti ini pertanda apa. Ayahku adalah seorang Koblod yang memiliki kekuatan khusus pada api. Dan ibuku hanyalah seorang scult yang di dalam dirinya mengalir ein reines Blut. Tapi aku bisa mengandalkan kekuatan api dan juga matahari, Nenek Moyangku yang mewariskannya. Lelaki itu berjalan memulai lagi segala atraksi yang iya punya. Berbadan tegap, berkumis dan terlihat tampan. Itu hanya obligison dimana kemampuam sang Koblod sebelum berubah menjadi wujud yang mengerikan. Dengan lihai dia meleyapkan puluhan kertas usang dari gudang.

“Renest, kau sudah menerima sebuah surat?” Terdengar suara tegas yang membuat telingaku terngiang

“Iya Ayah”

“Siapkan dirimu dengan matang. Ayah tau ini keputusan yang sulit untukmu sayang. Tapi Ayah akan terus mendukungmu sampai kapanpun”

Entah sejak kapan tangan kekarnya kini memelukku dengan erat, ada hasrat tak ingin melepasnya. Aku mengerti perasaan Ayah maupun Ibu yang tak ingin membiarkan anak gadis satu satunya ini menuju medan yang berbahaya. Tapi apa daya, Renestme adalah gadis seorang Koblod dan dalam dirinya kini menyatu sebagai Hopss Koblod.

Hari demi hari tanganku semakin cepat dalam berulah. Dan tak jarang juga Ibu selalu mengoceh layaknya burung perkutut di siang hari karena seluruh perabotan rumah bisa aku lenyapkan dalam waktu satu detik dengan hanya satu tangan. Dari sudut lain Ayah hanya bisa tertawa. Sebagai lulusan dari st. Heidelberger Schloss terbaik, tidak hanya pengendalian api yang bisa ia gunakan. Membuat ramuan, sihir, Runfast,menghilang, bahkan yang sangat ditakuti oleh seluruh penjuru Heidelberg yaitu “Bleutorine”. Aku masih menyelidiki kekuatan Bleutorine yang dimiliki oleh Ayah. Tapi menurut kitab Heiligs yang telah berumur lebih dari ratusan abad yang lalu ini, tertulis bahwa “Hanya orang yang dapat memusnahkan Chimarea, Binatang buas seperti Harimau yang memiliki 2 cabang kepala”

Aku telah mempersiapkan semuanya. Ini hari pertamaku menuju Heidelberger Schloss. Mantel, pakaian, seragam, Buku pembuat mantra; Dalgombier, tak lupa Ayah memberikanku sebuah kompas kecil dengan gantungan pendek berwarna emas.

“Ayah, untuk apa kompas ini? Aku hanya akan berada di sebuah kastil tua, bukan menuju ke dalam hutan belantara”

“Hey, jangan meragukan kompas ini. Mari Ayah tunjukkan”

Gantungan pendek itu perlahan ditarik. Dan kompas tersebut dapat membawa kita tergenang dalam kenangan masa lalu. Sungguh luar biasa, tidak hanya dapat melihatnya bahkan sekarang kita dapat terjun langsung dalam kenangan tersebut, baik masa lampau maupun masa depan yang kelak akan terjadi. Ayah menutupnya kembali. Dan memberikan lagi ke dalam genggamanku

“Yang perlu kau ingat sayang, Gunakan sesuai kebutuhan”

“Ayaay, Captain”

Aku telah siap dan berpamitan dengan kedua orang tuaku.

“Oh, maafkan aku” gadis dengan kacamata bulatnya itu menumpahkan semua saos keju ke pakaianku

“Maafkan aku sekali lagi”

Sihir dari Heidelberg Api Permata dan Sejarah KompasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang