Aku pernah mendengar sebuah kisah
Yang menceritakan seorang bocah
Yang hatinya mudah patah
Meski ia sudah bersusah payah
Tetap saja hatinya itu lemah
Meski setebal apapun ia lapisi dengan timahIa punya keluarga
Dan ia memiliki seluruh cinta
Tak kurang apapun lagi hidupnyaIa punya sahabat
Dan ia menerima segala yang pantas didapat
Tak hilang pula tali tempatnya tertambatIa punya kawan
Dan ia menerima banyak uluran tangan
Tak kuranglah kawannya untuk melawanTapi hatinya mudah patah
Bahkan candaan pun dapat menimbulkan masalah
Meski ia hanya seorang bocahIa tak kurang kasih sayang
Tapi ia bukan periang
Ia tak kurang pertemanan
Tapi ia senantiasa kesepian
Karena hatinya penuh luka
Hingga tawa pun hanya sementara
Dan topeng senantiasa ditunjukkannyaLalu apa yang diinginkan hatinya?
Lalu apa yang tak bisa disembunyikan dari matanya?
Lalu apa yang tak sanggup diutarakannya?Pengertian.
Hanya itu yang ia harapkan
Agar hatinya mampu didengarkan
Agar matanya mampu menguarkan
Agar bibirnya mampu menyuarakan
Segala masa penderitaan
Segala rasa penghinaan
Segala bunyi makian
Dan segala yang mereka sebut candaanDan kini....
Hatinya semakin tersakiti
Ketika segala usaha tak dihargai
Ketika segala upaya tak dihargai
Ketika seluruh tenaga tak dihargaiEntah hingga kapan ia akan terus diam
Menyembunyikan luka yang telah silam
Dan menahan luka yang akan semakin dalamSemoga ia mampu bertahan
Menyimpan semua penderitaan
Karena bila ia tega mengeluarkan
Maka ia akan turut kesakitan
Beserta kenyataan yang menyedihkan
Yang pastinya akan melukai sang kesayanganArdana137
KAMU SEDANG MEMBACA
Fogbound
Short StorySetiap part tidak berhubungan. Beberapa puisi repost dari ig : @a_r_137