"Pak tolong jangan ditutup dulu gerbangnya!" Perintah gadis bermata sipit dengan rambut pendek sebahu itu kepada seorang satpam di sekolah barunya.
"Gk bisa neng,masalahnya bel udah dari tadi." Jawab pak satpam itu dengan wajah yang kumis nya sudah sedikit beruban.
Wajah gadis itu sekarang tambah panik, dan matanya sudah berkaca-kaca, dia lalu kembali memohon, "Pak saya mohon sekali ini aja, besok saya janji gak akan telat, pak pliss saya mo---" Perkataan gadis itu terpotong oleh suara seseorang disampingnya.
"Eh Pak Anto, makin hari makin ganteng aja kayak Brad Pitt, bukain dong pak gerbangnya!"
"Kamu lagi kamu lagi, gak bosen telat terus?" jawab Pak Anto dengan wajah yang sangat bosan.
Gadis itu berbicara dalam hati, "suaranya kok familiar banget ya." Dia pun menghiraukan perasaannya tersebut karena sudah tidak memikirkan apapun selain bisa masuk kedalam gerbang sekolahnya itu.
"Pak saya mohon bukain, lagipula ini pertama kalinya saya telat kok. Saya anak baru disini pak." Gadis itupun kembali memohon kepada satpam tersebut.
Lelaki itupun menoleh dan melihat siapa gadis itu dan dia ternyata mengenalnya "Oh ternyata dia, kenapa sih dia pake sekolah disini."
Lalu muncul lah sebuah ide, "Pak dia bohong, orang dia sekelas sama saya pak, dia memang gini jarang masuk sekali nya masuk eh malah telat."Gadis itupun tidak terima dengan perkataan lelaki itu, "Kamu siapa sih kenal aja eng---" perkataan gadis itu terpotong saat dia menoleh kearah lelaki tersebut dan langsung memasang wajah bingung nya, "Kamu bukannya te---"
"Tuh kan pak dia kenal sama saya." Intrupsi lelaki itu ketika gadis itu ingin kembali berkata.
Pak Anto pun semakin bingung dengan dua remaja yang ada dihadapannya itu, "Sudah-sudah kalian malah semakin membuat saya bingung."
Gadis itupun wajah nya sudah memerah dan matanya sudah berkaca-kaca dan sebentar lagi mungkin air matanya akan jatuh, "Tapi pak, say---"
Pak satpam itupun menghentikan perkataan gadis itu, "Sudah sana lebih baik kalian pulang saja!"
Lelaki itupun kembali berbicara sambil memasang wajah yang sumringah, "Ok pak makasih, saya pulang dulu ya pak, assalamualaikum." Lelaki itupun segera menghampiri motor ninja hitamnya yang terparkir di seberang jalan.
Gadis itupun hanya termangu melihat sekolah barunya, dan tanpa sadar air mata yg sedari tadi ditahannya seketika jatuh dan dengan berlari dia pun menyebrangi jalan dan segera menghampiri lelaki itu.
Saat sudah berada dibelakang motor lelaki itu yang sedang ingin mengegas motornya, gadis itupun segera menarik tas punggung lelaki itu sehingga lelaki itu hampir saja terjungkal.
Lelaki itupun langsung membuka kaca helm nya dan segera berkata dengan wajah yang dingin, jelas sekali berbanding terbalik dengan wajahnya yang tadi, "Ada apa sih?"
Gadis itupun masih sesenggukan dan segera menghapus air matanya, "Kamu kenapa bilang kayak gitu ke pak satpam, saya itu anak baru dan kamu dengan seenaknya bilang kalo aku udah lama sekolah disini, dasar gak punya hati."
Lelaki itu kembali menjawab dengan wajah dinginnya, "Enak aja lu ngatain gua gak punya hati. Lah terus model kayak lu ini apa? Hah?"
Gadis itupun malah dibuat bingung oleh perkataan lelaki itu, "Walaupun kita tetanggaan, tapi kan kita gak pernah ketemu sebelumnya, kayak nya kamu segitu benci nya sama aku."
Lelaki itupun malah memasang wajah yang meremehkan, "Eh cewe sok suci, gua gak akan kasih tau kenapa gua kayak gini sama lu, biar waktu yang ngejawab semuanya." Lelaki itupun segera mengegas motornya kembali dan segera pergi meninggalkan gadis itu yang masih sibuk dengan berbagai persepsi dipikirannya.
"Sepandai apapun seseorang menyimpan rahasia, suatu saat nanti pasti akan terjawab oleh waktu."~Mrs.
Pendek yaa? Hehehe maapken yaa soalnya baru cerita pertama
Jgn lupa votement!!!
Pict : Diandra Agatha
KAMU SEDANG MEMBACA
A Reason
Teen FictionKetika sebuah alasan mengubah segalanya, Dan ketika sebuah alasan mencari kebenarannya, Atau pun ketika sebuah alasan mencari pemilik sebenarnya, Apakah alasan tersebut masih bisa disebut sebagai sebuah alasan?~~~ Dia yang membuat ku tetap bertahan...