4,5,6

2 0 0
                                    

+ Sunflower

Naruto by Masashi Kishimoto

Chapter 4 : Hari di Konoha

Jam di dinding menunjuk pada angka satu, yang berarti hari telah menjelang dini hari. Semua orang telah terbuai dalam lelap tidur dan mimpinya masing=masing. Sesekali terdengar suara hewan-hewan nocturnal yang tengah memulai kehidupannya. Tetapi pada saat orang lain tengah menikmati tidur nyenyaknya seorang pria gagah berambut perak, tengah terjaga dari tidur dan segala mimpinya.

Kakashi terbangun dari tidurnya. Bukan karena ia merasa tak nyaman tidur di sofa. Sebagai seorang shinobi elit, ia sering atau bahkan mungkin selalu tidur beralaskan rumput dan ditemani udara malam yang dingin. Jadi tidur di sofa juga bisa dibilang suatu kenyamanan untuknya. Tetapi copy ninja itu terbangun karena ada suatu hal yang ingin dikerjakannya. Pria itu bangkit perlahan dari sofa tempatnya berbaring. Dengan langkah pelan tanpa suara ia berjalan menuju sebuah kamar, yang selama ini dijadikannya sebagai tempat penyimpanan senjata dan dokumen-dokumen ninjanya.

Jemari tangannya yang panjang dan kokoh itu meraih gagang pintu, lalu membukanya perlahan. Tangan kanannya yang bebas terulur untuk mencari tombol lampu. Tak sampai sedetik kemudian kamar yang tadinya gelap, diterangi oleh cahaya lampu. Mata kelabu Kakashi melihat beberapa kotak karton dan peti kayu tempatnya menyimpan senjata ninjanya. Kamar kosong itu tidaklah berantakan, karena Kakashi adalah tipikal pria yang bersih dan rapi. Kakashi memasuki kamar itu, mengangkat beberapa kotak karton keluar lalu menaruhnya di tempat kosong yang berada di dekat balkon. Tetapi untuk dua buah peti kayu yang berisi senjata ninjanya, ia menaruhnya di dalam lemari bawah dapurnya.

Jounin elit itu tak berhenti sampai disitu, setelah ruangan itu kosong. Ia mengambil sapu disudut ruangan, lalu mulai menyapu guna membersihkan kamar kosong tersebut. Senti demi senti ia bersihkan kamar itu. Sebenarnya Kakashi telah memesan sebuah ranjang berukuran sedang untuk diletakkan didalam kamar ini. Tak lupa dengan sebuah lemari yang cukup besar dan sebuah meja rias mungil. Karena kamar kosong ini nantinya akan ditempati oleh seorang gadis yang sekarang tengah bermimpi indah dalam balutan hangat selimutnya.

Sebuah senyum mengembang diwajah yang tertutup masker itu, setelah ia selesai menyapu seluruh ruangan itu. Kini hal terakhir yang akan dilakukannya adalah mengepel kamar yang masih kosong itu. Dan sekali lagi pria perak itu mengerjakan semuanya dengan sempurna dan tanpa suara.

Kakashi kembali merebahkan tubuh kekarnya disofa. Telinganya yang peka dan terlatih hanya menangkap suara detak jam dinding yang tergantung di sampingnya. Dalam gelapnya ruangan itu, indra penciumannya yang memang tajam itu masih bisa mencium sedikit aroma blueberry yang menguar dalam ruang tamunya. Obito, Rin, Sensei...dan juga kau tou-san, andai kalian masih hidup....aku....aku pasti akan dengan senang hati mengenalkannya pada kalian. Dan kalian pasti akan terkejut dengan sifatnya yang sedikit ...ahhhhh....tidak sifatnya yang sangat judes dan tak bisa diatur.

Aku tahu kalau Aylee adalah seorang gadis dengan jiwa yang bebas dan tak mau dikekang. Ibarat seekor burung ia adalah burung yang selalu ingin membentangkan sayapnya dan terbang bebas di angkasa. Tetapi entah mengapa aku juga bisa merasakan bahwa dibalik sifatnya yang judes dan keras kepala itu, ia memiliki kelembutan hati yang luar biasa dan sebenarnya jauh di dasar jiwanya ia adalah sosok yang lemah dan butuh dilindungi.

*********sunflower********

************sunflower************

**************sunflower****************

Mentari telah merangkak naik menuju puncak langit, saat seorang gadis telah terbangun dari tidur nyenyaknya. Sebenarnya ia belum bangun sepenuhnya. Tubuh mungilnya semakin meringkuk didalam hangat nyaman selimut tebal yang menutupinya. Selimut .....? seketika ia terbangun dari tidur sepenuhnya. Dan mendapati dirinya berada diatas ranjang dalam sebuah kamar. Matanya yang masih mengantuk melihat keadaan sekelilingnya. Seingatnya kemarin ia tertidur di sofa, lalu kenapa ia sampai berada didalam kamar asing ini.

Sunflower By Hatake Liana (Fanfiction.net)Where stories live. Discover now