CHAPTER 3
.
.
Sementara itu Relva yang berada di luar sedang menyeret kedua penjaga yang dalam keadaan pingsan itu ke dalam semak-semak.
Relva merasa ada yang sedang mengawasinya dari balik pepohonan yang ada di sekitarnya.
Tiba-tiba sebuah anak panah mengarah dengan cepat ke arah Relva, dengan reflek yang cepat Relva pun berhasil menghindarinya,belum lagi dia berhenti tiba-tiba datang sebuah anak panah lagi kearahnya,kali ini Relva mencabut pedang cavely nya dan langsung mengayunkannya kearah anak panah tersebut.
.
"Siapa kau ?!,kenapa kau menyerangku ?"teriak Relva sambil memerhatikan sekelilingnya,dia sangat terkejut karna tiba-tiba ada yang menyerangnya.
.
Tak lama kemudian seorang pemuda dengan badan yang cukup ideal dan menggunakan baju seperti seorang pendekar dengan busur panah berwarna emas ditangannya dan beberapa anak panah yang di taruh di punggungnya keluar dari balik pohon yang sedang di perhatikan oleh Relva.
.
"Siapa kau ?"tanya Relva yang sambil menggenggam pedangnya bersiap untuk menyerang.
.
"Namaku adalah Arclaw"
.
"Apa!,Arclaw ?!!!,kau adalah salah satu dari dua pemanah terbaik itu ?!"Relva terkejut saat mendengar nama Arclaw,seakan dia tidak percaya.
.
dua pemanah adalah sebuatan untuk dua pemanah terbaik yang ada,Arclaw adalah salah satunya,konon bidikan mereka tidak pernah meleset,bahkan hanya orang-orang tertentu yang dapat menghindari anak panah mereka.
.
"Maafkan aku,aku tadi menyerangmu karna ku kira kau adalah anggota dari perampok itu"kata Arclaw dengan nada orang yang meminta maaf.
.
"Untunglah ternyata ini hanya salah paham"Relva pun memasukkan kembali cavely.
.
"Tetapi kau hebat juga bisa menghindari seranganku tadi"puji Arclaw."siapa namamu ?"tanya Arclaw.
.
"Aku Relva, sedang apa kau disini ?"
.
"Aku disini untuk membunuh para perampok itu"jawab Arclaw,dia pun berjalan menuju tenda perampok itu,tanpa pikir panjang Relva pun mengikutinya.
.
.
.
"Aku adalah Anoki,aku seorang tentara bayaran"jawab Anoki sambil memperhatikan gerak-gerik para perampok itu.
.
"Kenapa kau tadi menyeretku kesini ?"tanya Verend dengan nada kesal,dia pun membersihkan bajunya yang kotor itu dengan tangannya.
.
"Aku yakin kau tadi berniat menyerang mereka,jadi aku menyeretmu kemari,aku tau pasti kau akan kalah jika sendirian,lebih baik kita tunggu temanku"jawab Anoki.
Mereka menunggu sejenak sambil memantau gerak gerik para perampok itu,terutama ketuanya yang kelihatan kuat.
Tak lama kemudian ada sebuah ledakan dari pintu masuk ruang bawah tanah yang mengakibatkan kepulan asap yang lumayan tebal.para perampok yang berada di sana pun menjadi panik.
Tiba-tiba beberapa anak panah keluar dengan cepat mengarah tepat ke kepala beberapa anggota perampok tersebut.
Anoki sedikit tersenyum kemudian keluar dari tempat persembunyian dan melihat temannya Arclaw dari dalam kepulan asap debu yang mulai menghilang itu.
.
"Kau lama juga ya"sindir Anoki sambil mengambil pedangnya yang besar itu dari punggungnya dan bersiap menyerang perampok tersebut yang jumlahnya tinggal setengah karna sudah ada beberapa yang mati karna dipanah.
Tak lama kemudian ada seseorang yang ikut melompat ke bawah.
.
"Relva !"seru Verend kemudian keluar dari persembunyiannya dan berlari mendekati Relva.
.
"Berani-beraninya kalian menyerang kami"kata ketua perampok itu dengan marahnya dan menyuruh anak buahnya menyerang mereka berempat.
.
"Cavely Strom !"teriak Relva sambil mengayunkan pedangnya dari kiri ke arah kekanan dengan cepat yang menimbulkan tebasan angin yang cukup kuat untuk menjatuhkan para perampok yang menyerang mereka berempat.
.
"Aku dan Anoki akan melawan mereka dan sisanya bebaskan Lia"kata Arclaw,kemudian mereka pun mulai berpencar melakukan tugas mereka masing-masing.Lia adalah nama perempuan yang sedang di sandra oleh para perampok itu.
Pada saat Arclaw dan Anoki sedang sibuk bertarung dengan anak buah perampok,ketua perampok itu lari ke arah Relva dan Verend dan menghalangi mereka untuk membebaskan Lia.
.
"Apa kau pikir bisa membebaskannya dengan mudah ?!"kata ketua perampok itu sambil membantingkan senjatanya yang berupa palu besar itu ke tanah yang membuat Relva dan Verend terpental sedikit ke belakang.
.
"Sial !,Relva sepertinya kita harus mengalahkannya dulu sebelum menyelamatkan Lia"Verend kesal,kemudian mengeluarkan pedangnya bersiap untuk bertarung.
.
"Baiklah Verend, ayo kita kalahkan dia"seru Relva.
.
.
.
.
.
Next CHAPTER 4
KAMU SEDANG MEMBACA
TRI SWORD
FantasyTri Sword adalah sebutan untuk ketiga pedang legenda,yaitu Firsword,Lightsword,dan Windsword. Kekuatan dari ketiga pedang ini sangat kuat,konon jika pedang ini berhasil di satukan,maka sekali tebasannya bisa membelah 3 gunung sekaligus. Suatu hari R...