Part 2

54 7 0
                                    


Aku mulai mengerjapkan mataku dan berdiri untuk memulihkan tenagaku

'Kenapa gue ada di uks?' Ucapku dalam hati

"Kakak tiduran aja, tadi kaka pingsan di lorong kelas XI" Ucap anak PMR itu

"Pingsan? Terus yang bawa gue kesini sapa?" Tanyaku

"Kak Dean" Balasnya

'Dean, ternyata lo masih inget sama gue.' Batinku dalam hati, tanpa tersadar aku terseyum

"Kenapa senyum kak seneng ya ditolong kak Dean?" Goda anak PMR itu

"Ha? Gue ga senyum kali" Balasku meyakinkan dia, dia hanya tersenyum

"Suka juga gapapa kak, kalian cocok kok. Aku yakin suatu saat kalian bisa bersama" Ucap anak itu, aku hanya tersenyum kecut dan kembali mengistirahatkan pikiranku.
.
.
"WOY ARA BANGUN LO" Teriak seseorang yang membuat aku terbangun dari tidurku

"Eh kasian bego dia lagi sakit" Ucap Bella

"Salah sendiri ga bangun dari tadi capek gue bawain tas nya" Balas Cilla

"Tidur tenang aja gabisa gue" Sahutku sambil menahan tawa

"Hehe lo mau terus disini apa pulang?" Ucap Clara

Kami berempat keluar dari UKS dan pulang kerumah masing-masing untuk istirahat menyiapkan mental untuk pelajaran besok.

@home

Aku membuka laptopku melihat foto-foto lamaku. Setelah puas melihat foto itu aku tak bisa membendung rinduku kepada teman-temanku di Bandung, aku menelfon mereka untuk melepaskan rinduku kepada mereka.

"Kapan ya ke Bandung" Ucapku setelah menelfon mereka

Saat aku ingin mematikan laptopku tak sengaja aku membuka folder yang bertuliskan (old) dan aku terkejut melihat beberapa foto 2 anak kecil sedang bermain di taman dan rumah pohon dengan senyum riangnya, tiba-tiba kepalaku seperti berputar dan selanjutnya aku tidak sadarkan diri.
.
.
.
@RS

"Apakah Ibu mencoba mengingatkan kembali masa lalunya Ara?" Ucap seseorang

"Tidak dokter, selama ini saya menjaga Ara untuk tidak mengingat masa lalunya" Balas mama

"Memori Ara perlahan mulai kembali, tetapi jangan dipaksakan untuk langsung mengingat semuanya, karena itu bisa berakibat fatal" Jelasnya.

Aku membuka mataku perlahan, setelah mendengar ucapan dokter dengan mama aku mengurungkan untuk membuka mata dan pura-pura tidur.

"Apa yang dikatakan dokter itu benar? Apakah aku mengalami amnesia? Tapi sejak kapan?" Tanyaku dalam hati

"Araa bangun nak, mama sayang kamu" Lirih mama, aku yang mendengar itupun akhirnya membuka mataku secara perlahan dan melihat mama tersenyum menahan tangisnya.

"Ma apa Ara pernah kecelakaan? Apakah Ara amnesia?" Tanyaku memastikan ucapan dokter tadi kepada mama

Mama hanya terdiam dan melihatku nanar dan memelukku sangat dalam, aku menangis didalam pelukan mama.

"Maafkan mama ya nak" Ucap mama lirih

"Mama nggak salah, tapi mama cerita dong biar ga sedih akunya" Balasku mencoba bercanda

" kamu mah jangan bercanda kan mellow mama" Ucap mama sambil mengusap air matanya

"Sedih darimananya coba?" Tanyaku heran

"Kan kakak RECEH" Ucap mama sok sedih

"Ih mama" Balasku menahan malu, kemudian kami tertawa bersama

Renjana [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang