11.Panggilan Erly dan Aerl

8 0 0
                                    

Saat dirinya yang asyik melihat bayangannya di cermin tiba-tiba dokter thania berbicara

" sayang, tataplah cermin itu dan abaikan kami. Itu terakhir metode tante". Ucap tante thania dan gue mengikuyinya sampai mendengar ada yang memanggil nama gue tapi suara itu suara asing.

" hai athayaerly peace thompson". Ucap orang itu, gue membalasnya dengan suara dan masih menatap ke cermin

" lo siapa, kenapa lo tau nama gue". Ucap gue penasaran

" gue adalah diri lo. Masa lo gak ingat sama gue". Ucap orang itu lagi yang gak gue tau

" sebenarnya lo itu siapa, gue gak kenal sama lo". Ucap gue lagi yang masih setia natap ke cermin

" apa perlu gue kasih ingat lo thaya". Ucap orang itu dengan menyebut nama panggilan gue, yah itu hanya untuk keluarga gue tapi kini gue membencinya

" jangan panggil gue dengan sebutan itu bangsat". Ucap gue yang kini emosi, semua orang yang di sana langsung kaget dengan teriakan gue dan khawatir

" lo gak usah marah. Perkenalkan gue adalah Aerl, bagaian dari tubuh loh. Tapi gue cuman raga lo yang ke dua, lo ingat waktu kejadian lo hampir kehilangan harta lo yang paling berharga". Ucap orang itu, dan tunggu. Dia bilang raga ke dua gue, dan dia tau kejadian itu

" yah gue tau kejadian itu, dan gue muncul saat lo gak bisa berbuat apa-apa karna abang lo gak bisa berbuat apa-apa karna di pukul". Lanjut orang itu

" lo gak usah takut sama gue, gue itu bakal jaga lo, keluarga lo dan orang yang lo sayang. Gue bakal jaga mereka, asal lo mau buat kesepakatan dengan gue". Tawar orang itu

" lo mau buat kesepakatan apa sama gue". Tanya gue

" gini, lo gak boleh ikut terapi buat ngilangin trauma to atau ngilangin gue. Karna gue akan ngejaga lo, dan trauma lo bakal jadi dinding kekuatan buat lo agar lebih kuat, lebih berani lagi. Lo gak maukan kejadian itu terulang lagi dan lo hanya bisa diam natap orang yang lo sayang meninggal. Gak kan, jadi gue buat kesepakatan yang baik untuk lo". Ucap orang itu

" gak gue gak akan tinggal diam saat orang yang gue sayang kenapa-kenapa di depan gue. Gue akan kuat dan lebih berani lagi". Ucap gue dengan keras

" jadi lo harus terima gue, buat gue hidup juga, gue bisa aja tukaran sama lo tiba-tiba tanpa lo mau itupun kalau lo dalam bahaya dan malas meladeninya. Jika lo gak mau, lo akan koma terlalu lama bahkan gak bangun lagi jika lo gak yakin dengan kekuatan lo dan berusaha ngelawan. Tapi jika lo bolehkan gue selama lo beluk yakin gue siap gantikan lo dalam kondisi apa pun, karna gue cuman akan buat lo tidur beberapa minggu atau bulan. Dan setelah lo sudah sangat siap dan gak mengingat trauma lo lagi gue bakalan ngelepas lo dan akan muncul ketika lo ingin. Dan gue selalu setia sama lo, tapi jika lo juga mempunyai kesepakatan katakanlah. Gue terima". Ucap orang itu dengan panjang lebar, gue yang mendengarnya berpikir panjang dengan semua ini

" okay gue juga punya kesepakatan, lo akan hidup terus dan akan jagain gue serta orang yang gue sayang. Tapi lo jngan pernah buat mereka terluka jika kita berubah posisi, atau gak gue bunuh lo. Dan lo juga bisa bertukar posisi dengan gue jika lo mau tanpa gue minta untuk saat ini, tapi gue mau setelah gue, lo dan keluarga gue terbiasa gue mau lo gak muncul kecuali gue yang manggil dan mau tukar posisi atau ngelihat gue cuman diam jika sahabat, keluarga atau orang yang gue sayang di sakiti. Lo bisa ambil tubuh gue dan tukar posisi dengan gue, karna jika gue terlalu lama diam itu artinya gue belum siap dan masih takut dengan trauna itu. Gue akan siap saat itu terjadi dengan abang, momma, dan dadda gue. Dan sisanya, lo yang akan jagai mereka dulu sampai gue pindah lagi ke jakarta. Karna gue akan pindah ke paris ngikut omah dan opah tinggal di sana biar gue bisa lupain trauma gue dan jaga jarak dengan abang gue dulu. Gue keingat saat dia nolongin gue, jadi gue mohon sama lo. Selama gue di paris nanti lo akan jadi gue dan gue akan ngambil setengah sifat lo dan begitupun lo. Biar gue dan lo bisa berintraksi dengan luar, apa lo mau". Tanya gue, yah kita lagi tukar kesepakatan

" okay gue mau sama tawaran lo". Ucap orang itu

" baiklah Aerl" ucap gue

" baiklah thaya". Ucap orang itu yang membuat gue langsung emosi kembali

" udah gue bilang jangan panggil gue dengan sebutan bangsat itu, gue ke ingat cowok brengsek itu". Emosi gue

" lo bisa manggil gue dengan Erly, agat gue bisa ingat dengan lo dan keluarga serta sahabat gue. Paham lo bocah". Ucap gue

" ya ya ya gue paham Princess Erly, itu akan jadi panggilan dan kode buat lo jika lo di tangani oleh abang lo atau keluarga lo jika gue terlalu kalut. Dan gue bukan bocah, lo yang bocah". Ucap Aerl

" okay, princess Erly akan jadi kode jika gue gak sadar dan di gantikan sama lo, dan saat itu juga princess Aerl juga bakal jadi kode buat lo untuk berhenti dan kembalikan gue. Okay deal". Jawab gue

Yah itulah percakapan athaya dengan Aerl, Athaya yang dulunya di panggil dengan Thaya berubah dengan Erly. Itu adalah kemauannya dan Aerl ada nama lain dirinya, dan setelah itu iya sadar jika semua orang menatapnya kaget, tidak percaya.

" hai kalian kenapa ha, apa aku bikin salah ahm". Tanya gue, dan seketika muka mereka berubah dengan bahagia

" momma bahagia sayang". Ucap momma gue

" begitu pula kami princess Erly". Ucap semua orang

" dan kami semua janji, tidak ada yang bakal manggil nama sialan itu lagi kalau kami tidak ingim di penggal sama lo". Ucap sahabat gue, yah dia adalah evelyn. Dan gue langsung plototin dia dan semua tertawa, sampai akhirnya gue angkat bicara

" momma, dadda erly pindah yah ke paris ikut sama omah dan opah. Erly takut di sini, dan erly mohon sama dadda, momma dan abang buat pindah rumah yah jangan daerah situ erly gak mau balik ke sana. Yah yah". Ucap gue dengan memohon

" tapi sayang, itu kan rumah kesayangan kamu". Ucap dadda gue

" aku gak mau dadda, itu bukan rumah kesayangan aku lagi. Aku gak mau berada di daerah sana lagi, momma aku mohon momma, omah, opah, bang". Ucap gue dengan menangis dan takut

" baiklah sayang, dadda, momma dan abang kamu akan pindah. Dan kamu bisa ikut sama momma kamu, karna dadda, momma dan abang kamu juga akan ikut sama kamu untuk beberapa tahun menunggu rumah baru di bangun seperti rumah yang kamu inginkan". Ucap momma gue dan gue langsung meluk mereka semua

" ahmm, om, tante, omah, opah kami juga ikut pindah yah ikut sama thaya, eh sama clara sama erly. Gak ada tuh curut gak enak bagaikan makanan tanpa garam om. Boleh yah om, tante, omah, opah, kami janji deh gak bakal buat erly trauma atau apapun itu. Dan mom sama dad kami juga akan pindah ke paris karna kami juga akan pindah dari komplek itu, yah yah om". Ucap clara yang memohon

" baiklah kalau begitu, om akan bicara sama orang tua kalian. Dan ingat jangan sampai buat traumanya kembali dan menyebutkan nama itu, kalian dengar kan tadi". Ucap dadda gue

Dan setelah kejadian itu athaya dan sekeluarga serta sahabatnya pindah ke paris. Selama iya di sana athaya tidak pernah kambuh atau pun Aerl keluar bertukar tempat, dia hanya memberikan sedikit sifat dirinya. Iya hanya akan keluar dan bertukar posisi jika berada di markasnya bersama sahabat erly untuk latihan. Dan jika keluarga mereka yang meminta buat Aerl muncul baru iya akan muncul. Yah dia sudah terbiasa dengan kehadiran Aerl begitu pula sebaliknya.

*flashback off

Yah itulah yang sedang Melliani ingat, saat dimana pertama kali Aerl muncul dan di saat itu pula terakhir putrinya seperti ini. Iya menangis mengingat masa itu, iya sangat takut kehilangan putri semata wayangnya itu. Belum berapa lama putrinya berada di jakarta sudah mengalami hal seperti ini, iya terus menangis mencium tangan anaknya. Tiba-tiba........

#. Comment yah

Cause I'm Your LadyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang