Love In School || BTS [END]

Love In School 3 | KNJ

Tittle : Love In School 3

Length : Series

Genre : Romance, School Life

MainCast : - Aku (Reader) as Minrin (OC)

- Namjoon a.k.a Rap Monster

Support Cast : Member BTS

Author : Park Donghee

Kau, tidak bisakah kau mengurangi kadar ketampananmu? Aku bisa gila melihatmu, senyummu, murungmu, bahkan gayamu saat melamun seperti ini, entah mengapa aku suka.

Ah, dia beranjak, rupanya dia menuju lapangan basket. Tapi hal itu membuatku tidak bisa melihatnya dengan jelas. Jadi aku mencari tempat persembunyian yang lebih dekat dengan lapangan basket itu.

Tunggu, kalian bertanya kenapa aku sembunyi? Hahaha, jawabannya sangat jelas. Aku selama ini menyukainya diam-diam, tanpa siapapun tahu, apalagi dia.

Aku terkejut ketika melihatnya kembali. Ya ampun, ternyata dia hanya berjalan malas sambil membuang sampah yang ia pegang. Lalu kembali ke tempat tadi.

Aigoo, aku harus apa? Bagaimana kalau dia melihatku. Aku sudah beku, jika aku mundur itu hanya sia-sia dan mencurigakan. Tapi kemudian aku berpikir. Jika aku pergi dengan baik-baik dia tidak akan curiga kan? Toh, disini banyak siswi berlalu lalang juga.

Lalu dengan mengatur gaya sesantai mungkin aku mulai melangkah menjauhinya. Tapi sialnya seseorang memanggilku.

"Minrin-ah!!" aku mengerang sebal sebelum akhirnya berbalik dan menengok.

Dengan senyum dipaksakan aku berujar.

"Waeyo?" ah ternyata teman sekelasku. Tapi sama saja, bagaimana kalau dia mendengar namaku? Ah memang apa pedulinya padaku?

"Segeralah kembali ke kelas, Kim Songsaenim meminta pertolonganmu," aku mengangguk kecewa. Siswi itu berlalu begitu saja setelah melihatku mengerti. Namun, sebelum benar-benar pergi aku melihatnya dulu.

"Namjoon-ssi, aku pergi dulu ya," ujarku pelan.

-Di Kelasku-

Kim songsaenim memang selau begini, merepotkanku. Guru muda sepertinya tidak bisakah lebih mandiri dan kerja keras supaya di cap sebagai guru baik? Tapi beginilah nasibku, hampir setiap kelasku selesai menerima pelajarannya. Mengoreksi tugas, buku catatan, pekerjaan rumah, sampai ulangan harian teman-teman.

Pernah beberapa teman menyogokku untuk menaikkan nilainya, tapi aku hanya menepisnya dengan sinis. Membuatku menjadi murid kepercayaan Kim songsaenim.

Jika tahu begitu, aku terima saja sogokan mereka dan tidak perlu melakukan pekerjaan yang menyita waktuku untuk melihat Namjoon.

Selesai dengan semua kertas-kertas yang membosankan itu, aku ingin kembali melihat Namjoon. Dia sedang dimana, sedang apa, apakah dia akan tetap bertahan dengan wajah datarnya itu, atau tersenyum dengan gerombolannya. Aku sangat penasaran.