chapter 2

4 0 0
                                    

Zayn kini duduk di apartemennya dan memikirkan pacarnya yang kini sakit. Bagaimana bisa pacarnya terkena penyakit yang parah dan membutuhkan biaya yang cukup banyak.

"Aku harus apa sekarang?"
Zayn yang tengah frustasi memikirkan bagaimana caranya agar kekasihnya itu sembuh tiba tiba saja mendapatkan telpon

"Halo"

"Hai Zayn, bagaimana kabarmu?"

"Tidak usah basa basi aku tak perlu itu. Langsung saja apa maumu?"

"Oh tenang sahabatku aku hanya ingin menawarkanmu sesuatu."

"Menawarkan apa?"

"Hadiah yang sepertinya akan membuatmu tertarik"

"Apa itu?"

"Aku tau kau membutuhkan uang kan? Hahaha syaratnya kau harus melawanku dalam balapan liar malam ini. Kau menyetujui tawarannya Zayn?"

"Melawan mu dalam balapan liar? Haha yang benar saja kau pasti akan kalah. Berapa yang akan aku dapatkan kalau aku menang?"

"Hmm 500 juta, bagaimana kau menerima tawaranku?"

"Baiklah"

"Oke aku tunggu kau ditempat biasa"

"Ya"

Zayn sedang frustasi tiba tiba saja menjadi kesal sekali dengan sahabatnya ini. Akhirnya Zayn langsung membawa mobil dengan kecepatan tinggi.

~~~

Saat Zayn tiba ditempat biasanya dia dengan gengnya bertemu. Disana Zayn bertemu dengan Liam, Louis, Niall, dan satu sahabatnya lagi harry.
"Wow rupanya kau cepat juga ya datangnya" ucap harry sambil berjabat tangan dengan Zayn

"Ya dan aku yakin pasti aku akan menang"

"Jangan terlalu pede Zayn kita liat saja nanti"

"Oh c'mon guys  jangan bertengkar seperti anak kecil, lebih baik kita mulai saja balapan ini"

"Ya benar itu kata niall" kata louis sambil mengangguk kan kepala.

"Harry apa kau yakin mengadakan balapan ini? Kau tau ini bahaya dan pasti kita jadi incaran polisi karena membuat keributan"

"Aku sangat yakin liam dan aku tidak peduli dengan polisi"

Mereka berlima pun memasuki mobil masing masing. Seorang wanita cantik nan seksi telah berdiri di tengah tengah mobil mereka dan bersiap untuk memberi aba aba kepada para pembalap.

"1...2...3..."

Tak satu pun dari mereka ingin mengalah. Posisi mereka sama, seimbang. Namun ketika ditikungan Zayn telah siap untuk menancap gas dan memimpin duluan. Dibelakangnya mobil Harry bersiap untuk menyalip, Zayn yang mengetahui Harry ingin menyalip dirinya pun menghalangi jalan Harry.

"Oh sh*t Liam, kau membuat mobilku tampak jelek" umpat Niall ketika mobilnya sedikit oleng karena Lima baru saja mengalirnya.

Kali ini Liam tak ingin kalah dengan Louis. Louis yang berada di posisi ketiga setelah Harry bersiap untuk menancap gas mengalahkan Harry yang didepannya. Tetapi terlambat ia telah disalip Liam ketika ia lengah dan memberi jalan bagi lawannya.

Selama balapan yang sengit ini yang dilakukan sejauh tujuh km, akhirnya Zayn merupakan sang juara dalam balapan liar ini.

"Tak ku sangka Zayn, kau menang"

"Ya as always Harry "

"Jangan terlalu berbangga hati dulu Zayn. Lihat nanti pembalasan ku"

Zayn tidak menghiraukan ucapan Harry. Langsung saja dia to the point.

"Jadi kapan aku bisa mengambil hadiah ku?"

"Tunggu sebentar biar ku ambil"
Harry berjalan menuju mobilnya.
"Ini Zayn hadiah mu, tak usah berterima kasih"

"Siapa juga yang pengen berterima kasih sama lo" ejek Zayn kepada Harry

Harry hanya tersenyum yang melihat Zayn yang masih tetap sama tak pernah ada kata menyerah dan gengsi.

"Harry kau tak seharusnya begini untuk merebut kekasihnya Zayn"

"Diam Liam , aku tak akan pernah menyerah untuk merebutnya dari Zayn"

"Ya terserah kau saja Har"

Harry tertawa dalam hati dan dia bersiap untuk merencanakan apa yang akan dia lakukan selanjutnya.

~~~

"Dok apakah aku akan sembuh ?"

"Iya sekarang istirahatlah yang cukup"

"Kira kira berapa lama aku akan sembuh dok?"

"Mungkin sekitar 1 tahun, jika kau benar benar mengikuti semua anjuran dokter. Sebaiknya beristirahatlah sekarang karena besok kau akan melaksanakan terapi penyembuhan kanker di Jerman"

"Baiklah dok"

Sebagai kekasih Zayn, aku tak ingin melihatnya sedih karena aku yang mengidap kanker. Aku sendiri tidak tahu sampai kapan aku menyusahkan Zayn. Dengan susah payah dia selalu mencari biaya untuk pengobatanku. Hingga tadi siang datanglah Harry yang menawarkan diri untuk membiayai semua pengobatanku. Awalnya aku menolaknya tapi mengingat Zayn yang sudah ku repotkan, aku menerima tawaran Harry.
Harry sangat baik kepadaku. Tapi aku tidak enak kepadanya karena aku menolak cintanya waktu itu. Cinta tidak bisa dipaksa memang. Dan besok aku harus siap pergi ke Jerman tanpa Zayn. Ya, aku janji kepada Harry untuk tidak menghubunginya dan menemuinya. Aku tak tau alasannya kenapa tapi entahlah lebih baik aku jalani saja.

~~~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 01, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Can't Getting Over You ●● Z.MTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang