Tiba-tiba aku mengingat kita dulu adalah dua anak kecil...yang ingin terus berlari kemudian terjatuh dan akhirnya bangkit lagi karena tidak ingin kalah dalam lomba lari yang kita rangkai sendiri.
Melintasi komplek dan berseru memanggil semua orang yang lalu-lalang...kemudian aku terjatuh lagi dan kau malah tertawa.
Mulai saat itu aku mendeklarasikan tawamu dalam hatiku sebagai obat saat aku merasa sakit.
Entah mengapa saat ini malah berakhir dengan sakit hati saat aku tak mampu lagi melihatmu tertawa.
Satu titik dalam hatiku kini terus berkata...saat ini tawa itu sirna dan kau kehilangan obat pelipur lara yang kau jaga bertahun-tahun lamanya.
Aku masih ingin jadi anak kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Piece of Everything #Wattys2017
PoetryKumpulan kata-kata yang ditulis seadanya. *** DILARANG KERAS MEN-COPY TANPA SEPENGATAHUAN PENULIS !!