Chapter 3

119 12 5
                                    

Keesokan harinya, Camila terbangun dari tidurnya dan ternyata semalaman dia tertidur di pelukan Shawn entah sejak kapan Shawn memeluk Camila "Ihh sejak kapan dia meluk gua kaya gini,perasaan kemaren enggak deh" ujar Camila bingung. Tiba-tiba Shawn terbangun juga "Ohh kau sudah bangun, morning baby" ucap Shawn dengan senyuman mautnya itu, "idihh baby haha, morning too" jawab Camila dan membalas senyuman maut Shawn tadi. Mereka pun masih dengan posisi pelukan dan saling tersenyum, tiba-tiba ada pegawai rumah sakit yg masuk untuk memberikan jatah makanan kepada nenek dan kakek Camila "Hmm romantis ya,pagi-pagi udh pelukan kaya gitu" ledek pegawai itu. "Hahahaa yayadong sweet kan" jawab Shawn dan semakin mengeratkan pelukannya kepada Camila, "haha iyaa sweet banget tuan" jawab pegawai itu dan langsung meninggalkan ruangan. "ihh apaan sih Shawn" sambil mencoba melepaskan pelukan Shawn, "Aku akan terus menjagamu Camila" bisik Shawn kepada Camila, tanpa sengaja saat Shawn berbisik kepada Camila, Shawn mencium pipi Camila dengan lembut, dan Shawn pun langsung pergi meninggalkan ruangan itu.

Camila POV*

"Duhh sumpahh tadi dia bilang apa?? aku akan terus menjagamu,AAAAAA SUMPAHH KAYAKNYA BAPER DEH GUA" ujar Camila sambil jingkrak-jingkrak gajelas, tiba-tiba Camila tersadar kenapa dia jingkrak-jingkrak gajelas kaya gitu, "gua kenapa gajelas kaya gini sih,ehh bentar tadi Shawn juga nyium pipi gua anjirr gimana gak baper coba" Camila pun senyum-senyum sendiri memikirkan kejadian tadi "ehh tapi bisa aja tadi dia gak sengaja nyium pipi gua yak,terus kalo yg dia omongin tadi jangan-jangan BULLSHIT doang, kebanyakan cowo kan gitu" raut muka Camila sudah mulai cemberut dan gak jadi baper hahaha.

Author POV"

Tiba tiba PRAKKKK.. Camila terkejut karena suara itu, ternyata itu adalah suara gelas yg pecah didekat kakeknya. Camila langsung bergegas menemui kakeknya, "Kakekk..kalau butuh sesuatu bilang Camila saja kek" ujar Camila sambil membersihkan pecahan gelas tadi, "Kekk??..." panggil Camila karena kakeknya tidak kunjung menjawabnya tadi, perasaan Camila tidak enak dan ia pun langsung melihat kakeknya. Mata kakeknya tertutup layaknya orang tidur, dan bibirnya pucat tetapi tersenyum, "Kakekk.." panggil Camila sambil menepuk pundak kakeknya itu, tubuhnya sungguh dingin, Camila cemas dan ia langsung memeriksa detak jantung kakeknya dan sayangnya kakek Camila sudah tiada. "KAKEKKKKKK.." teriak Camila karena mengetahui kakeknya sudah tidak ada, tiba-tiba Shawn datang karena mendengar teriakan Camila tadi, Camila sangat syok dan Shawn pun menariknya kepada pelukannya. "Shawn kakekku sudah tiada.." ujar Camila yg menangis di pelukan Shawn, "Apaa??.." jawab Shawn yg langsung melihat kakek Camila, "Camila sudahh mungkin ini memang sudah waktunya ia pergi", ujar Shawn yg sebenarnya sangat sedih dengan kejadian itu. "TIDAKKKKK" teriak Camila karena masih belum percaya dengan kematian kakeknya.

Teriakan Camila membuat dokter datang dan langsung memeriksa kakek Camila, dan jawaban dokter pun sama, ia sudah tiada. Itu membuat Camila syok dan langsung berlari ke tempat neneknya yg barusan saja pindah ruangan. Disana pun Camila langsung menceritakan semua kepada neneknya, dan neneknya pun hanya meneteskan air mata dan mengelus rambut, bermaksud  kepada Camila untuk tenang dan merelakan kakeknya pergi. "Dia pria yg baik ya, kau akan bahagia bersamanya" ujar nenek Camila yg tersenyum kepada Shawn yg berada di belakang Camila. Camila pun langsung menoleh ke arah belakang, untuk mengetahui siapa yg dimaksud neneknya, Shawn pun tersenyum saat Camila menoleh. Saat Camila melihat ke arah neneknya, mata neneknya sudah tertutup dan tangan nenek yg dipegang Camila sudah tidak terasa nadi nya, Camila terkejut dan langsung menggoyangkan tubuh neneknya agar terbangun, tetapi percuma itu juga tidak akan berfungsi karena neneknya sudah tiada. Camila tentunya sangat sedih karena kehilangan orang yg dicintainnya di waktu yg sama.

Shawn pun langsung berlari untuk memanggil dokter agar mengurus semuanya. Camila hanya duduk terdiam dan berusaha menenangkan diri karena semua kejadian ini. Shawn juga berusaha semampu mungkin untuk menghibur Camila, pemakaman kakek dan neneknya pun dilaksanakan hari ini juga. Camila pun sudah merelakan kematian mereka dengan tesenyum saat meninggalkan area pemakaman.

Tunggu lanjutanya okee ;)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 16, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Our Love (Shawn Mendes love story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang