Dahulu kala, di sebuah negara antar berantah ada seorang gadis bernasa Cinderella. Gadis itu sekarang terkenal di seluruh dunia karena kisahnya. Cinderella adalah anak dari seorang saudagar kaya. Lalu Ayah Cinderella menikahi seorang wanita yang memiliki dua orang anak perempuan. Cinderella yang memiliki hati yang baik senang atas pernikahan ayahnya ini, apalagi ia akan memiliki dua saudara perempuan.
Tapi semua kebahagian berubah menjadi nereka ketika ayah Cinderella meninggal. Ibu dan kedua saudara tirinya berubah menjadi jahat, Cinderella diperlakukan sebagai pembantu di rumahnya sendiri. Tapi kisah Cinderella berakhir bahagia, karena ada ibu peri yang menolongnya dan ada seorang pangeran yang jatuh cinta padanya. Tapi sayangnya, kisah Cinderella hanyalah dongeng semata.
Dalam dunia nyata, hiduplah seorang gadis bernama sinderela. Sinderela bukan anak saudagar kaya, hanya anak kuli panggul di pasar. Sinderela bekerja di sebuah warung makanan milik Bu inah. Sinderela sangat menyayangi Ayahnya, walaupun mereka berdua hidup dalam kemiskinan. Sinderela gadis yang cukup baik dan penurut.
Setiap hari sinderela berdoa kepada Tuhan agar dirinya mendapatkan keajaiban seperti kisah Cinderella.
"Ya Tuhan, aku mohon kepada-Mu, Kabulkanlah doaku. Aku ingin seperti dongeng Cinderella, menjadi seorang putri cantik yang kaya dan menikahi seorang pangeran tampan."
Namun hari tersebut tak kunjung datang. Tampaknya tidak akan pernah datang pada sinderela.
Namun Tuhan memang Maha Pemurah, suatu hari ayah sinderella mendapatkan undian dari sebuah bungkus kopi sebesar 100 juta rupiah. Sinderela dan Ayahnya sangat senang. Ayah sinderela pun membuka sebuah usaha warung kelontong dengan uang hadiah itu. Warung ayah sinderela cukup ramai oleh pembeli. Setelah tiga tahun berjalan, kini sinderela telah menjadi seorang anak saudagar kaya, bukan anak kuli panggul lagi. Tapi sinderela tidak sombong dan tetap baik hati, dan ia tidak pernah berhenti berdoa kepada Tuhan yang telah mengabulkan doanya. Sinderela masih belum puas dengan apa yang Tuhan berikan kepadanya. Ia terus berdoa dan berdoa....
"Ya Tuhan, aku mohon kepada-Mu, Kabulkanlah doaku. Aku ingin seperti dongeng Cinderella, menjadi seorang putri cantik yang kaya dan menikahi seorang pangeran tampan."
Ayah sinderela jatuh cinta pada bu inah, pemilik warung tempat sinderela bekerja dulu, dan berencana menikahinya. Sinderela tidak keberatan, karena ia tahu bu inah dan kedua anaknya sangat baik kepadanya dan ayahnya.
Kini sinderela memiliki sebuah keluarga yang utuh, Ayah, ibu, dan dua saudara perempuan. Tidak ada yang perlu ia minta lagi. Tapi sinderela masih belum memiliki seorang kekasih, yaitu sang pangeran yang tampan. Maka sinderela berdoa lagi kepada Tuhan...
"Ya Tuhan, aku mohon kepada-Mu, Kabulkanlah doaku. Aku ingin seperti dongeng Cinderella, menjadi seorang putri cantik yang kaya dan menikahi seorang pangeran tampan."
Ada seorang pria bernama Prinse yang menyatakan cintanya pada sinderela. Sinderela sama sekali tidak mengenal pria itu, tapi karena pria itu sangat tampan dan terlihat baik maka sinderela menerimanya sebagai kekasih. Sekali lagi doa sinderela dikabulkan oleh Tuhan.
Ayah sinderela meninggal! Orang yang paling sinderela sayangi di dunia ini meninggal karena serangan jantung. Meninggalkan sinderela sendirian. Tidak, sinderela tidak sendiri, ia memiliki ibu dan dua saudara yang sangat menyayanginya dan ada prinse, kekasihnya. Tapi ternyata doa sinderela sekali lagi dikabulkan oleh Tuhan. Ibu Inah dan dua anaknya memperlakukan sinderela sebagai pembantu dirumahnya sendiri dan prinse meninggalkannya. Ternyata prinse adalah kekasih Sari, kakak tiri sinderela.
Sinderela marah terhadap Tuhan. Mengapa Tuhan tidak adil kepada sinderela? Bukankah akhir kisah Cinderella itu berbahagia selamanya? Mengapa sinderela menderita dan dikhianati?
Sinderela lupa kalau dia bukan Cinderella. Sinderela lupa kalau hidupnya adalah realita, bukan dongeng layaknya kisah Cinderella.
Sinderela menangis dan ia berdoa kepada Tuhan, sekali lagi...
"Ya Tuhan, aku mohon kepada-Mu, Kabulkanlah doaku. Aku tidak ingin seperti Cinderella. Aku ingin menjadi sinderela, bukan Cinderella. Tuhan...maafkan aku..."
YOU ARE READING
Sinderela
Cerita PendekKetika harapan terkabul, dan bahagia hanya datang sementara dan sesal yang datang kemudian.