Enam.

193 12 4
                                    

Hari ini adalah hari pertama Ospek di mulai di Fakultas Hukum, dimana Popor sebagai Ketua Pelaksana akan melaksanakan dan mengemban tugas berat dari pihak Fakultas.

"Udah siap berangkat lo?", tanya Apri ketika memasuki mobil Popor. Popor tidak menjawab apa apa, dia hanya termenung melihat jauh kearah jalan di rumah Apri.
"Hei maribu! Ngelamunin apa sih? Cowo yg kemarin lo tabrak itu ya?", teriak Apri yg memecahkan lamunan Popor seketika.

"Eh, engga kok. Ngapain gue lamunin dia", jawab Popor kebingungan. "Mau gue yg nyetir apa lo? Kebanyakan ngelamun lo, ntar kita telat lagi", ujar Apri.
"Gausah Pri, biar gue aja", tolak Popor sambil menghidupkan mesin mobilnya lalu berjalan ke arah kampus.

Setelah sampai di kampus, mereka pun langsung ke Hall milik kampus mereka dan mengadakan briefing menjelang acara di mulai.
Acara pun di buka, mulai dari penyambutan oleh Dekan Fakultas Hukum Herry Iman Pierngadi hingga sore harinya yaitu penutup oleh Ketua Pelaksana, Popor sendiri.
Setelah itu Popor mengumumkan di depan seluruh mahasiswa baru apa apa saja yg akan mereka bawa di hari kedua dan ketiga Ospek. Setelah pengumunan selesai, mahasiwa baru di persilahkan utk meninggalkan Hall.

Saat Popor mengawasi dan melihat keadaan Hall saat bubaran mahasiswa, ada sedikit kejadian adu mulut antar mahasiswa baru di depan pintu masuk. Selaku pihak yg bertanggung jawab atas acara Ospek, Popor dan panitia lainnya pun segera berlari ke arah tempat kejadian.

Ketika Popor menengahkan keadaan yg semakin memanas, dia menarik almamater salah seorang mahasiswa baru agar menjauh dari lawannya, ia adalah aki laki yg menabraknya ketika di ATM Center dan di lorong kampusnya beberapa waktu lalu. Popor menatap laki laki itu namun dia pergi meninggalkan sekerumunan orang yg berkumpul melihat dia di sergap beberapa mahasiswa baru lainnya. Tak sengaja Popor melihat ada sapu tangan putih terjatuh di lantai, Popor mengambilnya lalu menyimpannya di saku almamaternya lalu membubarkan mahasiswa yg masih berkumpul karna insiden mahasiswa saling bersenggolan dan terjadilah adu mulut diantara mereka.

Setelah semuanya bubar, ia merogoh saku almamaternya dan melihat sapu tangan tersebut. Terlihat ada bordiran/jahitan nama bertuliskan Kevin Sanjaya. S. "Apa ini nama laki laki tersebut? Ternyata Apri benar, dia salah satu mahasiswa baru di kampus ini. Aku akan mencari tahu nya", batin Popor yg kembali melipat dan menyimpan sapu tangan tsb.

***

Keesokan harinya, acara diambil alih oleh ketua masing2 regu utk dibagi menjadi 4 kelompok. Kali ini tugas Popor hanya mengawasi dan melayani bantuan dari anggota panitia nya.

Saat dia memasukkan tangannya ke dalam saku almamater, Popor kaget ada sapu tangan. Ia baru ingat, itu milik Kevin Sanjaya yg namanya tertulis di sapu tangan itu. Popor langsung berlari dan mengunjungi satu per satu regu yg telah di bagi dan dibawa ke dalam ruangan. Saat dia bertanya adakah yg bernama Kevin Sanjaya di 3 regu, satu pun tak ada yg menjawab.

Saat ditanya di regu ke empat, tak ada juga yg menjawab. Kebetulan disana ada Fajar dkk yg mengambil alih regu tsb, lalu Fajar pun bertanya pada Popor.

"Emangnya ada apa Kak Popor mencari mahasiswa yg bernama Kevin Sanjaya? Apakah dia ganteng dari aku ya? Hahaha", goda Fajar sambil mencairkan suasana yg lumayan tegang sebelumnya. "Aduh Kak Fajar bisa aja, bukan kok bukan. Aku cuma ingin mengembalikan sapu tangan ini, tertulis nama Kevin Sanjaya. S di sapu tangan ini, siapa tau disini ada", jawab Popor sambil menunjukkab sapu tangan berwarna putih tsb.

"Itu punya gue!", jawab salah seorang mahasiswa baru yg duduk di antara mahasiswa lainnya. Popor langsung menoleh ke arah lelaki tsb, benar dia adalah lelaki yg menabrak dan ditabrak Popor beberapa saat yg lalu. Popor pun berjalan dan mendekatinya.
"Maaf sebelumnya, kamu yg bernama Kevin Sanjaya?", tanya Popor pada laki laki itu. Dia hanya mengangguk dengan datar, Popor hanya menghela nafas panjang melihat respon laki laki itu.
"Baiklah, besok adalah hari terakhir kegiatan Ospek. Saya harap, setelah Ospek berakhir, temui saya. Oh iya perkenalkan saya Popor Sapsiree, Ketua Pelaksana Ospek di kampus ini. Saya tunggu", ucap Popor sambil tersenyum ramah namun terkesan tegas. Laki laki iti hanya menganggum lagi tanda mengerti. Popor pun pamit dan pergi meninggalkan ruangan tsb.

"Dingin amat anaknya Jar, kok gue yg serem ya ngelihat dia", bisik Sinyo pada Fajar.
"Iya noh, gue juga heran kok jaman sekarang ada yg cowo kaya dia", tambah Fajar sambil melirik ke arah anak laki laki itu.
"Yg ada gue juga heran kok masih ada jaman sekarang cowo playboy tapi jomblo karatan kaya elo lur, padahal jaman udah canggih sekarang", tambah Berry.
"Ah ngomong lu ngelantur aja Bey", jawab Fajar lalu melanjutkan kegiatan mereka pagi itu.

***

"Lo dari mana?", tanya Apri saat berpapasan dengan Popor di lorong kampus. "Oh itu dari ruangan regu nya kak Fajar dkk. Kenapa?", tanya Popor balik.
"Ngapain lo ketempat mereka? Tebar pesona ya sementang regunya kak Fajar isinya kaum adam?", kata Apri asal tebak. "Yakale gue nguntit kaum adam disono. Gue mau ngembaliin ini, nyari orangnya yg punya siapa", jawab Popor sambil mengeluarkan sapu tangan tsb.
"Kevin Sanjaya. S? Kan ada namanya, kenapa ga lo teriakin dan lo balikin langsung ke orangnya?", tanya Apri sambil melihat sapu tangan itu.
"Udah dapet orangnya. Dan lo tau siapa? Dia adalah cowo yg gue tabram di ATM dan yg nambrak gue di lorong gedung B kemarin", jawab Popor. "Lah serius lo? Bener kan gue bilang, dia mahasiswa baru di kampus kita. Eh tapi, ngapain dia kemarin itu waktu kita masih ngampus dia udah datang ke kampus juga? Kan mahasiswa baru belum ada yg masuk", tanya Apri yg kembali heran. "Tau ah gue, nyogok kali hahaha. Yg jelas ini sapu tangan gue balikin besok pas ospek selesai. Gue udah nyuruh dia supaya temuin gue setelah ospek, untungnya dia mau", jelas Popor.

"Yaudah bagus deh kalo gitu, akhirnya lo punya time juga buat kenal dan ajakin dia ngobrol Por", sahut Apri.
"Gausah ngawur, gue cuma mau balikin ini dan nanya sedikit perihal 2 kejadian kemarin. Udah ah, lo balik ke ruangan gih. Ingat, jam 12 bubarin mereka buat istirahat ya", perintah Popor pada Apri lalu berjalan menuju Hall.

*Bersambung*

S I L E N C ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang