Part 7

341 12 2
                                    

Sorry kalau banyak typo,aku suka males baca ulang

Jangan lupa Vomentnya setelah selesai baca part ini.Voment dari kalian selalu jadi penyemangat buat aku....☺

Enjoy with Story...😃

*mulmed Dion*

*****

"Tooolooong"

Suara teriakan minta tolong menghentikan kegiatan latihan tim futsal

Dan saat mereka menoleh kekerumunan anak-anak cheers,tiba-tiba seorang siswi salah satu anggota cheers yang tampak ngos-ngosan akibat berlari datang menghampiri anggota tim basket.

"Ada apa,atur dulu napas lo"

"huh hah huh.....,to...long itu  itu"ucap sisiwi tersebut sambil mengatur napasnya dan menunjuk-nunjuk kerumunan anak-anak chreers

"Yaelah itu apaan,kalau ngomong yang jelas",sahut Dion

"Itu Yon,anita jatoh pas latihan",

"Apa Nya ,adek gue kenapa?",sahut Satria cepat

"Itu tadi Anita ja....",belum sempat Sonya menyelesaikan kalimatnya,semua anggota tim futsal sudah berlari ketempat Anita dan anak cheers lainnya

"Ikh kok gue ditinggal sih,"

***

"Permisi,gue mau lewat"

Sontak anak-anak yang tadi berkermun membuka ruang untuk Satria bisa membantu Anita.

"Ya ampun dek,ayo cepet kita ke UKS",

"Biar saya temani kak",ucap salah seorang teman Anita

"Gak usah disana juga banyak anak PMR yang lagi latihan",

Satria pun mulai mengangkat tubuh Anita menuju ke UKS

"Lo kenapa sih dek bisa kayak gini?",

"Nanti aja aku ceritain kalau udah sampe rumah",

"Kelamaan kalo kita pulang,kita kan mau ke UKS dulu"

"Ya udah akh pokoknya ceritanya nanti aja dirumah",

"Permisi dek,ini kok pada sepi ya anak PMR yang lain dimana?",tanya Satria pada salah seorang sisiwi penjaga UKS

"Okh kebetulan anak PMR sedang mengadakan Latgab sama SMA Pelita dan yang saya disuruh ambil barang yang ketinggalan dan sebentar lagi saya akan menyusul ke SMA Pelita",jawab sisiwi tersebut menjelaskan secara rinci

"Kalau gitu UKS nya jangan dikunci saya mau obatin adik saya dulu",

"Oh Yasudah",

***

"Gue urut ya dek kaki lo biar mendingan",

"Ja hiks ngan sen tuh hiks hiks kaki Aku  bang,hiks a hiks ku gak  percaya sa hiks ma abang,mana hiks bisa abang ngurut,nanti hiks hiks kalau  hiks tambah parah gimana"jawab Anita terbata-bata karena menangis

"Kok lo Sekarang malah nangis sih,tadi biasa aja pas disana",
" terus mau sampai kapan juga  tuh kaki dibiarin bengkak,kalau bokap tau pasti gue sama Niko bakal abis diomelin dan dipotong uang jajan gara-gara gak bisa jagain lo,",keluh Satria

"Aku kan tadi malu kalau nangis disana,sebenanya dari tadi aku udah nahan nangis"

Belum sempat Satria bicara suara seseorang sudah mengintrupsi nya.

"Permisi",

"Dion?,ngapain lo kesini bukannya latihan?"

"Tadi gue disuruh pak Dedi manggil abang,oh iya tadi gue gak sengaja denger kata ngurut-ngurut gitu"

"Kalau boleh biar gue aja yang ngurutin kaki Anita,gue kan rada ngerti soal ngurut,waktu itu kan gue  juga pernah ngurut kakinya Daren pas keselo ",ucap Dion yang membuat Anita cengo

"Nah,iya gue inget,Dion lo waktu itu yang ngurut Daren,ok jadi sekarang lo urutin kaki adek gue,"

"Dek lo diurut dulu sama Dion yah,gue mau  nemuin pak Dedi sambil sekalian beli minum  sebentar,",

"Tapi Bang....."

"Udah pokoknya lo harus mau diurut sama Dion,kalau lo sayang sama kedua abng lo,lo harus nurut",ucap Satria dan bergegas keluar ruangan

"Bentar ya Ta,gue ambil minyak oles dulu",ucap Dion hendak melangkah ke lemari tempat obat-obatan namun langkahnya terhenti karena ucapan Anita

"Lo ngapain sih yon,sok-sok an mau ngurut gue,emang lo bisa",ucap Anita cukup keras karena kesal terhadap sikap Dion

Dion menatap kedua manik mata Anita dengan lekat dan penuh rasa sayang menimbulkan efek tersendiri bagi Anita karena ditatap seperti itu oleh Dion.Tapi Anita tidak mau kalah ia balas menatap Dion dengan tatapan penuh kebencian

"Lo kenapa sih Ta gak pernah sedikitpun ngehargain gue yang selalu ada buat lo,apa lo gak bisa ngehargain sedikit aja pengorbanan gue selama ini?",

"Dan lo kenapa Dion,kenap lo gak pernah ngerti bahwa gue gak akan pernah menganggap lo ada dalam hidup gue karena gue benci sama lo,kenapa lo terus berjuang disaat gue terus-terusan nolak lo?",

Ucapan Anita sungguh membuat hati Dion sesak.Ingin rasanya ia berhenti untuk berjuang mendapatkan hati Anita,tapi terkadang logika dan hati tidak sejalan.

Rasa sesak yang ia rasakan berusaha ia tutupi dengan sebuah senyuman tulus,"Gue ambil minyak oles dulu ya Ta",

"Hati lo terbuat dari apa sih Yon,gue kan tadi udah ngomong macem-macem buat lo benci sama gue,kenapa lo masih bisa tersenyum setelah apa yang udah gue perbuat sama lo",batin Anita

"Tapi gue gak boleh luluh,gue harus inget perbuatannya yang dulu,perbuatan dia yang gak bakal bisa  dan mungkin gak akan pernah  gue maafin",

****

〰ⓣⓑⓒ〰

Maaf ya kalau ceritanya gaje aku baru belajar bikin cerita.Thanks buat yang udah mau baca.
Jangan lupa vote+komen
Aku masih butuh Saran dari kalian.
Kalau ada typo komen yah
Pokoknya voment nya ditunggu masa gak pernah ada yang voment sih,akukan nunggu voment dari kalian.
Jangan lupa follow akun wattpad dan ig aku yaa......☺😊

Ig : @tina_rosinta23

Followersnya masih dikit banget belum nyampe seratus (saya gak terkenal di sosmed :( )

Jangan lupa di follow ya.... :D

Salam
Tina R

K.A.R.M.ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang