Rupanya 10 tahun benar-benar merubah Jungkook jadi secemen ini. Ototnya boleh saja bertumbuh, tapi mentalnya malah jadi seperti anak kecil 13 tahun. Kalau dulu dia bahagia dengan menaiki roller coaster, kini kerlingan matanya malah untuk biang lala. Wahana yang kini mereka naiki.
" siapa sangka Jiho benar-benar menikah dengan CEO—ralat, malah Owner perusahaan." Jungkook terkekeh ketika ingat bagaimana ambisi Jiho dulu ketika orang bertanya kenapa dia selfie setiap saat.
Yerim tentu saja ikut menertawakan itu. Ayolah, Jiho sangat tidak waras waktu SMA dulu. Siapa sangka, kini dia isteri dan ibu dari sebuah keluarga.
" dan sepertinya kau tambah tinggi, Myemim. Kau bahkan berjalan di sebelahku tadi."
Yerim mendengus," itu karena aku terbiasa berjalan cepat di kantor. Kalau jam sibuk aku bisa naik-turun lantai untuk menyelesaikan pekerjaanku."
" kau dulu sangat ingin jadi translator bahasa jepang."
Yerim mengangguk. Ia jadi ingat kenangan lama." semuanya berubah ketika mau kuliah. Dan tentu saja aku menikmati pekerjaanku saat ini."
" syukurlah. Aku senang melihatmu sekarang." Jungkook tersenyum, Yerim membalas senyumnya. Gadis itu memandang layar ponselnya yang terlihat sibuk lalu menutup matanya ketika melihat jaket yang dikenakan Jungkook." Hei, Myemim. What happened to us ?"
Nafas Yerim tercekat. Dia memandang wajah Jungkook yang duduk di hadapannya. Ketika dia hendak menjawabnya, biang lala mereka berhenti. Sudah waktunya mereka turun. Pada akhirnya, mereka kembali berakhir di bangku taman. Bangku yang sama seperti 10 tahun yang lalu.
Yerim kira, tidak pernah ada kata 'kita' diantara dirinya dan Jungkook.
" kau ingat dulu, Peterpan dan Wendy, Jiho selalu bilang begitu pada kita." Jungkook terkekeh.
" 'dibanding Wendy kau lebih cocok jadi Tinkerbell. Kecil dan menyebalkan' kau bilang seperti itu dulu."
Jungkook mengangguk bersemangat lalu tertawa kecil," kau memang lebih cocok jadi tinkerbell. Tinkerbell sangat dekat dengan peterpan bukan ? kurasa kita dulu begitu."
Dulu. Satu kata itu menyimpan banyak kenangan. Karena semua yang terjadi pada mereka terasa sangat indah dulu.
Mereka berdua terdiam. Lama sekali. Sibuk dengan pikiran masing-masing. Sibuk dengan kenangan dari masa lalu.
" kau menghilang setelah pengumuman kelulusan. Bahkan untuk bertemu kau sekali saja tidak bisa. Kau benar-benar menghilang, Yerim. Meskipun aku menemukanmu, semuanya tidak akan sama lagi, bukan ?"
" semuanya tidak pernah bisa sama lagi setelah kau tau aku menyukaimu, Jungkook." Sela Yerim cepat. Matanya melembab secara tiba-tiba. Ia ingat bagaimana tatapan kecewa Jungkook padanya. Ia ingat bagaimana bibir Jungkook berkata kalau ia tidak akan pernah menyukai temannya. Ia ingat bagaimana Jungkook menolaknya untuk Tzuyu." Aku tidak ingin membuatmu tidak nyaman. Lagipula kurasa ini yang terbaik."
Jungkook malah terkekeh meremehkan," kau selalu seperti itu. Merasa apa yang kau pilih itu jalan terbaik. Kau tidak tau betapa tersiksanya aku setelah kau pergi. Tidak ada yang bisa menggantikanmu, Yerim. Bahkan tidak dengan Eunbi. Aku selalu mencari sosok yang bisa membuatku melupakanmu, tapi aku malah berakhir berlari kepadamu seperti sekarang ini. Aku selalu mencarimu, tapi kau yang tidak pernah mau ditemukan."
Mata Yerim membulat. Air mata jatuh dari sudut mata kirinya. Ia tidak percaya pada semua perkataan Jungkook saat ini. Apa... maksudnya ?
" dibanding Wendy...aku akan tetap diam di Neverland bersama Tinkerbell. Tapi tempat itu tak sama lagi setelah kau pergi."
KAMU SEDANG MEMBACA
bound to break +jjk.kyr
Fanfiction- in which Jungkook running away from his wedding to meet his old friend, Kim Yerim. [written in Bahasa]