Kesendirian menjadi salah satu hal yang sering dirasakan oleh anak tunggal ketika orang tuanya sibuk dengan urusan masing-masing. Hanya hobi yang biasanya sering menemani kesendirian mereka. Itulah yang terjadi dengan seorang anak laki-laki bernama Yaruko, yang merupakan anak tunggal dalam keluarganya. Hanya sekumpulan kertas kosong dan peralatan untuk menggambar yang biasanya menemani semua kehidupan sehari-harinya. Yaruko selalu mengharapkan mempunyai saudara agar ada orang yang bisa menemaninya ketika orang tuanya sedang ada urusan. Tapi hal tersebut tidak pernah tersampaikan. Sudah 15 tahun dalam hidupnya tinggal dalam keluarganya tanpa mempunyai saudara.
Di sore yang sejuk, hujan mulai perlahan berhenti. Udara yang sangat dingin dirasakan oleh tubuhnya Yaruko. Waktu itu, Yaruko baru saja pulang dari swalayan kecil untuk membeli persediaan sehari-hari. Ketika dalam perjalanan pulang, Yaruko pergi duduk sejenak ke taman yang indah sekaligus dipenuhi oleh keluarga yang sedang mengisi waktu luang mereka. Yaruko melihat seorang kakak laki-laki yang sedang asyik bermain bersama adik perempuannya di bawah pohon yang daunnya terus berjatuhan. Yaruko membayangkan jika dirinya mempunyai seorang adik perempuan seperti pemuda itu, pasti Yaruko tidak akan menghabiskan waktu-waktunya dengan sendirian di kamar yang hanya ditemani oleh sekumpulan kertas sketsa dan peralatan gambarnya. Tidak lama kemudian, Yaruko pergi meninggalkan taman tersebut dan segera balik ke rumahnya.
Setiba di rumah, Yaruko langsung pergi ke kamarnya dan duduk di untuk mengerjakan sebuah gambar baru. Kali ini dia ingin menggambarkan sesuatu yang belum pernah digambarkan olehnya selama ini. Sesuatu yang ingin Yaruko gambarkan adalah gambar seorang adik perempuan. Dengan penuh semangat, Yaruko menggambarkan seorang adik perempuan itu dengan seindah mungkin yang dia bisa. Karena tekadnya kali ini, gambar yang dihasilkannya lebih bagus dari gambar-gambar sebelumnya.
Tanpa disadari hari pun sudah malam. Yaruko sudah menyelesaikan gambarnya dan dengan senang dia memandangi gambar tersebut seakan-akan wanita cantik dan manis yang digambarkannya itu adalah adik perempuannya. Malam itu udara sangat dingin sekali sehingga membuat Yaruko tertidur di atas gambar yang baru saja dia gambarkan itu. Yaruko tiba-tiba mendengar teriakan seorang gadis kecil.
"Kakak!"
"Kakak, bangun, hari sudah pagi, nanti sarapan buat kakak sudah dihabisin!" teriak gadis tersebut.
Yaruko mulai membuka matanya dan langsung terkejut melihat ada seorang gadis kecil di dalam kamarnya. Selama ini tidak ada perempuan selain ibu dan sepupu perempuannya yang masuk ke kamarnya.
"Siapa kamu? Bukannya tidak boleh ada perempuan selain Ibu masuk ke kamarku?" tanya Yaruko.
"Kakak ini bagaimana sih? Aku ini adikmu, kenapa kakak bisa lupa? Jangan-jangan kakak semalam pas lagi menggambar tiba-tiba tertidur dan kepala kakak terbentur meja." Balas gadis kecil tersebut.
"Semalam Aku tidak apa-apa, habis itu siapa yang memindahkan Aku ke kasur? Bukannya Aku semalam tertidur diatas meja? Dan setiap pagi Aku selalu bangun tidur sendiri dengan alarm."
Yaruko semakin bingung dengan apa yang terjadi pagi itu dan dia masih penasaran siapa gadis kecil itu.
"Jangan-jangan kamu ini adalah penghuni lama rumah ini yang dulunya ditinggal sendiri oleh keluargamu sampai akhir hayatmu."
"Kakak terlihat aneh pagi ini. Adik sendiri dibilang hantu." Balas gadis kecil itu dengan perasaan marah dan langsung pergi keluar dari kamar Yaruko.
"Siapa anak perempuan itu? Dan wajahnya mirip sekali dengan perempuan yang Aku gambarkan semalam."
"Tunggu dulu, dimana gambar yang semalam?" tanya Yaruko dalam hati sambil melihat ke arah meja.
Yaruko langsung pergi menemui gadis kecil tadi untuk menanyakan gambar yang dibuatnya semalam. Yaruko tiba-tiba berhenti berhenti di ruang keluarga dan terkejut melihat sebuah foto kelurga yang besar. Di dalam foto itu ada dirinya, Ayahnya, Ibunya, dan satu lagi gadis kecil tadi. Kemudian Ibunya Yaruko datang.

YOU ARE READING
Adik Perempuan
Truyện NgắnKesendirian menjadi salah satu hal yang sering dirasakan oleh anak tunggal ketika orang tuanya sibuk dengan urusan masing-masing. Hanya hobi yang biasanya sering menemani kesendirian mereka. Itulah yang terjadi dengan seorang anak laki-laki bernama...