Lusa aku pasti tidak bisa ikut kegiatan perpisahan di sekolah. Karena, aku sedang kegiatan Pesantren Ramadhan dimasjid Istiqomah Balikpapan. Aku bingung, ingin nya sih ikut kegiatan di Pesantren Ramadhan tapi, pengin ikut perpisahan sekolah juga.
''Shafaa!, kamu nanti datang lo. Soalnya ini kan hari terakhir kita bertemu.'' pesan Diana mengingatkan.
''Insya allah. Kalau bisa lo ya?" jawabku sambil garuk-garuk kepala.
''Dasar.''
''Kok dasar?, kan ku bilang insya allah.''
Itulah percakapan ku dengan Diana waktu itu di sekolah. Ada perasaan bimbang untuk memilih yang terpenting. Pada akhirnya, aku lebih memilih untuk tidak ikut perpisahan.
Biarlah semua datang kecuali aku. Aku hanya tidak mau jika dipaksa memakai baju gamis putih-putih. Aku kan gak punya. Lagipula aku paling benci dengan warna yang terang.
Hari-hari pun berlalu...
Aku akhirnya pulang setelah mengerjakan hal-hal yang menyenangkan bersama teman-teman baruku, antara lain Limas, mbak Jasmin, mbak Shafa, dan lain-lain.
Pulang dari pesantren aku langsung membuka Facebook. Disana kulihat temanku ''Perincess Cinta'' mengunggah foto-foto saat perpisahan. Aku melihatnya sampai mau menangis. Akhirnya foto-foto itu aku simpan dan kuceritakan disini.
Baiklah, terima kasih yang sudah mau baca. Ini adalah bagian terakhir dari ''Sahabat Selamanya''. Terima kasih banyak ya.
Salam, Shafaa Kayla.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabat Selamanya
RandomIni hanyalah sebuah cerita tentang diriku dan my best friend ketika masih bersama, kini aku harus berpisah karena ini sudah waktunya.