DUAPULUH SEMBILAN

487 3 0
                                    

Gw terbangun sekitar jam 5 pagi hari ini, gw lihat Adel dan Wulan masih terlelap disamping gw. Betapa gw pengen kehidupan gw setiap hari seperti ini, bersama dua orang yang gw sayangin. Gw belai rambut Wulan perlahan, betapa gw sangat sayang dia. Kemudian gw tatap wajah Adel perlahan, sejenak gw sadar dialah cinta gw, sebuah cinta yang ngga mungkin bisa
gw ungkapin dengan kata kata.

"To...udah bangun ? jam berapa sih sekarang ?" tanya Wulan perlahan menatapku

"masih jam 5 Lan, udah bobo aja lagi..istirahat" seraya gw belai rambutnya perlahan

"....." Wulan memelukku dadaku erat

"........." gw belai belai rambutnya hingga dia tertidur kembali

"maafin gw ya Lan..." hanya itu yang bisa kuungkapkan dalam hati gw saat ini

Terangnya lampu di kamar ini tetap tidak akan pernah bisa menerangi hati gw, saat ini hati gw masih terlalu gelap untuk memahami apa itu arti cinta. Sebuah pencarian cinta yang berujung di sebuah jalan yang bercabang, entah mana yang harus gw pilih ? Di salah satu jalan sudah tampak ujungnya, sementara di cabang yang lain masih tampak gelap gulita.

".....thok thok" suara pintu kamar diketuk dari luar

"sebentar...." buru buru gw bukain pintu kamar

"mbak Adel tidur disini mas ?" ternyata bibi yang mencari Adel

"iya, masih tidur itu Bi...." sambil gw tunjuk ke arah Adel dan Wulan tidur

"loh kok malah bobo disini, maaf ya mas jadi sempit kasurnya" bibi itu meminta maaf

"ga apa apa kok bi, kasurnya juga besar. Cukup untuk bertiga kok" jelasku

"tolong mbak Adel dibangunin ya mas, udah ada janjian sama salon katanya kemarin" pinta bibi

"iya, sebentar lagi saya bangunin bi" jawabku

"makasih mas..." bibi pun pergi meninggalkan gw

Gw berjalan pelan ke arah kasur, perlahan gw bersimpuh di dekat kasur. Gw tepuk bahu Adel perlahan, dan sejenak mata Adel terbuka dan memandang ke arahku

"To...." kata Adel lirih

"dicari bibi Del, katanya lo ada janjian sama orang pagi ini" bisikku perlahan

"oh...iyah" Adel memejamkan matanya kembali

"Del...." gw tepuk lagi bahunya

".............." mata Adel kembali terbuka, kali ini menatapku tajam dengan matanya yang masih merah

Pandangan matanya begitu lain kali ini, pandangan mata yang aneh. gw benar benar sudah hampir memahami pandangan mata Adel selama ini. Gw bisa tau dari matanya, saat dia sedang sedih, saat dia sedang senang, saat dia sedang sakit, saat dia.....Ah pokoknya gw tau itu ! Entah apa kesimpulan gw saat menatap pandangan mata Adel kali ini, yang gw rasain hanya pandangan kosong. Seperti ada rasa kebingungan dalam mata-nya, rasa bimbang, dan sepertinya dia semakin tertekan.

"To....?" Adel berkata lirih memanggilku

"iya Del" jawabku perlahan

"hari apa sekarang ?" tanyanya

"hari jumat Del...." jawab gw lagi

"cepet banget ya, udah hari jumat aja..." sambung Adel

"emang kenapa Del ?" gw masih bersimpuh di dekat Adel

"ga apa apa To..." Adel kini duduk terbangun

Kisah 2 KamarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang