Menjadi anak seorang Diplomat memiliki keuntungan dan kerugian masing-masing. Bagi Yoonjoo, ia lebih banyak merasakan kerugian dalam hal ini ketika masih anak-anak. Walau ia bisa mengunjungi berbagai negara yang ada di dunia, ia juga harus lebih sering mengucap selamat tinggal pada teman-temannya jika sang Ayah dipindahtugaskan ke negara lain. Itulah mengapa ia tidak pernah memiliki sahabat atau teman dekat.
Spanyol, Turki, Yunani, Jepang, LA dan Indonesia adalah sebagaian kecil negara yang pernah ditinggalinya. Dari sekian banyak negara, LA, Amerika Serikat adalah yang paling berkesan dan diingatnya. Disanalah mereka tinggal cukup lama, disana pula ia memiliki tetangga yang sangat baik dan dekat dengan keluarga mereka. Ia memiliki beberapa sahabat dekat, walau usia mereka berbeda.
Ia mengingat keluarga itu, Keluarga Tuan. Kebanyakan waktunya dihabiskan di rumah pasangan suami istri tersebut karena Ayah-Ibu mereka sibuk bekerja. Kakak beradik Cha juga dekat dengan anak-anak Keluarga Tuan. Namun jika ditanya apakah Yoonjoo mengingat wajah mereka? Tentu saja ia akan menjawab tidak.
Dan saat ini, di acara konser JYP Nation, mereka dipertemukan kembali. Keduanya sama sekali tidak pernah membayangkan akan mungkin bertemu kembali dengan Ibu Tuan. Yoonjoo menyesal tidak mengenali sosok yang dikenalnya dengan sebutan 'Mama' atau 'Mama Tuan' itu.
"Maafkan aku, aku bahkan tidak mengenalimu, Mama."
Mama Tuan menggeleng. "Aku yang tidak mengenalimu, nak. Kau menjadi semakin cantik. Ya Tuhan, kalian sudah sebesar ini sekarang. My babies." Ujarnya sebelum memeluk Yoonjoo dan Yoonhee erat.
Mereka bertiga sedikit berbincang, bertukar kabar masing-masing sampai Mama Tuan teringat akan minumannya. Ia panik dan dengan segera Yoonjoo membantu membawakannya sesuai janji mereka tadi.
"Ma, kau berjalan lumayan jauh untuk membeli kopi. Dimana Papa sekarang?" Tanya Yoonjoo setelah keduanya berjalan lumayan jauh dari kafe. Area itu bahkan hampir tidak ada penggemar yang berkeliaran.
"Ia di dalam bersama yang lain. Sebentar, aku harus menunjukkan kartuku dulu." Perempuan itu berjalan cepat ke arah sebuah pintu baja yang dikawal oleh dua orang penjaga berbadan kekar.
Yoonjoo menaikkan sebelah alisnya, heran.
Dengan cepat, ia menggabungkan fakta yang ada. Bahwa anak Mama Tuan (salah satu dari mereka) pastilah artis di agensi ini. Ketika menjelaskan teorinya tersebut, Mama Tuan mengangguk.
"Ya, salah satu anakku bagian dari artis pengisi acara ini."
"Siapa? Pasti antara Mark dan Joey? Grace dan Tammy sudah... um, terlalu tua." Jawab Yoonjoo lagi. Mama Tuan tertawa dan mengangguk.
Untuk kali ini, ia mengutuk pengetahuan minimnya akan dunia iper-idol-an tanah airnya. Ia tidak mengetahui siapapun yang akan tampil kecuali JYP dan 2PM, Itupun karena Yoonhee mengidolakan keduanya, hingga ia banyak mendengar ocehan kakaknya tentang mereka.
Ia begitu fokus mengingat siapa lagi pengisi acara konser ini sampai tidak menyadari keberadaannya. Kini ia dan Mama Tuan telah berada di depan sebuah pintu dengan label 'GOT7'. Terdengar suara berisik dari balik pintu itu.
"Yoonjoo, kita sudah sampai, nak." Suara Mama Tuan memecah lamunan perempuan berkuncir kuda itu.
"Tunggu!"
Yoonjoo menahan pergelangan tangan perempuan itu ketika ia akan memutar gagang pintu. "Ada apa, Joo?"
"Aku belum tahu siapa diantara Mark dan Joey yang menjadi artis disini." Ujar Yoonjoo. Wajahnya memerah malu.
Mama Tuan tersenyum dan mengelus punggung tangan perempuan itu. "Kau akan segera mengetahuinya."
Kemudian, dengan mantap perempuan itu membuka pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Playground [Mark Tuan]
FanfictionDelapan tahun berlalu, Mark dan Yoonjoo dipertemukan kembali. Apakah keduanya saling mengenal? Atau malah kebalikannya? Apakah pertemuan itu membuat keduanya dekat kembali? Adakah rasa yang berbeda di antara mereka?